Bima NTB. Media Dinamika Global.Id. Organisasi Gabungan Pengusaha Hewan Nasional (Gapehani) yang baru terbentuk diduga hanya untuk kepentingan segelintir para pengusaha saja bukan kepentingan para petani ternak. Selasa (31/05/22).
Dilansir dari Media Kabar Oposisi NTB. Com. Pasca adanya carut marut kondisi keberangkatan sapi Qurban ke Jakarta (Jabotabek) dan sekitarnya organisasi ini, ramai jadi pembahasan. Salah satu anggota dewan fraksi Nasdem Mustakim HAR.
Menurutnya nama Gabungan Pengusaha Hewan Nasional tidak tepat karena terkesan hanya mengedepankan kepentingan pengusaha. “Harusnya Gapehani itu dirubah menjadi Gabungan PETANI bukan gabungan pengusaha,” ujarnya
pada kesempatan ngopi bareng di salah satu rumah warga desa Tangga kecamatan Monta Selasa kemarin.
"Sejak terbentuknya organisasi tersebut tidak berpihak kepada petani, yang tampak hanya gabungan personil yang bergerak mewakili perusahaan masing masing, tidak terorganisir seperti yang diharapkan,” tegas Mustakim.
Kata dia,Gapehani boleh ada tapi jangan libatkan petani berkontribusi finansial, karena percuma ada jika demi kepentingan segelintir orang,” tegasnya.
Menurutnya Petani saat ini membutuhkan Gapehani sebagai wadah yang menjembatani semua akses bukan sebaliknya mengakses demi kepentingan masing masing pengurus.
Bayangkan saja, untuk kebutuhan ekspedisi umumnya para petani harus mencari pinjaman bahkan kepada rentenir, “Setiap ekor minimal uang yang harus disediakan kurang lebih 2 jt rupiah baru bisa tiba di lokasi pasar. Nah, harusnya pada saat inilah Gapehani berperan. Jauhkan petani dari hutang pada pihak lain, berikan mereka kemudahan dengan menjamin seluruh biaya ekspedisi untuk kemudian dibayar setelah barang mereka terjual,” saran dia.
Menutup percakapannya Yos (sapaan) atas nama seluruh masyakat Bima khususnya petani ternak sapi meminta kepada pemerintah daerah sigap membuka ruang akses lebih mudah bagi ekspedisi ternak, “Pun kami sebagai anggota dewan akan tetap bersama para petani dan pemerintah daerah karena selain demi kesejahteraan masyarakat juga potensi ini merupakan salah satu penyumbang PAD terbesar bagi daerah kita,” Pungkasnya
Yos juga menegaskan akan melawan setiap ruang yang sengaja dibuat sehingga merugikan petani, “Karena saya bukan mencari popularitas, bahkan jika beberapa media tidak menulis pernyataan saya, saya tidak ambil pusing karena. Saya tidak butuh anda untuk menyanjung saya,” tegasnya kepada awak media.
Sementara ketua Gapehani Abdul Khair yang dikonfirmasi via WA tidak mau memberi tanggapan.
Hal senada juga disampaikan oleh sapaan Bang Jul salah satu kelompok petani ternak sapi yang berbeda di Desa Simpasai Kecamatan Monta, untuk saat ini kami hawatir waktu sudah dekat tapi kami belum berangkat, ditambah lagi kami sudah meminjam uang kepada rentenir yang harus kami kembalikan dengan bunganya. Pungkasnya.
Maka dalam hal ini besar harapan saya kepada Organisasi Gapehani yang baru terbentuk beberapa waktu lalu agar bisa memberikan kontribusi yang baik terhadap para petani ternak sapi, bukan kepada segelintir pengusaha saja, pungkas Jul. (MDG 002).
0 comments