Media Dinamika Global

Sabtu, 05 Juli 2025

Pendistribusian Gas Elpiji di Kota Bima Diduga Salah Sasaran, Oknum Pangkalan dan Agen Nakal






Tim Disperindag harus turun Sidak ke pangkalan, agen, dan pengecer gas elpiji.

Kota Bima, Media Dinamika Global.id.-- Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram yang terjadi beberapa waktu terakhir ini di wilayah rasa Na'e Barat, mpunda, raba diduga dipicu pendistribusian salah sasaran. Jatah gas elpiji dialihkan untuk keperluan omprongan tembakau di daerah lain. Imbas kelangkaan gas elpiji ini, dimanfaatkan oknum pangkalan, agen, dan pengecer menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kadisperindag kota bima, harus tolong turun kontrol kenakalan pangkalan yang mengatakan, menyikapi informasi kelangkaan gas elpiji yang dikeluhkan warga, pihaknya sudah turun sidak ke SPBE, pangkalan, agen hingga pengecer. “Infonya ada (gas elpiji) yang dibawa ke luar (daerah), tapi kami tidak tahu dari mana yang mengeluarkan,” kata dia, Sabtu, 6 Juli 2025.

Namun besar kemungkinan, elpiji yang seharusnya jatah di kota Bima dibawa ke luar untuk keperluan tembakau. Praktik semacam ini belum bisa dilacak pihaknya, sebab itu menjadi tugas aparat melakukan penanganan. Yang jelas, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanganan terkait persoalan kelangkaan gas elpiji ini.

Sementara itu, dari hasil sidak tim Disperindag ke sejumlah agen, pangkalan, dan pengecer di beberapa wilayah seperti di rasa na'e barat, mpunda, raba tim menemukan pengecer menjual gas elpiji seharga Rp35000 bahkan sampai 45000 ribu per tabung. Harga ini tak sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp19 ribu per tabung.

Setelah ditelusuri oleh Tim media ini pas sabtu malam Minggu ke pangkalan, ternyata di pangkalan juga menjual jauh di atas HET seharga Rp35000 bahkan 45000 ribu per tabung ke pengecer. Tidak hanya itu, tim juga menemukan distribusi gas tak tepat sasaran dari agen elpiji yang seharusnya didistribusikan ke Kota Bima, malah dijual ke pangkalan di Luar daripada kota bima.

Temuan ini dianggap menjadi salah satu pemicu terjadinya kelangkaan gas elpiji di sejumlah daerah. Diperparah lagi kelangkaan ini justru dimanfaatkan oleh oknum untuk menaikkan harga gas elpiji.

Temuan sidak ini pun akan ditindaklanjuti oleh pemkab untuk segera mengusut pengecer dengan memberikan sanksi kepada para agen elpiji yang nakal. Pihak Disperindag juga mengimbau agar para pengecer menjual gas elpiji sesuai HET.

Sementara itu, Komisi II DPRD harus menanggapi serius persoalan ini dengan meminta pemerintah daerah melakukan investigasi menyeluruh terhadap rantai distribusi. Anggota Komisi II DPRD tolong turun tangan dan kontrol, kenakalan pangkalan gas elpiji secara sistem distribusi, tidak seharusnya terjadi kelangkaan jika mekanisme berjalan rusak atau di normal kembali.

Berdasarkan keterangan yang diterima dari pihak Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), kuota gas dari Pertamina telah tersalurkan sesuai prosedur, mulai dari agen hingga ke pangkalan pengecer. “Kalau kita hitung dari data dan keterangan SPBE, seharusnya tidak ada kelangkaan. Kuota yang ditetapkan sudah sesuai dan disalurkan sepenuhnya,” ujar Munawir.

Namun, ia mengakui potensi permasalahan bisa saja muncul dalam mata rantai distribusi antara agen dan pengecer. Oleh karena itu, Munawir menegaskan pentingnya peran Disperindag untuk melakukan pelacakan langsung ke lapangan, memastikan tidak ada praktik penyimpangan atau bahkan penimbunan.

Saya pribadi dan Tim MDG juga menyinggung soal kemungkinan adanya oknum agen yang bermain dengan distribusi di tingkat pengecer. “Ini harus jadi atensi. Jangan sampai masyarakat dirugikan hanya karena ulah segelintir pihak,” tegasnya.

