Mataram, Media Dinamika Global.Id. -Zulfli selaku Ketua Kotasi Senggigi pada awak Media ini Permasalahan miss komunikasi antara Kotasi dengan staf taksi blue bird yang ngetem di wilayah senggigi. Beberapa tahun lalu kami bekerja sama dengan baik. Hal ini disampaikan, , Jum'at, (24/3/23).
Kata dia, dengan adanya pergantian kepemimpinan di blue bird, MoU yang dulu disepakati bersama dan berjalan dengan baik.
"MoU tersebut tidak dilakukan perpanjangan, sehingga anggota Kotasi Senggigi yang merupakan anak perusahaan Organda Kab. Lombok Barat merasa kalah saing," ungkapannya.
Lanjutnya, Anggota Kotasi senggigi juga mengharapkan perpanjangan MoU, namun sampai saat ini belum ditanggapi oleh pihak Blue Bird Pusat.
"Sempat terjadi insiden, anggota Kotasi Senggigi bentrok dengan sopir dari taksi bluebird tapi sudah di mediasi di pyolsek dan diselesaikan secara damai," tuturnya.
Menyikapi hal tersebut Ketua Kotasi menghimabau anggotanya agar tidak arogan, justru menata diri yaitu Kotasi Senggigi agar bisa lebih bersaing dalam bisnis transportasi, meningkatkan pelayanan, fasilitas kendaraan yang baik.
"Performance sopir yang sopan dan rapi, serta bekerja sama dengan pihakk hotel, dealer untuk mendukung semua kegiatan usaha transportasi yang akan dilakukan," terang Ketua Kotasi Senggigi.
Sambungnya, Kami tidak melarang blue bird untuk mengantar tamu dari luar, tapi jangan ngetem dan menghidupkan aplikasi gojek/gocar untuk cari penumpang karena akan secara langsung menjaring pelanggan. Kami yang sudah ada di senggigi serta pasti kami akan rugi dan tidak dapat penumpang, sedangkan kami membeli kendaraan secara kredit dengan jumlah anggota aktif sekitar 170 orang dari total 240 anggota Kotasi, sehingga insiden dalam mencari rejeki beberapa waktu lalu dapat terjadi.
"Kami menyarankan agar waktu siang antara jam 06.00 s/d jam 18.00 wita," tandasnya.
Ia menegaskan, kami yang akan melayani penumpang yang khusus di senggigi, sedangkan pihak bluebird kami usulkan jam operasi pkl.18.00 wita s/d 06.00 wita, tetapi kesepakatan tersebut belum juga diwujudkan sampai dengan sekarang. Kami juga berharap ada solusi dari pemerintah kabupaten sehingga masyarakat lokal yg merupakan lokasi wisata dapat ikut andil dan memperoleh rejeki dari lingkungan kami.
"Siapapun bisa bawa tamu ke senggigi, tapi kalau jemput atau janjian, jangan hidupkan aplikasi pencarian penumpang, Karena akan memancing ketersinggungan anggota kami yang lain, bagi sopir luar yang bukan anggota kotasi senggigih, lebih baik hubungi teman/pelanggan anda dengan telepon atau sms saja agar sama-sama saling menghargai," tegasnya. (Surya Ghempar).
0 comments