Kabupaten Bima. Media Dinamika Global.Id. Usai mendatangi Kantor Desa Sakuru dan Kantor Camat Monta, beberapa hari lalu, sejumlah warga kembali melakukan aksi pemblokiran jalan di Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Sabtu, (05/11/22).
Aksi ini dilakukan oleh warga dari gabungan pekerja bangunan dan sejumlah Supliyer, guna menuntut kejelasan dari Pihak PT. Waskita Karya, terkait pembayaran upah para pekerja dan pembayaran sejumlah material, yang diduga dibawa kabur oleh oknum pemilik CV. Weki Tolu.
Ulah oknum pemilik CV. Weki Tolu dianggap merugikan banyak pihak, selain pekerja bangunan, dan Supliyer, warga sekitar lokasi jadi korban hipnotis oknum tersebut, kenapa tidak, meski mereka kesal dengannya, namun tetap menuruti apa permintaannya.
Abdul Muis salah satunya, ia merasa dirugikan, ia tidak lagi berjualan, sebab tempatnya berjualan digunakan untuk akses pengangkut material proyek itu, ia juga tak tanggung-tanggung menyiapkan ayam untuk menjamu rekan-rekan oknum tersebut, dengan iming-iming akan digantikan, tapi kenyataannya dia menghilang.
Selain dirinya, banyak warga yang merugi hingga puluhan juta rupiah, membantu menyiapkan material, dengan dalil akan dibayar sesuai termin, dan yang paling parah, pekerja asal Sumba NTT, mengaku kelaparan karena kehabisan bekal, akibat pekerjaannya tidak dibayar selama 2 bulan, kini mereka numpang di rumah warga mengharap makanan dari sumbangan warga setempat.
Ada juga warga yang bernama M. Naser dan rekannya Arifin asal Kabupaten Dompu yang masih bertahan 2 bulan, menunggu pembayaran, dari pihak Sub-kontraktor berinisial SYT, yang kabarnya sudah menghilang.
Menyikapi hal itu, Naser dan seluruh pihak yang dirugikan, berencana melakukan aksi lanjutan pada hari Senin, (07/11), aksi ini lebih besar dari sebelumnya, mereka mendesak Direktur Utama PT. Waskita untuk hadir dilokasi Desa Sakuru, guna memberikan tanggung jawabnya, atau membayar semua kerugian akibat ulah oknum pemilik CV. Weki Tolu, Konsultan dan Pengawas.
Jika tidak diindahkan, maka kami akan menutup semua akses kendaraan pengangkut material, sehingga tidak ada aktivitas yang bisa berjalan selama belum ada kepastian pembayaran oleh pihak PT. Waskita, karena kami tidak ingin jadi korban Konspirasi Pihak PT. Waskita dengan pemilik CV. Weki Tolu milik SYT, pungkas Naser dan rekannya Arifin.
Sejauh berita ini dituturkan, pihak Dirut PT. Waskita Karya belum sempat dikonfirmasi. (MDG 002).
0 comments