Wonto Bima. Media Dinamika Global. Id. - Hampir setiap Tahun di Kabupaten/Kota Bima dan Dompu bahkan Di seluruh Wilayah NTB menjadi sangat luar Biasa sebab Hasil Tani Tahun ini Melimpah,Petani Jagung Ucapkan Rasa Syukurnya Kepada Allah SWT. Meskipun Harga Barang dan Harga Jagung lumayan anjlok dari Harga 5000-an hingga Turun mencapai angka 3800. Ini menunjukkan bahwa dalam Kegiatan Petani pun tetap saja ada Dinamikanya. Kamis,(19/05). Hari ini dan kemarin Para Petani selama Dua Bulan Terakhir ini,yaitu di mulai dari Bulan Puasa hingga Kini masih saja melakukan Panen Jagung Merahnya di atas Gunung Masing-masing. Meskipun Harga Jagungnya Pasang Surut tetapi Para Petani tidak akan Surut Mundur kebelakang dalam memanen Hasil Pertaniannya. Karenanya Para Petani Merasa Bersyukur kepada Allah SWT yang hampir setiap Tahunnya melimpahkan banyak rejeki kepada Kami para Petani.
Rasa Syukur ini tentunya diucapkan oleh salah seorang Petani Ahmad Namanya saat beliau memikirkan Anjloknya Harga Jagung yang saat ini tengah melanda kita semua. Namun ditengah banyak Dinamika tentang pasang surut atau naik turunnya Harga Jagung tersebut. Rupanya Allah SWT memiliki Rencana lainnya yaitu menggugah Hati Pemerintah untuk berkoordinasi dengan para Pengusaha agar Harga Jagung tersebut dapat dipantau kembali.
Dari itulah Allah SWT memulai menggugah Hati Pemerintah dan Pengusaha untuk membantu Para Petani ini,agar kiranya harga itu dapat ditentukan,ya paling tidak kemarin harganya 3800 dan alhamdulillah pada hari ini mencapai 4200 di Gudang. Ini sesuatu yang benar-benar diluar dari dugaan kami. Keagungan Allah SWT selalu ada untuk hambanya. Ucapnya pada pikiran kecilnya
Ahmad juga tidak bisa berkata apa-apa,melainkan rasa Syukurnya Kepada Allah SWT yang telah menggugah hati Pemerintah dan Pengusaha untuk menstabilkan kembali harga Jagung ini. Secara Jujur kami memiliki Jenis Usaha sekali dalam Setahun dan Prioritasnya adalah Petani Jagung yang menjanjikan ini.
Bayangkan saja dulu kami sebelum mengenal Tanam Jagung,ada banyak Usaha yang kami geluti,misalnya Tanam Padi,Kadelai,Kacang,bahkan mencoba Usaha di laut dengan memancing. Namun usaha tersebut belum signifikan apalagi banyak anak-anak yang Sekolah Dulu biayanya cukup mahal.
Tetapi sekitar 5 Tahun terakhir ini kami mencoba menanam Jagung Merah,dan alhamdulillah Dunia sudah mulai melirik meski saat itu belum seramai ini. Tetapi satu hal yang menarik yaitu dimulai dari yang paling kecil hingga besar usahanya seperti ini. Ini tentunya karena kekuasaan dari yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. Terangnya
Disadari atau tidak oleh kami para Petani saat ini,bahwa hampir setiap Tahun kami selalu dihantui oleh adanya Kelangkaan Pupuk Subsidi dari Pemerintah,Namun kami terus mendorong bagaimana caranya agar hasil tani tersebut tetap melimpah ruah. Padahal selain Pupuk Langka,juga Harga Obat-obatan yang mahal di tengah adanya Pandemi Covid-19 ini menjadi hambatan bagi kami Para Petani.
Namun kami tetap berkeyakinan bahwa kami Pasti Bisa Melakukan apa saja untuk memanen hasil yang memuaskan. Bayangkan saja satu Kepala Keluarga bisa memiliki Luas Lahan Hektaran atau bahkan Dua,Tiga Ladang atau lahan/orang. Ini menunjukkan bahwa Petani Jagung ini sungguh menjanjikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan keimanan kepada kita semuanya. Pungkasnya.(Anan MH MDG).
0 comments