Jakarta.Media Dinamika Global. Id. - Politikus Demokrat Rachland Nashidik mempertanyakan alasan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menemui para kader partainya yang tersingkir. Rachland sekaligus menanggapi pernyataan Moeldoko agar Demokrat memborgol kadernya jika mereka tak boleh menemuinya.
"Soalnya, Jenderal, bukan kenapa mereka menemui Anda. Tapi apa keperluan Kepala Staf Presiden menemui mereka--segelintir kader yang tersingkir?" cuit Rachland di akun Twitternya, Selasa, 2 Februari 2021. Rachland mempersilakan cuitan itu dikutip.
Rachland Nasidik mengatakan Moeldoko tak memiliki kontribusi apa pun dalam perjalanan berdirinya Demokrat. Malah menurut dia, Moeldoko pernah menemui Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono yang ketika itu masih menjabat Ketua Umum Demokrat.
Masih menjabat sebagai Panglima TNI dan berseragam lengkap, kata Rachland, Moeldoko menemui SBY di Cikeas, Bogor. Rachland menyebut, saat itu ia hanya mengusulkan agar Marzukie Alie diangkat lagi menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat mendampingi SBY.
"Bayangkan, Panglima TNI di zaman reformasi ikut campur masalah politik," kata Rachland. "Mencampuri hal yang bukan hak atau kewenangannya adalah kebiasaan lama dia."
Moeldoko membantah tudingan hendak mengambil alih Demokrat. Panglima TNI di era Presiden SBY ini mengakui menerima sejumlah orang Demokrat yang menemui dirinya di rumahnya. Menurut Moeldoko, mereka bercerita tentang kondisi Demokrat.
"Ya saya dengerin saja. Berikutnya ya, sudah dengerin saja. Saya sebenarnya prihatin dengan situasi itu. Karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," kata Moeldoko, Senin malam, 1 Februari 2021.(MDG 036).