Terkait penambahan kuota, ia menjelaskan bahwa hal itu dapat diusulkan oleh kepala daerah kepada Pertamina pusat melalui jalur resmi untuk menyesuaikan kebutuhan per zonasi jika memang diperlukan.

Menurutnya, kelangkaan bisa jadi hanya bersifat kasuistik atau karena distribusi yang tidak merata. Namun jika masyarakat terus merasakan dampaknya, maka pihak DPRD siap meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan.

“Kalau benar-benar terbukti elpiji tidak sampai ke masyarakat, tentu ini bukan hanya masalah administratif, tapi bisa berpotensi hukum. Maka pengawasan harus diperkuat,” tegasnya.

Pemerintah daerah pun diminta bertindak cepat agar distribusi gas bersubsidi tetap tepat sasaran dan tidak dijadikan ladang keuntungan oleh pihak tidak bertanggung jawab. (Tim MDG)

Wali Kota Bima dan Wakil Wali Kota Hadiri Upacara Peringatan Hari Jadi Bima Ke-385


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.--Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE dan Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH menghadiri upacara peringatan Hari Jadi Bima Ke-385, di Halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Bima, Kecamatan Woha, pada Sabtu (5/07).

Yang bertindak selaku Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Jadi Bima Ke-385 tahun 2025 yakni Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, S.IP., M.Si.

Upacara peringatan Hari Jadi Bima yang dirangkaikan dengan peluncuran Event Dana Mbojo Menyapa, dari Bima Untuk Indonesia tersebut dimulai pada pukul 08.30 WITA dan berakhir pada pukul 10.30 WITA, dan berjalan dengan tertib dan khitmad. Dengan mengusung tema "Bima Bermartabat, Rakyat Berdaulat".

Berbagai rangkaian kegiatan pada peringatan Hari Jadi Bima Ke-385 turut mewarnai dan menambah semarak perayaan Hari Jadi Bima tahun 2025 ini. Rangkaian kegiatan diawali dengan Pawai Rimpu serentak 18 kecamatan se Kabupaten Bima dan Do'a Dana serentak pada masing-masing kecamatan.

Wali Kota Bima, H. A. Rahman, menyampaikan atas nama pribadi, pemerintah dan seluruh masyarakat Kota Bima mengucapkan selamat Hari Jadi Bima Ke-385, 5 Juli 2025.

Tentu di usia yang Ke-385 ini banyak torehan dan capaian prestasi yang telah diukir selama ini. Tidak sedikit pula tantangan yang dihadapi dalam membangun Dou Labo Dana Mbojo kedepan.

"Namun, saya yakin dan percaya, Bima yang Bermartabat, rakyat berdaulat dapat diwujudkan melalui kedua putra daerah terbaik yakni Bupati Bima dan Wakil Bupati Bima saat ini," ungkap Wali Kota.

"Sekali lagi selamat Hari Jadi Bima yang ke-385, semoga sukses mewujudkan Bima Bermartabat," imbuhnya.

Turut hadir pada peringatan Hari Jadi Bima ke-385 tersebut selain Bupati dan Wakil Bupati Bima, juga turut dihadiri oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, Wali Kota Bima dan Wakil Wali Kota Bima, Ketua TP PKK Kota Bima, Hj. Badrah Ekawati A. Rahman, SE, STR.Keb, Bupati Dompu, Bupati Lombok Barat, Jajaran Forkopimda Kota dan Kabupaten Bima, aparatur Pemerintah Kabupaten Bima dan jajaran pemerintah kecamatan dan desa se Kabupaten Bima.(Sekjend MDG)

DWP Kota Bima Bersih-Bersih Pantai Kolo, Bagian Dari Menunjang Gerakan Kota Bima BISA


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.-- Dharma Wanita Persatuan Kota Bima menggelar gotong royong bersih-bersih sepanjang Pantai Kolo, Kelurahan Kolo Kota Bima, pada Sabtu pagi (5/07).

Setelah gerakan Kota Bima BISA (Bersih, Indah, Sehat, Asri) dilaunching pada HUT Kota Bima Ke-23, jajaran DWP Kota Bima turut ambil bagian dalam rangka mendukung dan mensukseskan program Wali Kota Bima dan Wakil Wali Kota Bima dengan aksi nyata.

