Dengan total 5 Personil, Tim BKPH Ampang Riwo melaksanakan kegiatan ini dengan dua personil dari BPDASHL DMY. Objektif tim ialah untuk mendata lahan kritis yang ada di Resort Banggo, Riwo, Ncuni, Pidang dan Mata, ungkapan Kadis Lingkungan hidup dan kehutan Provinsi NTB, Julmansyah kepada media ini, Senin (04/07).
Kadis LHK menjelaskan, dalam kegiatan ini tim berhasil mendata 15 titik lokasi lahan kritis. Tim berjibaku dengan alam Pulau Sumbawa untuk mendapatkan Data Kelas Lereng, Solum tanah, kawasan Hutan yang sudah melalui proses tata batas, presentase Land Cover, Deskripsi Landuse. "Bak sekali mendayung dua pulau terlampaui, tim juga mendata potensi – potensi kawasan yang ditemui, sebagai bahan dalam menentukan jenis tanaman untuk merehablitasi lahan kritis," jelas Julmansyah.
"Kegiatan ini merupakan Rangkaian dari upaya Konservasi DAS untuk meningkatkan kualitas DAS yang sudah terdegradasi. Hal itu diakibatkan adanya penurunan fungsi lahan sebagai wilayah penyangga, baik dari aspek produksi maupun ketersediaan air," ujar Kadis LHK NTB.
Ditambahkan Julmansyah, perlunya melakukan Pemetaan Lahan Kritis ialah untuk mengefisiensikan upaya peningkatan kualitas DAS, sehingga dapat segera mengembalikan fungsi dan peruntukan lahan sebagaimana mestinya, "seimbang dan Lestari," pungkas Julmansyah. (MDG.01).
0 comments