Bima NTB. Media Dinamika Global.Id. Pembangunan gedung Sekolah baru terkadang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar tidak terkesan Mubazir, sehingga gedung yang dibangun bisa dimanfaatkan sebagai tempat belajar para siswa. Minggu, (09/10/22).
Akan tetapi hal ini, tidak pada salah satu Sekolah di Bima ini, tepatnya SMP Negeri 3 Kecamatan Monta Kabupaten Bima, ditengah banyaknya ruangan yang ditelantarkan, kini sekolah yang begitu luas halamannya sedang dibangun beberapa gedung baru lagi.
Mirisnya lagi, Sekolah ini memiliki bangunan Musholla yang ditelantarkan, dan dibiarkan hancur tanpa diperbaiki layaknya tempat ibadah pada umumnya.
Pada saat Awak Media Dinamika Global berkunjung ke sekolah tersebut, dan menyempatkan waktu untuk, untuk mengetahui sekelumit tentang suasana SMP Negeri 3 Monta, dan berbincang dengan salah satu Dewan Guru.
Cerita yang dihimpun Media Dinamika Global adalah bahwa jumlah ruangan yang rusak dan sudah tidak digunakan banyak, tapi empat lokal yang paling parah, ruangan UKS, Pramuka, laboratorium, dan Musholla, karena tidak dimanfaatkan, ruangan tersebut dibiarkan begitu saja, hingga menjadi tempat sarang laba-laba dan rayap.
Benar saja setelah masuk area dalam sekolah, kesan tua sangat jelas tampak plafon ruangan yang begitu hancur dan memprihatikan, catnya sudah kusam dan terkelupas sangat banyak.
Media ini sejenak berpikir, apakah sekolah ini tidak berpenghuni, ataukah Pemerintah tidak pernah berkunjung ke sekolah tersebut, sehingga sekolah yang berstatus Negeri ini, tidak pernah dilihat oleh Pemerintah.
Padahal sebenarnya sekolah tersebut masih menjalankan KBM seperti sekolah pada umumnya.
Ironisnya, ditengah banyaknya ruangan yang rusak tidak terpakai dan tidak dirawat, saat ini SMP Negeri 3 Kecamatan Monta Kabupaten Bima, sedang membangun 4 lokal ruangan baru, dengan anggaran yang fantastis, juga terdapat satu rumah Dinas Guru dengan anggaran yang luar biasa besar.
Salah satu warga dikonfirmasi Media ini menuturkan, seharusnya Pemerintah atau siapapun yang mendapatkan Anggaran, tidak membangun bangunan diatas bangunan, maksudnya kenapa harus bangun ruangan baru, sementara banyak ruangan yang tidak terpakai. Tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, apa salahnya jika ruangan yang rusak tinggal diperbaiki dan dirawat, atau pihak sekolah bisa melakukan perawatan secara bertahap, atau bila perlu jangan terima bangunan baru, soalnya kalau banyak ruangan namun tidak terpakai, maka sudah bernilai "Mubazir". Katanya dengan tegas.
Terakhir, maksud saya, bukan tidak terima adanya proyek atau bangunan baru, akan tetapi cara sekolah untuk bagaimana fokus memperbaiki yang ada ketimbang nanti akan kosong dan rusak dengan sendirinya, semoga hal ini menjadi perhatian para pihak terkait demi meningkatkan kualitas sekolah dan peserta didik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan. (MDG 002).
0 comments