Pekanbaru. Media Dinamika Global. Id. -- Memiliki izin mendirikan bangunan, nomor IP , 828/IP/DPMPTSP/X/2021, nomor SK 863/IMB/DPMPTSP/ X/2021, nama proyek Rumah Tempat Ibadah Gereja, Lokasi bangunan jalan Harapan Jaya Gang Mawar Sharon, pemohon Setyo Wiyono. Pelaksanaan pembangunan rumah ibadah Gereja Pantekosta di Indonesia ( GPdI ) Mawar Sharon sampai saat ini masih belum maksimal dikarenakan faktor anggaran / dana yang kurang maksimal.
Adapun beberapa faktor yang mengakibatkan kurang maksimalnya pembangunan gereja GPdI Mawar Sharon dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu
" Perencanaan awal dari hasil rapat awal diperkirakan dana yang akan dialokasikan untuk membangun diperkirakan dari awal sebesar 1,5 miliar rupiah.
Namun berjalan nya waktu, dikarenakan seiring naiknya BBM ( bahan bakar minyak) harga material bangunan naik hampir 40 persen dari harga normal. Kenaikan yang paling fatal seperti harga besi yang naik sangat tinggi sekali dan disusul dengan harga semen.
Dengan gejolak kenaikan harga material bangunan sangat mempengaruhi proses pembangunan, sehingga sampai saat ini pembangunan gereja agak tersendat, ucap Rinalto ( ketua panitia pembangunan)
Diakui Rinalto, terus terang dengan kondisi bangunan saat ini sudah hampir menelan anggaran 900 juta lebih. semua anggaran bersumber dari jemaat GPdI Mawar Sharon dan bantuan dari hamba- hamba Tuhan dan anak- anak Tuhan. Jika dibandingkan dengan jemaat kita saat ini yang baru berjumlah 140 KK menurut saya ini sudah sangat luar biasa, ucapnya.
Rinalto berharap semoga Tuhan memberikan kemurahan rezeki bagi seluruh jemaat dan anak- anak Tuhan untuk tergerak hatinya dan mengambil bagian dalam pembangunan rumah Tuhan, tutupnya .
Hal senada juga disampaikan Sabam Tanjung ( salah satu jemaat sekaligus pelayan gereja ) " dalam hal ini perlu kita sampaikan kepada Pemerintah kota Pekanbaru ( PJ Walikota Pekanbaru Muflihun ) agar dapat memberikan perhatian khusus.
" Perlu kami sampaikan kembali pak Muflihun, pembangunan gereja kami yang diawali dengan pergumulan doa serta gotong royong, baik gotong royong melalui tenaga jemaat maupun gotong royong dengan memberikan sumbangan pribadi lepas pribadi.
Lewat dari pemberitaan pada saat ini, kami memohon kepada bapak Muflihun agar dapat turun langsung meninjau gereja kami dan melihat kondisi nya saat ini. Perlu saya sampaikan juga, sekitar 8 bulan silam saya juga telah mengantarkan profosal pembangunan gereja kami yang kami tujukan kepada PJ Walikota Pekanbaru dan Sekdako Pekanbaru.
Namun sampai hari ini kita sangat menantikan uluran tangan bapak Muflihun agar dapat meringankan kaki dan hatinya untuk membantu pembangunan gereja kami, dimana anggaran yang kami butuhkan saat ini sampai rampung sekitar 700 juta rupiah, namun yang paling sangat kami butuhkan saat ini adalah biaya untuk pengatapan gereja kami sebesar 300 juta rupiah dan biaya pengecoran lantai dasar, tegas Sabam Tanjung.(SBT MDG)
0 comments