ATASI BANJIR,WALIKOTA H JALIN KERJASAMA DENGAN BANK DUNIA MELALUI PROGRAM NUFREP


Berita Teraktual. Media Dinamika Global. Id. Atasi Banjir, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE Jalin Kerjasama selama 5 Tahun (dimulai tahun 2021) dengan Bank Dunia melalui Program NUFREP (National Urban Flood Resilience Technical Assistance Program).


Melalui 3 strategi besar penanganan banjir yang diusulkan oleh Pemerintah Kota Bima yaitu :

1. Pengelolaan tata guna lahan di kawasan HULU untuk mengurangi puncak debit air dari daerah tangkapan air di kawasan hulu melalui pendekatan structural dan pendekatan non structural. Pendekatan structural di kawasan Hulu yang diusulkan meliputi: pembangunan embung di Ntobo, Nungga, Dodu, Lampe, Jatibaru serta Cekdam di Panggi. 


Sedangkan pendekatan non structural dilakukan melalui pengembangan pertanian alternative dimana didalamnya akan dikembangkan system terasering, membangun kembali kearifan lokal dalam bentuk Nteli untuk menahan sedimentasi dan pola pertanian terintegrasi antara tanaman tahunan dengan tanaman semusim serta peternakan di area-area sekitar lokasi di bangunnya embung tersebut.


2. Memisahkan mekanisme penanganan akibat faktor banjir pluvial dan fluvial didalam kota dengan membuat kompartemen-kompartemen drainase aman.


Penanganan banjir yang diakibatkan oleh faktor banjir Pluvial (hujan setempat) diusulkan beberapa kegiatan yaitu : memperbaharui dan merehabilitasi sistem saluran drainase perkotaan, antara lain :

1. Kelurahan Penaraga

2. Kelurahan Penatoi

3. Kelurahan Lewirato

4. Kelurahan Mande

5. Kelurahan Sadia

6. Kelurahan Manggemaci

7. Kelurahan Monggonao

8. Kelurahan Santi

9. Kelurahan Nae

10. Kelurahan Pane

11. Kelurahan Paruga

12. Kelurahan Sarae

13. Kelurahan Tanjung

14. Kelurahan Dara

15. Kelurahan Melayu

16. Kelurahan Jatiwangi

17. Kelurahan Ule


3. Meningkatkan kapasitas kolam retensi pengerukan sedimen dan sampah pada saluran drainase serta membangun sumur resapan pada wilayah perkotaan. Sedangkan penanganan akibat Banjir Fluvial (meluapnya sungai) diusulkan Normalisasi sungai, Pengaturan sempadan sungai, Pembangunan tanggul/talud sungai. 


Adapun strategi ketiga adalah meningkatan kapasitas debit air di Kawasan HILIR dengan pendekatan non structural yang meiputi menyiapkan peraturan tentang pembangunan kawasan pesisir, Pengembangan ekosistem mangrove dan pengembangan sabuk hijau lainnya.


Sedangkan pendekatan structural di kawasan Hilir meliputi Membangun infrastruktur pencegah banjir rob, meliputi : pembangunan tanggul, peninggian dasar bangunan serta penataan dan normalisasi di beberapa kawasan hilir serta penataan cekungan kali Romo.


Khusus penanganan sungai padolo, melayu dan kali Romo akan dilaksanakan melalui kerjasama dengan JICA dan BWS Dalam rapat teknis tadi juga disepakati beberapa tindaklanjut antara lain menjadikan Taman Ria sebagai Taman Multi Guna yang tidak hanya berfungsi sebagai kolam retensi tapi juga memiliki fungsi lain secara ekonomi dan social budaya.


Disamping itu juga Kota Bima agar menyiapkan data dan informasi dalam rangka penyusunan Green book (buku hijau) yang akan disusun oleh kementrian PUPR. bahwa NUFREP Bank Dunia akan menyediakan tenaga ahli yang akan turun langsung ke Kota Bima untuk mendukung penyiapan kerjasama ini yang berbasis pada pendekatan green infrastructure dan nature base solution.Sumber : Bappeda Kota Bima

Load disqus comments

0 comments