Opini Politik. Media Dinamika Global. Id. - Oleh: Yusril Ihza Mahendra
Partai Bulang Bintang (PBB) adalah merupakan warisan dari Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), Masyumi pada awalnya merupakan sebuah organisasi Islam, organisasi ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 1943, Partai Masyumi dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960. Sebenarnya Masyumi tidak dibubarkan, tapi terpaksa membubarkan 1960.
Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai politik Indonesia berasaskan Islam dan juga sebagai partai penerus Masyumi yang pernah berjaya pada masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang didirikan pada 17 Juli 1998.
Dari uraian materi sekilas diatas sangat bermanfaat bagi kita. Bahwa Partai Bulang Bintang (PBB), memiliki tujuan dan cita-cita luhur, dan sangat berbeda dengan tujuan anggaran dasar partai-partai politik yang lainnya. Terutama mengenai masa depan umat Islam dan politik Islam di Indonesia.
Karena tujuan hakikat dalam politik Islam adalah semua manusia memiliki kedudukan yang sama, baik sama rendah maupun sama tinggi, karena asas dalam Islam mengutamakan keadilan dan musyawarah, Islam itu anti otoriter dan diktator, dan mengutamakan musyawarah, berarti mendukung demokrasi, pendapat yang saya kemukakan tersebut, yaitu adalah merupakan pendapat Mohammad Natsir, yang dikutip oleh Pak Yusril dalam sebuah video. "Saya sering nonton videonya Pak Yusril, baik dalam bentuk video maupun dalam bentuk buku-buku beliau", jujur saya adalah salah satu anak muda yang mengagumi dan mencintai kedua tokoh modernis Indonesia sekaligus, yaitu. Pertama, Mohammad Natsir, Kedua. Yusril Ihza Mahendra.
Kehadiran asas Islam sebagai salah satu bentuk norma-norma dan kaidah-kaidah dasar sistem ketatanegaraan kita. Itu akan mempermuda bagi sebuah sistem negara. Dalam menjalakan dan melaksnakan cita-cita luhur bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai, norma-norma, kaidah-kaidah yang terkandung di dalam Pancasila? Sebagai sumber pembentukan hukum dasar kita, jadi pandangan Partai Bulan Bintang memiliki kemiripan dengan pandangan pancasila. Menurut Yusril Ihza Mahendra bahwa Islam tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Jadi kehidupan keagamaan dan kenegaraan tidak mungkin dipisahkan, di dalam Islam-pun tidak dijumpai ada kata-kata yang pemisahkan antara "politik Islam" atau "Islam dan Negara".
Terkait dengan tema yang kita bahas ini, bahwa problemnya adalah bukan masalah sistem yang salah, tapi cara mengimplentasikan kebijakan yang tidak sesuai dengan asas, kaidah, norma, dan ajaran Islam maupun pancasila. Sehingga mayoritas (Muslim) Islam di Indonesia. Kurang diperhatikan oleh sistem yang melaksanakan kewenangan, fungsi, tugas, dan tujuan negara. Sehingga para anak cucu Masyumi mendirikan partai politik (Partai Bulan Bintang) tahun 1998, yang berbasis Islam dengan asas Islam-nya, guna untuk menegakan norma-norma, kaidah-kaidah, dan ajaran maupun sumber hukum Islam itu sendiri, katakanlah keadila, musyawarah, persamaan, dan seterusnya.
Menurut Yusril Ihza Mahendra bahwa guna untuk menegakan ajaran Islam, harus ada campur tangan kekuasaan politik. Kan yang berwenang membentuk undang-undang adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah, kalau DPR dan Presiden (nya) tidak mempuyai jiwa keislaman, tidak mungkin spirit syari 'at Islam masuk dalam KUHAP Hukum Nasional, kita ingin menganti KUHAP warisan Hindia Belanda dengan KUHAP Hukum Nasional kita misalnya.
Jadi peran partai politik sangat penting untuk penegakan norma-norma dan kaidah-kaidah ajaran Islam, dan sekaligus dijadikan sebagai sumber rujukan hukum dan sistem ketatanegaraan kita. Rujukannya adalah pancasila dan sumber ajaran Islam lainnya. Atas dasar inilah didirikan Partai Bulan Bintang (PBB), untuk memperhadapkan ajaran Islam dengan masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, dan hukum, pada zaman ini dan kedepan nanti, kalau pemikiran seperti ini, ditinggalkan atau tidak diperhatikan, maka bangsa dan masyarakat Indonesia inilah yang dirugikan.
"PBB mendapat inspirasi dari Partai Masyumi. Kita berpegang teguh pada M. Natsir semoga lahir tokoh baru seperti beliau," Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, di Kantor DPP PBB, Jl Raya Pasar Minggu, Jumat (7/11/2008).
Keteladanan M.Natsir, bagi Yusril tidak hanya bagaimana beliau menafsirkan agama Islam dalam menghadapi Indonesia modern. "Tetapi semangat etika dalam melakukan tindakan politik dan sopan santun memberi inspirasi," ungkapnya.
Maka dari itu, mari anak-anak muda dan masyarakat. Ayo kita melanjutkan berjuangan Masyumi, bersama Partai Bulan Bintang (PBB), untuk menegakan ajaran Islam dan politik Islam, karena umat Islam di Indonesia saat-saat ini tidak baik-baik saja. Dan lain sebagainya.
0 comments