Syamsuddin A.Hamid Zain,S.Pdi : PONPES adalah Sarana Penguatan Kelembagaan dalam Bidang Religius


Doridungga Donggo Bima NTB. Media Dinamika Global. Id. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Donggo Syamsuddim A. Hamid Zain, S. Pdi dengan mengucapkan Bissmillahirrahmanirrahim.beliau memulai semua Aktifitas nya pada pagi ini bersama dengan Ustadz dan Ustadzah, Santri dan Santriwati di Ponpes, melakukan kegiatan KBM sebagaimana Biasanya yaitu menghafal Kitab Suci Al-Qur'an dalam setiap hari, mengisinya dengan Ramah Tamah penuh khidmad di pagi yang sangat sejuk ini. Selasa, 16/02/2021.


Seiring dengan perjalanan waktu akan masa kepemimpin Ibu Hj.Indah Dhamayanti Putri,SE sebagai Bupati Bima untuk massa dua periode.


Dan Sejalan dengan slogan misi utama  Bima Ramah Ibu Bupati.


Tentu sebagai pondasi kuat untuk menjabarkan dan sebagai sentuhan kuat daripada Bima Ramah yang menurut pandangan kami di masyarakat yang aktif di lembaga pendidikan keagamaan di kabupaten Bima.


Maka sebagai langkah awal untuk menitip beratkan Program pada Bima Ramah tentu Ibu Bupati untuk bisa sukses adalah  Bima Ramah dapat dipertimbangkan untuk diawali  diLembaga Pendidikan Pondok Pesantren karena di situ akar Pendidikan Keagamaan.


Dimana  program dan kurikuler kegiatannya tersistem kuat dengan manajemen pembinaan umat.


Dan  disamping itu juga sebagai lembaga pendidikan umum yang tersinergisitas dengan kurikulum pendidikan nasional dan kurikulum Pondok Pesantren yang melekat secara khusus sebagai ciri khas masing-masing Pondok Pesantren yaitu : ada mendalami tilawah,Hafalan,Bhs,dll.


Sebagaimana ibu Bupati dapat memantua langsung apa dan sedang apa yang dilakukan di Pesantren.


Dan juga, apa yg kami cuitkan ini sebagai masukan kepada Pemerintah dalam upaya pendekatan dan perhatian dari Pihak Pemerintah dalam rangka memantau langsung tentang Profil Ponpes secara utuh.


Sehingga tidak mudah dituduhkan bhw pompes ini dan itu terindikasikan faham ini dan itulah dan tidak  menjadi bola liar dikalangan masyarakat tentang berita  pompes sebagai indikasi jaringan Teroris.


Tapi kalau pihak Pemerintah dan instansi terkait melakukan kunjungan silaturahmi secara rutin adalah merupakan bentuk tanggungjawab dalam mengawasi secara dekat yang bersifat melekat dan lagi adanya perhatian penuh  maka akan sulit sebuah lembaga pendidikan  bisa berafiliasi dengan jaringan tertentu.


Dan kalau ada  tenaga pendidik yg diperbantukan apakah dari Pemerintah Daerah atau  Instansi terkait maka secara langsung perintah turut serta membantu kelancaran proses KBM di pompes bisa terlaksana dgn maksimal sehingga dpt meringankan beban Lembaga dari sisi anggaran untuk gaji Guru/ustadz,walaupun berhadapan dgn kendala tehniks yaitu regulasinya tidak ada,tapi demi kemaslahatan umat tetap ada jalan keluar yg Allah SWT berkahi ada saja.jalan keluar apalagi ada hak sebagai hak diskresi seorang pemimpin yaitu Bupati.


Masukan kami kepada  Bupati untuk dapat mengajukan surat permohonan khusus kepada Kementerian Agama RI atas nama Bupati Bima utk meminta alokasikan khusus tenaga guru-guru negeri di Kementerian untuk  wajib diperbantukan tenaga guru Negeri yang sifatnya diperbantukan kepada Madradah Swasta dan pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Bima NTB.


Dan kalau langkah ini Ibu Bupati bisa di upayakan maka jalan yang ditempuh adalah minta dukungan Rekomendasi dan aspirasi dari Dewan baik pusat khusus komisi VIII bidang pendidikan keagamaan.


Kalau langkah ini bisa ditempuh maka yakin semua Madrasah Swasta dan pompes maju dan bermutu, apalagi di tambah dgn stimulus khusus dari Pemerintah Daerah untuk dibantu program reguler lain baik sarana dan prasarana.


Apapun yg kami ceritakan di medsos pagi ini adalah sebagai sebuah solusi partisipasi kami sebagai anak Negeri demi kemajuan daerah dan bangsa yang kita cintai bersama. Dengan besar harapan semoga dapat diindahkan,Amin.(MDG 010).

Load disqus comments

0 comments