Sejarah Singkat di Bangunnya Pondok Pesantren Al-Ikhlas Doridungga Donggo Kab.Bima NTB - Media Dinamika Global

Sabtu, 27 Februari 2021

Sejarah Singkat di Bangunnya Pondok Pesantren Al-Ikhlas Doridungga Donggo Kab.Bima NTB


Doridungga Donggo. Media Dinamika Global. Id. Kronologisnya tempat dibangunnya Pondok Pesantren Al-Ikhlas Donggo Kab.Bima NTB.Telah dibangun sebuah Lembaga Pendidikan Yayasan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Donggo tepatnya Tgl 17 Ramadhan 1439 H. atau tepatnya tgl 20-02-2021 M . 


Yang  berada di Dusun Mangge NaE RT.012 RW.004 Desa Doridungga Kec.Donggo Kab.Bima NTB dengan luas arealnya lebih kurang 14 Are dari Hibah seorang warga Dusun setempat yang bernama H.Hamru Mpida dari mertua kami,dan H.M.Saleh Kanggia yg berkompleks dengan Iingkungan Masjid At-Taqwa Mangge NaE.



Bahwa di So ini, dimana tempat pada jaman leluhur mempunyai sejarah tersendiri dimasa-masa  peradaban kerajaan dan para Ncuhi.Dimana tempat ini merupakan tempat untuk rangkaian kegiatan para leluhur Ncuhi dan petuah-petuah panggawa.


Bahwa setiap masa berakhir panen setiap tahun  sudah menjadi agenda satu tradisi  dari pada para leluhur dijaman dulu.Dan secara rutin menyelenggarakan acara  upacara adat dan tradisi budaya dengan rangkai kegiatan sebagai berikut : 

 a. Acara Tahunan yang menjadi rutinitas kegiatan yaitu Pacua kuda,Mpisi dan kantao,kalero dari berbagai Masyatakat adat Desa yang ada di Wilayah Kec.Donggo.

b.  Tempat diselenggarakan untuk pengumpulan Hewan ternak para Masyarakat adat se-Donggo seperti  kerbau,kuda dan kambingu ntuk di adu dan lomba besar,gemuk,dan yang panjang tanduk sedangkan kerbau yang besar,gagah dan cukup besar di konde ( dibuatkan tidak bernafsu berahi pada kerbau induk ) dan untuk dilombakan antar Kecamatan, Kabupaten, bahkan ke Pusat.


Itulah sejarah ringkas dari kronologis tanah tempat di bangunnya Pondok Pesantren Al-Ikhlas Donggo. Dan kronoligis lain dinamakan Al-Ikhlas Donggo karena ada satu riwayat dari cerita ke cerita dan konon ceritanya demikian. 


Dulu bahwa Donggo Bagian Barat tepatnya di Padende pernah dijelajahi dan menginjakkan kakinya di Bumi Donggo oleh sang penaklukan prajurit kerajaan tertua Majapahit yaitu Patih Gajah Mada, dimana ketulusan Patih Gajah Mada saat dimintai oleh kerajaan untuk diabadikan sebagai Seorang Panglima Prajurit Kerajaan Singosari karena jiwa perkasa dan kasatrianya dari sekian prajurit yang ada,tapi olehnya Patih Gajah Mada dengan begitu jujur mengatakan  menolak keras tawaran untuk menjadi  pangling kerajaan. 


Dengan jawaban kesederhaannya yang mulia raja bahwa atas dedikasi ku selama ini dikerajaan secara jujur kami bahwa permintaan demikian kami tidak bersedia menjadi panglima dan cukup saja kami untuk pengabdian kepada kerajaan itu tetap saya mengabdikan diri dan jiwa ragaku untuk kerajaan ini walaupun tidak harus menjadi Panglima Kerajaan cukuplah saya sebagai Prajurit biasa.


Bahwa pelajaran besar  yang kita ambil dari nilai dedikasi Patih Gajah Mada diatas yaitu : Sifat ketulusan dan keikhlasan atas pengabdian pada Negara dan Kerajaan sebagai sebuah jiwa besar seorang Ksatria.


Dari sejarah diatas maka  Patih Gajah Mada pernah menginjakkan kakinya di Tanah leluhurnya Donggo yang dapat menginspirasikan dalam benak pikiran kami untuk mendapatkan sebuah ide dari sebuah Nama Yayasan Pondok Pesantren  menjadi Pondok Pesantren Al-Ikhlas Donggo.


Khusus bagi kami sungguh menjadi sejarah penting dalam hidup ku dapat mendirikan sebuah lembaga pendidikan keagamaan Islam sebagai Lembaga Pendidikan Pesantren Pertama khususnya di Donggo bahkan di Bima Barat.


Pondok Pesantren generasi periodesasi ketiga dari Pondok Pesantren Pertama berdiri di Bima dari tahun 1970 oleh sesepuh Qori International TGH.Abubakar Husain yaitu Pondok Pesantren Al Husayni Kota Bima sekarang lalu dikuti Pesantren Hidayatullah di Wawo oleh sesepuh seorang mashur,baru Pesantren Darul hikmah Sonco Lela. 


Kemudian Pesantren Sunan Giri Bima oleh NU,dan juga Al-Ikhlas Muhammadyah Kota Bima oleh ormas Muhammadyah,Al Falah Nipa Ambalawi  baru generasi Al Fatahu Laju,Darul Ma,arif Roka,Al Muhlisin Parado,Al Munawarrah Sape,Darus Sakinah Sape.dll yang tidak bisa kami sebut kan satu persatu.


Dan kalau ada pihak yang ingin menyempurnakan dengan senang hati kami berterima kasih dan juga mungkin dari narasi kesaksian yang dibuatkan ada yang pas dan tidak tepat mohon dimaafkan mungkin kesalahan informasi dan kesalahan nama sekali lagi mohon dimaafkan.


Dan testimoni sederhana yang dapat menambah keinginan kita untuk menelusuri keberadaan daripada sebuah fakta sejarah dalam kehidupan.Amin.Sumber dari : Syamsuddin Ahamid Zain. (MDG 010)

Comments


EmoticonEmoticon