Sumbawa Besar-NTB. Media Dinamika Global.id - Unit OMT 'Aquaculture' dari Fakultas Teknobiologi (FTB) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) melaksanakan panen pertama peternakan lele dengan sistem 'Biofloc' yang berada disamping Asrama Mahasiswa UTS. Senin, 08 Maret 2021.
Acara dimulai sekitar pukul 10.30 sampai 12.00 WITA. Selepas acara, para tamu diajak oleh tim OMT melihat dan memanen langsung budidaya lele dengan sistem 'biofloc', kemudian dilanjut foto bersama dan menyantap olahan ikan lele hasil panen malam sebelumnya.
Lele yang di panen tersebut kemudian langsung dijual ke pengepul lele setempat dengan harga Rp 35.000 per kilogram.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para dosen, staf dan alumni UTS, juga pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKL) Kab. Sumbawa Besar. Kepala Bidang Perikanan Budidaya dari DKL Rahmat Hidayat, S.Pi, MT. menyampaikan, "Kami sangat bangga dan memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan tim OMT Aquaculture FTB UTS dalam menerapkan peternakan lele dengan sistem Biofloc. Semoga keberhasilan ini terus berkembang dan bermanfaat bagi kampus serta masyarakat luas."
Senada dengan penyampaian Pak Rahmat, pada sambutan kedua oleh Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D. menjelaskan, "Sistem budidaya biofloc merupakan terobosan yang sangat besar, semoga dari teknologi ini di UTS bisa menstimulus inovasi lainnya untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar kampus."
Dekan Fakultas Teknobiologi (FTB) Izzul Islam, M.Sc. Eng menjelaskan bahwa Fakultas Teknobiologi sekarang juga sedang mengembangkan riset peningkatan kualitas hidup ikan budidaya dan automatisasi monitoring realtime kesehatan dan kondisi pada sistem budidaya 'biofloc'. "Semoga ini bisa menjadi solusi masalah budidaya kita," tambah Izzul.
"Terima kasih kepada 'Balai Besar Perikanan Budidaya Air Laut' (BBPBL) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKPL) Kab. Sumbawa Barat yang telah memepercayakan UTS untuk mengembangkan budidaya lele dengan sistem 'biofloc', Semoga kedepan UTS dan BBPBL bisa menjadi mitra strategis dalam pengembangan riset dan teknologi budidaya perikanan di NTB," pungkas Izzul. (Redaksi Syuryadin MDG).