Salah satu anggota DWP Kota Bima, Hj. Fitriani H. Mahfud, mengatakan bahwa aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh pihaknya di jajaran DWP murni mendukung dan mensukseskan program Kepala Daerah.

Umi Fitri sapaan istri Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima ini mengaku bahwa pihaknya di jajaran DWP Kota Bima rutin melaksanakan kegiatan kebersihan disejumlah titik, seperti destinasi wisata, fasilitas umum, dan penanaman bunga disejumlah taman kota.

"Ibu ketua dan kami semua di pengurus DWP Kota Bima siap mendukung Gerakan Kota Bima BISA dalam aksi nyata," pungkasnya.

Turut hadir pada gotong royong pembersihan pantai Kolo tersebut antara lain, Ketua DWP Kota Bima, Hj. Salmah H. Mukhtar, S.Pdi, dan jajaran pengurus lainnya yang merupakan istri-istri Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bima.(Sekjend MDG)

: Halek Munui, A.Md.T.SH Pemekaran Pulau Obi: Jalan Menuju Kedaulatan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal"


Mediadinamikaglobal.id|Pulau Obi bukan sekadar gugusan tanah di timur Indonesia—ia adalah entitas strategis dengan kandungan kekayaan luar biasa namun hingga kini belum sepenuhnya mendapatkan haknya dalam peta pembangunan nasional. Di balik megahnya investasi tambang seperti nikel, emas, batu bara, dan batu kapur, rakyat Obi masih sering menjadi penonton di panggung yang seharusnya mereka perankan.

Sebagai putra daerah yang menyaksikan denyut nadi masyarakat Obi sehari-hari, saya meyakini bahwa pemekaran wilayah Kepulauan Obi menjadi kabupaten sendiri adalah langkah visioner dan sangat relevan* untuk menjawab ketimpangan selama ini.


Pemekaran Bukan Ambisi Politik, Tapi Kebutuhan Rakyat*


Dengan luas wilayah yang tersebar dan medan geografis kepulauan, mustahil pelayanan publik dapat menjangkau setiap warga secara cepat dan merata jika masih terikat pada kabupaten induk yang jauh secara administratif maupun emosional.


Pemekaran akan memungkinkan:

- *Pemerintahan yang lebih dekat* dengan rakyat

- *Anggaran yang dapat difokuskan untuk pembangunan lokal*

- *Akses pelayanan yang adil* —khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur dasar


 Tambang Besar, Masyarakat Harus Jadi Pemilik Manfaat*

Obi adalah rumah bagi tambang-tambang berkelas dunia, salah satunya di bawah pengelolaan *PT Harita Nickel*. Tapi pertanyaannya sederhana: *berapa banyak masyarakat lokal yang benar-benar menikmati hasil kekayaan tanah mereka sendiri*?


Dengan menjadi daerah otonom baru, *Pulau Obi punya peluang lebih besar untuk mengatur ulang arah kebijakan tambang*:

- *Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)* dari pajak dan retribusi sektor tambang

- *Keterlibatan masyarakat lokal dalam sektor industri*, tidak hanya sebagai tenaga kerja kasual, tapi juga dalam posisi strategis

- *Penguatan regulasi dan kontrol lingkungan* agar dampak ekologi tidak menumpuk pada generasi mendatang


Keuntungan Nyata bagi Masyarakat Obi*


1. *Peningkatan kualitas hidup* melalui pembangunan infrastruktur dasar (jalan, pelabuhan, rumah sakit)

2. *Penguatan ekonomi keluarga dan UMKM*, seiring tumbuhnya pasar lokal dan akses permodalan

3. *Pembukaan lapangan kerja baru* di bidang pertambangan, jasa, dan pariwisata

4. *Revitalisasi budaya dan identitas lokal*, yang selama ini tenggelam di bawah bayang-bayang birokrasi pusat



Kesimpulan: Mandiri di Atas Kaki Sendiri*


*Pemekaran bukan bentuk pemisahan, melainkan penguatan peran lokal dalam rumah besar Indonesia.* Masyarakat Obi tidak menuntut istana atau jalan tol mewah; yang mereka minta hanya kesempatan yang setara untuk hidup layak, memajukan tanah leluhur, dan menjadi aktor utama pembangunan.


