Bima NTB. Media Dinamika Global. Id.“Di Kabupaten Bima Prevalensi stunting menurun secara signifikan. Dalam tiga tahun terakhir sejak tahun 2020, angka stunting atau gagal tumbuh anak mencapai angka 24,59% dan turun menjadi 18,2% pada tahun 2021.
Angka tersebut kemudian turun pada angka 13,8% di tahun 2022". Papar Wakil Bupati Bima H. Dahlan M.Noer saat memberikan arahan Rabu (8/2) pada kegiatan Review Tahunan Kinerja Stunting (evaluasi pelaksanaan aksi pencegahan stunting di kabupaten Bima tahun 2022) yang dilaksanakan di Aula Hotel Lila Graha Bima.
Meskipun kecenderungan penurunan angka tersebut, namun Dahlan mengingatkan agar perangkat daerah terkait, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala desa dan tenaga kesehatan tetap harus saling berkoordinasi sehingga kabupaten Bima berada diluar zona merah daerah stunting.” Ungkap Dahlan.
Wakil Bupati yang didampingi Kepala Bappeda dan Litbang Taufik, ST, MT, Kepala DPMD H. Putarman, SE yang juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak terkait dalam upaya menurunkan angka stunting.
Pada bagian akhir arahannya, Wabup Dahlan yang juga Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Stunting Kabupaten Bima menekankan Penanganan Stunting yang menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi (penyebab tidak Langsung/ sensitif) yaitu faktor yang berhubungan dengan Ketahanan Pangan, Lingkungan Sosial, Lingkungan Kesehatan dan lingkungan pemukiman. “oleh karena itu pemerintah harus memastikan layanan dan kelayakan tersebut kepada masyaraka.” Tutup Wabup Dahlan
Setelah kegiatan dibuka secara resmi, dilakukan sesi penyampaian materi oleh Kepala BAPPEDA dan Kepala DPMD. Sumber : Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Suryadin S.S, M.Si
0 comments