Jufrin, Ketua RW 03 Kelurahan Dara menjelaskan Berawal dari kebiasaan anak-anak yang senang mandi hujan, sehingga tanpa disadari arus deras banjir gunung tiba-tiba menyeret sang bocah. Lalu korban masuk ke parit yang tertutup.
Teriakan meminta bantuan spontan mengundang warga lainnya untuk berusaha menolong sang bocah. Akibat kesulitan membuka tutupan parit yang terbuat dari beton sehingga sang bocah baru bisa diselamatkan persis di depan PKM Paruga.
Upaya pertolongan yang dilakukan dengan bantuan dokter dan perawat dari PKM Paruga tak membuahkan hasil disebabkan sang bocah sudah meregang nyawa karena paru parunya dipenuhi air
“Kami berusaha memberikan pertolongan dgn membuka setiap beton yang mampu kami angkat namun korban baru bisa kami temukan dibawah beton yang berada didepan PKM Paruga ini,” Jelasnya.
Begitu pula dengan penjelasan Ibrahim Umar, bahwa begitu mendengar teriakan dari teman korban spontan kami berlari menuju parit tersebut dan berusaha memberikan pertolongan.
“Kami berusaha membuka setiap beton yang ada tapi nihil dan akhirnya kamipun terus berupaya maksimal sehingga akhirnya korban dapat kami temukan dibawah beton yang ada didepan PKM Paruga,” pungkasnya
Iapun berharap Musibah yang terjadi hendaknya dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi semua untuk berhati hati menjaga anak-anak agar tetap dalam pengawasan orang tua," Pungkasnya.(MDG020)
0 comments