Jika pemerintah pusat ingin melihat Indonesia Timur maju, *dengarkan suara dari Pulau Obi—suara yang telah lama menunggu di balik tebalnya tumpukan dokumen perizinan tambang.*


---


Tim/////

Wali Kota Bima : Makan Bergizi, Investasi Cetak Generasi Cerdas Kota Bima


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.--Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE didampingi Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH menghadiri Do'a syukuran berjalannya Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lingkungan BTN Bima Permai, Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda, pada Sabtu sore (5/07).

Selain dihadiri oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Bima Hj. Badrah Ekawati A. Rahman, Asisten I Setda Kota Bima, Kepala Dinas Kesehatan, Camat Mpunda, dan Lurah Sadia.

Wali Kota Bima, H. A. Rahman mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Bima terus berkomitmen dalam mendukung program prioritas nasional Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam mewujudkan pemenuhan gizi anak dan penguatan ketahanan pangan lokal.

"Hingga Juli 2025, Kota Bima telah memiliki delapan Dapur MBG, dengan tiga dapur yang sudah aktif beroperasi dan sisanya sedang dalam tahap persiapan. Setiap dapur mampu melayani sekitar 3.500 anak, selama 20 hari dalam sebulan," ujarnya.

Ia menegaskan, bayangkan berapa banyak kebutuhan pangan seperti beras, sayur, buah, telur, dan bahan bergizi lainnya yang harus disediakan. Ini adalah tantangan sekaligus peluang besar.

Wali Kota menambahkan, program ini bukan hanya menyasar aspek gizi anak-anak, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang sangat luas.

"Satu dapur bisa menyerap sekitar 50 tenaga kerja, maka bila 10 dapur aktif, kita bisa menciptakan lapangan kerja bagi 500 orang. Inilah efek ganda dari program ini,” ucapnya.

Wali Kota Bima terus mendorong agar sektor pertanian, koperasi, dan pelaku usaha lokal ikut berperan aktif. Pertanian harus melakukan terobosan.

"Kita butuh pasokan lokal yang kuat, masyarakat dan pengusaha juga harus ambil bagian, agar program ini bisa berjalan berkelanjutan dan memberi manfaat luas,” kata Wali Kota.

Wali Kota Bima mengajak seluruh elemen untuk mendukung penuh program Dapur MBG sebagai upaya membentuk generasi masa depan yang unggul.

"Ini bukan hanya soal makan bergizi, tapi investasi besar untuk mencetak anak-anak Kota Bima yang cerdas, sehat, dan tangguh untuk memimpin bangsa ini ke depan," pungkasnya.(Sekjend MDG)

Pekon Kresnomulyo Raih Juara 1 Lomba Siskamling Tingkat Kabupaten di HUT Bhayangkara ke-79


Pringsewu – Kepala Pekon Kresnomulyo Mugiyanto menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 yang digelar di Markas Komando (Mako) Polres Pringsewu pada Selasa, 1 Juli 2025.

Kehadiran beliau dalam upacara tersebut sekaligus menjadi momen membanggakan bagi masyarakat Pekon Kresnomulyo, setelah dinobatkan sebagai Juara 1 Lomba Satkamling Tingkat Polres Pringsewu Tahun 2025. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kapolres Pringsewu sebagai bentuk apresiasi atas peran aktif masyarakat dan aparatur pekon dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan secara mandiri melalui sistem keamanan lingkungan (Satkamling).

Dalam sambutannya, Mugiyanto menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh warga serta aparat keamanan yang telah bekerja sama menjaga kondusivitas wilayah. “Penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan gotong royong kita semua. Ini bukan hanya prestasi pekon, tapi kemenangan masyarakat Kresnomulyo,” ujarnya.

Lomba Satkamling sendiri merupakan agenda tahunan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara, sebagai sarana evaluasi dan motivasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus meningkatkan partisipasi dalam sistem keamanan swakarsa.

Dengan prestasi ini, Pekon Kresnomulyo diharapkan dapat menjadi contoh bagi pekon-pekon lain di Kabupaten Pringsewu dalam membangun sinergi antara masyarakat dan aparat dalam menjaga keamanan lingkungan.

