Mataram, Media Dinamika Global.Id._ PB- Himpunan Mahasiswa Dompu Mataram (HPMD) Mataram menggelar Pentas Budaya PADOMPO di Taman Budaya NTB bertempat di kota Mataram. Selasa, 7/3/23.
Turut hadir, Rukun Keluarga Dompu, Pembina PB-HPMD, Ketau PB-HPMD, sejumlah OKP/Peguyuban Dompu-Bima di Mataram, dan sejumlah mahasiswa dan Dompu-Bima Mataram.
Pentas seni PADOMPO merupakan proram kerja PB-HPMD secara rutin dilaksanakan setiap tahun.
Pentas Budaya PADOMPO ini menampilkan 6 mata lomba, yakni, Tari, Patu Dompu, Puisi tentang Daerah, Akustik Lagu Daerah, Artikel Tentang Daerah, dan Drama Kedaerahan.
Ketua panitian, Muhammad Ridwan mengatakan, Dalam kegiatan pentas ini ada 34 (Tiga Puluh Empat) peserta, dan dari 34 peserta tersebut dihitung dari 6 mata lomba yang di sediakan oleh ke panitia penyelenggara.
"Pentas ini sudah kami sebarkan melalui Pamplet agar para mahasiswa dan Dompu-Bima Mataram bisa mengetahui dan mendaftarkan diri," ungkapan Ketua panitia.
Lanjut Ketua Panitia, dirinya mewakili panitian mengucapkan terimah kasih banyak kepada para donasi berbagai pihak yang sudah membatu dan mendukung kegiatan ini. Tak juga saya sampaikan kepada seluruh panitia penyelenggara sudah berkerja hingga acara bisa di laksanakan pada malam ini.
"Malam ini adalah malam pembukaan Pentas Budaya PADOMPO," tuturnya.
Sambungnya, kegiatan ini berlangsung selama 4 (Empat) hari dan semoga mulai awal kegiatan hingga akhirnya kegiatan berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan.
"Apabila ada kekurangan dalam kegiatan ini yang tidak sesuai dengan status sosial bapa/ibu serta kawan-kawan semuanya, kami sampaikan permohonan maaf," kata Ketua panitia.
Ketua Umum PB-HPMD, Irfan Kilat menyampaikan, Dalam kegiatan ini kami angkat tema "PENTAS SENI BUDAYA PADOMPO" dan tema ini memiliki makna tertentu yaitu, pada tahun 1331 ada salah daerah atau suku yang bernama PADOMPO dan PADOMPO ini, kita kenal dengan namanya Dompu.
"Menurut kami sebagai generasi mungkin tanda tanya bagi pemerintah kabupaten Dompu dan orang tua kami di kabupaten Dompu serta di Mataram," ucap Irfan Kilat.
Sambung Irfan Kilat, ini salah satu bukti kontrukbusi mahasiswa/i Dompu menjadi militan anak-anak desa yang merantau ke Mataram.
"Terlihat lihat jelas bahwa kami mampu berbicara masalah Esitensi Kedaerahan, esitensi kebudaya’an, sudah mulai terlihat di berbagai daerah, mungkin teman-teman sudah dilupakan masalah berbicara kedaerahan," pungkas Irfan Kilat, pria hitam manis ini. (MDG. Jhaedin).
0 comments