Ilustrasi jambret. Korban jambret di Kota Bima awalnya hendak membeli ikan bandeng lalu kaget karena uang sebesar Rp30 juta dalam tas yang ditentengnya malah raib.
Kota Bima, Media Dinamika Global.id. - Selama Ramadan, situasi Pasar Amahami Kota Bima semakin ramai dan padat pembeli.
Pengunjung semakin terlihat bertambah, ketika akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu.
Karena ramai, pengunjung diimbau waspada akan perilaku penjahat seperti pencuri dan penjambret.
Seperti nasib apes yang dialami Ebi Subagio warga Desa Ntonggu Kabupaten Bima saat berbelanja ke pasar Amahami, Minggu (26/3/2023).
Melalui postingannya di akun Facebook, korban hendak membeli ikan bandeng kaget, karena uang sebesar Rp30 juta dalam tas yang ditentengnya justru tidak ada.
Tas tersebut kosong, sedangkan uang miliknya telah raib.
"Kasus kehilangan uang Rp30 juta di Pasar Amahami Kota Bima,"
Pada postingannya tersebut, Ebi juga menyoroti soal keberadaan CCTV yang sudah rusak dan tidak berfungsi untuk melacak pelaku kejahatan.
"Kepala pasar dan kepala Dinas Koperindag ternyata hobi tidur orang-orangnya," tulisnya lagi.
Sementara itu, Arifin Kepala Pasar yang dikonfirmasi membenarkan adanya insiden pengunjung yang kehilangan uang sebesar Rp30 juta.
Ia mengatakan, korban datang kembali ke pasar setelah membuat laporan kehilangan di kepolisian.
Pihaknya pun telah mengecek melalui CCTV, tapi tidak menemukan rekam jejak pelaku pencurian atau penjambretan.
Dia juga mengaku, hanya sebagian CCTV yang aktif sedangkan lainnya sudah rusak, sehingga tidak bisa digunakan untuk menelusuri pelaku.
Kendati demikian, Arifin menegaskan pihaknya tetap berusaha melakukan pencarian.
Arifin pun menyarankan masyarakat agar lebih hati-hati ketika ke pasar.
Terutama pada akhir pekan, sebelum Ramadan saja sudah ramai apalagi saat Ramadan, tingkat kunjungan naik.
"Karena ramai, makanya kriminalitas meningkat. Pencuri, jambret dan lainnya itu leluasa kalau ramai," pungkas Arifin.
0 comments