 Yunt

Komisi IV DPRD Pringsewu Turun Gunung Pantau SPMB


Pringsewu – Media Dinamika Global.id Komisi IV DPRD Kabupaten Pringsewu menggelar rapat dengan pendapat dengan para Kepala UPT SMPN dan Swasta se – Kabupaten Pringsewu terkait proses sistem penerimaan siswa baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026.

Kegiatan yang digelar di Aula Laboratorium Komputer UPT SMPN 2 Gadingrejo Rabu (3/7/2025), dihadiri oleh Ketua Komisi IV Agus Irwanto didampingi oleh Wakilnya Darmawan, Sekretaris Nurul Ekhwan, anggota Komisi IV Irsyad Fatoni dan Suyadi serta Iswanto, Kepala Bidang pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen) mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu Supriyanto.

Dalam arahannya Agus Irwanto, Ketua Komisi IV DPRD Pringsewu menyampaikan, bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menyerap beberapa hal yang menjadi hambatan dan kendala dalam proses SPMB di lapangan. Jadi, momentum SPMB ini kami jadikan medium melalui RDP untuk memastikan, kalau proses dan tahapan dalam SPMB di Pringsewu berjalan dengan lancar.”Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dan memastikan kelancaran proses pendaftaran serta memeriksa kesiapan sekolah, atau menindaklanjuti laporan atau keluhan terkait SPMB,” katanya.

Selain itu juga, Agus meminta kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk lebih memperhatikan dan memberikan solusi atas beberapa hal yang menjadi harapan para kepala sekolah. 

Misalnya, berkaitan dengan masalah infrastruktur jalan menuju sekolah yang kondisinya kurang baik untuk segera diperbaiki. Kemudian, letak kondisi bangunan sekolah yang bersinggungan dengan jalan kabupaten atau jalan nasional untuk bisa difasilitasi atau pasang rambu-rambu jalan, agar siswa saat menuju sekolah bisa merasa nyaman dan aman.”Inilah tujuan kami turun kelapangan untuk menyerap aspirasi dalam proses SPMB, sebagai bentuk kepedulian dan pengawasan yang kemudian akan kami sampaikan ke Pemkab Pringsewu,” pungkasnya.

Yunt

Dinkes Kota Bima Tetap Rekrut Nakes Honorer meski Dilarang Sejak 2023


Foto: Ilustrasi tenaga kesehatan.

Bima NTB, Media Dinamika Global.id.--Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tetap merekrut tenaga kesehatan (nakes) honorer pada 2024 dan 2025. Padahal, semua organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Bima dilarang merekrut pegawai non aparatur sipil negara (ASN) sejak 1 Januari 2023.

Hal itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima dengan puluhan bidan dan perawat, Jumat, (4/7/2025). RDP itu juga dihadiri tujuh kepala puskesmas di Kota Bima, perwakilan RSUD Kota Bima, Dinkes, serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bima.

"Dari data yang kami peroleh sejak 2024 dan 2025, tenaga honorer nakes di Kota Bima, baik bidan dan perawat masih direkrut. Padahal, sejak 2023 sudah tidak diperbolehkan," kata Sekretaris Aliansi R4 Honorer Nakes Kota Bima, Ade Saputra.

langsung meminta seluruh kepala puskesmas di Kota Bima dan RSUD Kota Bima untuk menyampaikan data para pegawai di kantornya masing-masing, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), kontrak hingga honorer (sukarela).

"Tolong perwakilan kepala puskesmas dan RSUD Kota Bima sampaikan satu persatu apakah benar atau tidak data ini," kata Syamsurih.

Data lima dari tujuh puskesmas serta RSUD Kota Bima, total nakes honorer yang direkrut pada 2024 dan 2025 mencapai 63 orang. Hanya Puskesmas Paruga dan Puskesmas Kumbe yang tidak merekrut nakes honorer.

Usut punya usut, surat keputusan (SK) pengangkatan tenaga honorer nakes pada 2024 dan 2025 itu dikeluarkan Dinkes Kota Bima. Sementara puskesmas hanya menerima penempatan saja berdasarkan SK Dinkes Kota Bima.

