Mataram, Media Dinamika Global.Id.-- Industri fashion kini semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman, tren fashion kini semakin bermacam-macam memenuhi pasar global. Dimana fashion termasuk gaya hidup yang juga menjadi kebutuhan pokok berdasarkan kebutuhan pokok sandang, pangan, dan papan. Maka dari itu sektor industri fashion akan terus meningkat dan berkembang.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri mempunyai potensi yang sangat besar dalam industri fashion. Dimana NTB dikenal dengan daerah pariwisatanya, ditambah dengan Pulau Lombok terkenal dengan julukan Pulau 1000 Masjid, menjadikan NTB memajukan pariwisata halal atau Halal Tourism, dan Muslim Fashion sebagai peluang.
Dinas Perindustrian Provinsi NTB mengadakan pertemuan Bussiness Matching antara para Desainer fashion dengan para penjahit, yang diselenggarakan di Aula Kantor Dinas Perindustrian NTB pada tanggal 26 Desember 2022. Kegiatan ini melibatkan para Desainer-desainer lulusan dari inkubator fashion yang telah dilatih selama lebih dari 5 bulan berjumlah 15 orang dan para penjahit lulusan dari pelatihan sertifikasi menjahit berjumlah 30 orang.
Dinas Perindustrian NTB dalam rangka meningkatkan kolaborasi, mitra, dan mempromosikan produk lokal khususnya industri fashion di Provinsi NTB, Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti menyampaikan,
"Dengan adanya pertemuan ini, kita akan matching kan desainer-desainer dengan para penjahit. Nantinya, kita akan membuat beberapa kelompok menjadi tim kerja untuk membangun kerjasama."
Dinas Perindustrian NTB akan menjadi fasilitator dan penghubung baik dari fasilitas ruangan, sampai dukungan pendanaan, juga penghubung antara desainer dengan penjahit, ikm, dan juga pasar.
"Disperin nantinya akan jadi satu pintu terkait fasilitas-fasilitas, masalah branding juga menjadi tugas kami. Harapannya, dengan adanya ini sumber bahan baku menjadi satu tempat, jadi cost produksi bisa ditekan dan harga bisa bersaing di pasaran. Industri fashion di NTB ini akan menuju produksi massal tetapi berbasis IKM bukan industri besar, dan nantinya NTB bisa menjadi surganya fashion". Tambah Nuryanti.
Selaku pelaku usaha fashion, Desainer, dan instruktur inkubator fashion Cindy Liana Putri bersama dengan Kepala Bidang Sarana Prasarana Disperin NTB Aryanti Dwiyani, Pejabat Fungsional Pembina Industri Nuraida Fitriani dan Ety Hartati akan menjadi pembimbing dari Business Matching ini, Cindy menuturkan permasalahan yang sering dihadapi di industri fashion.
"Permasalahan industri fashion yang paling utama adalah para Desainer dengan permasalahan produksi fashion dan penjahit dengan permasalahan desain fashion. Maka dari itu 2 peran ini sangat memerlukan satu sama lain, Desainer pasti memerlukan penjahit untuk produksi, dan sama juga dengan penjahit yang memerlukan desainer". Tutur Cindy.
Kegiatan Business Matching ini, menghubungkan para desainer dengan para penjahit sesuai dengan wilayah, agar mempermudah kegiatan produksi nantinya. Bussiness Matching ini juga salah satu langkah untuk mempersiapkan kegiatan event-event nasional maupun internasional yang akan diselenggarakan di NTB, setidaknya ada 26 event yang akan diadakan di NTB. (MDG.01).
0 comments