Syamsurih justru terkejut mendengar hal itu. Pasalnya, di tengah kebijakan fiskal anggaran, proses perekrutan honorer nakes masih berjalan. Selain itu, honorer yang sudah lama mengabdi tengah dipikirkan bersama dalam mencarikan solusinya.

"Sungguh miris sekali. Honorer nakes yang lama juga masih sangat banyak dan belum ada kejelasan nasibnya. Tetapi, data sekarang honorer baru bermunculan," kata Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Syamsurih menegaskan perekrutan honorer nakes, termasuk honorer lainnya, juga sudah tidak diperbolehkan lagi sejak 2023. Karena pemerintah pusat hingga kepala daerah sudah mengeluarkan surat edaran terkait larangan hingga ancaman sanksinya.

"Regulasi dari pusat hingga daerah sudah jelas. Tidak boleh ada perekrutan tenaga honorer baru. SE larangan dikeluarkan sejak Pj Wali Kota Mohammad Rum, Muhtar Landa hingga Wali Kota A Rahman," ujar Syamsurih.

Syamsurih menilai persoalan itu sangat serius. Karena, tidak menutup dinas-dinas lain juga melakukan hal yang serupa. DPRD Kota Bima menyikapinya dengan berencana membentuk panitia khusus (pansus).

"Pembahasan soal ini tidak hanya hari ini saja, akan terus kita tindaklanjuti. Bila perlu kita buatkan Pansus," imbuh Syamsurih.

Kadinkes Kota Bima, Ahmad, belum bisa memberikan komentar mengenai perekrutan honorer nakes itu. Namun, dia memastikan nakes yang direkrut itu merupakan permintaan dari puskesmas.

"Ada permintaan dari puskesmas. Ada yang minta diri masing-masing. Apa sih kepentingan kita (dinkes) di sini, tidak ada," imbuh Ahmad

Berikut data honorer nakes di Kota Bima yang direkrut pada 2024 dan 2025.

Puskesmas Penanae: 6 orang.

Puskesmas Kolo Masuk: 2 orang.

Puskesmas Mpunda: 8 orang.

Puskesmas Rasanae Timur: 8 orang.

Puskesmas Paruga: 0 orang.

Puskesmas Jatibaru: 4 orang.

Puskesmas Kumbe: 0 orang.

RSUD Kota Bima: 35 orang.(Sekjend MDG)


Pemerintah Pekon Sumberejo Rayakan Tahun Baru Islam, Sekaligus HUT RI dan HUT Pekon ke-13


Pringsewu – Media Dinamika Global.id - Suasana meriah menyelimuti Balai Pekon Sumberejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Rabu (2/7/2025), dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus HUT Pekon Sumberejo ke-13.

Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan berbagai penampilan seni dari anak-anak PAUD, TK, dan SD, yang membawakan tari-tarian kreasi. Tak kalah menarik, para ibu-ibu turut menyemarakkan acara dengan menampilkan hasil kreativitasnya.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan keagamaan berupa pengajian dan doa bersama yang diisi dengan tausiyah oleh tokoh agama setempat. Pada siang harinya, masyarakat dihibur dengan pertunjukan dari Paguyuban Sekar Flamboyan yang mementaskan lakon drama tradisional berjudul “Sri Mulih”, berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 17.30 WIB.

Memasuki malam hari, suasana semakin semarak dengan acara pembukaan resmi, pembagian doorprize, dan puncaknya yakni pertunjukan wayang kulit semalam suntuk oleh Dalang Ki Kecuk Susilo. Dalam pentas wayang tersebut, Ki Dalang membawakan lakon berjudul “Temurune Wahyu Joyodiningrat”, yang sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kepemimpinan.

Kepala Pekon Sumberejo, Firly, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas antusiasme warga dalam memeriahkan peringatan hari besar tersebut.

“Kami bersyukur atas partisipasi seluruh warga. Semoga kegiatan ini mempererat kebersamaan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya serta memperkokoh nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme di tengah masyarakat,” ujarnya.

Salah seorang warga, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, perayaan ini menjadi ajang silaturahmi antarwarga dan pengingat akan pentingnya tradisi serta semangat kemerdekaan.

“Jarang-jarang ada acara sekeren ini. Anak-anak bisa tampil, orang tua senang, malamnya ada wayangan. Lengkap! Harapannya bisa rutin diadakan tiap tahun,” katanya penuh antusias.

Perayaan ini merupakan bukti nyata kekompakan dan semangat gotong-royong warga Pekon Sumberejo dalam menjaga nilai-nilai kebudayaan, keagamaan, dan kebangsaan.


Yunt

Pemkab Pringsewu Laksanakan Gerakan Cegah Stunting Dihari Gizi Nasional Ke 65


SUKOHARJO – Media Dinamika Global.id - Memperingati Hari Gizi Nasional ke-65, Pemerintah Kabupaten Pringsewu melaksanakan Gerakan Cegah Stunting. Kegiatan bertema ‘Makanan Bergizi Untuk Keluarga Sehat’ dengan slogan ‘Makan Bergizi Keluarga Sehat’ yang dipusatkan di Pekon Pandansurat, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (3/7/2025) ini diisi antara lain penyuluhan gizi seimbang dan tumbuh kembang balita, penyuluhan dan lomba Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta pembagian bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk balita stunting.

Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas saat membuka kegiatan ini mengatakan berdasarkan hasil survei status gizi nasional tahun 2024, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 19,8%. Sedangkan Kabupaten Pringsewu di angka 19,5%, meningkat 3,7% dari tahun 2023 yaitu 15,8%.

“Ini tentu membutuhkan perhatian khusus, mengingat stunting dapat terjadi sejak sebelum lahir atau kita kenal dengan 1000 hari pertama kehidupan, yang berdampak sangat serius di mana anak yang mengalami stunting akan memiliki resiko lebih tinggi terhadap gangguan perkembangan kognitif, rendahnya prestasi belajar serta keterbatasan produktivitas dan daya saing di masa depan,” katanya.

Melalui momentum peringatan Hari Gizi Nasional yang ke-65, Bupati Pringsewu mengajak bersama-sama mengeratkan sinergitas guna menyukseskan berbagai upaya penanggulangan stunting. Pemkab Pringsewu berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai program dan intervensi gizi yang menyasar pada masa 1000 hari pertama kehidupan, mencakup pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi, imunisasi, sanitasi lingkungan hingga peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar.

“Mari bersama-sama kita biasakan pola hidup sehat dan lebih peduli guna meningkatkan komitmen bagi mewujudkan pemenuhan kebutuhan gizi berkualitas untuk Indonesia Emas. Semoga dengan upaya yang kita lakukan bersama dapat menurunkan stunting di Kabupaten Pringsewu pada 2025, dan mendukung upaya nasional menurunkan prevaluasi stunting hingga di bawah 14,2% pada 2029,” ucapnya.

Sementara itu, Panitia Gerakan Cegah Stunting dan Peringatan Hari Gizi Nasional ke-65 Kabupaten Pringsewu, Rahmadi, dalam laporannya mengatakan, tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting,

 memperkuat sinergi pemerintah, tenaga kesehatan, kader dan masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting, serta memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi langsung kepada sasaran prioritas seperti ibu hamil, ibu menyusui dan balita.Dikatakan, stunting masih menjadi tantangan serius di Kabupaten Pringsewu dengan pravelensi yang memerlukan penanganan terpadu.

“Melalui gerakan ini diharapkan semua pihak melakukan upaya pencegahan sejak dari hulu, mulai edukasi gizi, pemenuhan kebutuhan ibu hamil hingga pemantauan tumbuh kembang balita. Peringatan Hari Gizi Nasional ini juga menjadi momentum penting bagi meningkatkan kesadaran dan aksi nyata pencegahan stunting melalui edukasi gizi, pelayanan kesehatan dan kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.

Gerakan Cegah Stunting dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-65 dihadiri Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Ny.Rahayu Sri Astutik Pamungkas dan Pj Ketua DWP Ny.Nismawati Purwanto, Kepala Bappeda Pringsewu Imam Santiko Raharjo, Kadis Pertanian Siti Litawati, Kadis Perikanan Nurpajri, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Iskandar Muda, Plt Kadis Kesehatan Imanda Amin Abri, Kepala Bank Lampung Cabang Pringsewu Kartika Agus Yudarto, Plt Camat Sukoharjo M.Subhan, Kapekon Pandansurat Haerudin, tokoh agama dan masyarakat serta berbagai pihak terkait lainnya.

Yunt