Mataram, Media Dinamika Global.Id._ Dalam rangka melaksanakan program Indeks Keterbukaan Informasi Publik, se-nasional Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) RI, Arya Sandhiyudha, kembali melaksanakan kunjungan kerja di Provinsi NTB.
Namun dalam agendanya tersebut, Wakil Ketua KIP, menyempatkan waktu untuk berkunjung dan menyapa mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, Rabu (05/04).
Kedatangan Wakil Ketua KIP, disambut hangat Rektor UNU NTB, Baiq Muliyanah beserta jajarannya. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua KIP didampingi Syuaeb Quri serta rombongan Komisi Informasi (KI) NTB, juga melakukan orasi ilmiahnya sekaligus buka puasa, bersama 300 mahasiswa UNU NTB,
Wakil Ketua KIP, Arya Sandhiyudha, menyampaikan apresiasi atas sambutan Rektor UNU NTB, kedatangan dia dalam agenda kunjungan kerja di universitas tersebut, sebagai wujud dari upaya KIP dalam merawat tradisi dan amaliah NU.
"Seperti hari ini dengan melakukan silaturahmi di produk-produk pendidikan NU," imbuh pria berusia paling muda di KIP ini.
Dijelaskan, kunjungannya ke NTB tidak lain untuk melihat raport layanan informasi pemerintah daerah. Awal penilaian, pemerintah daerah atau badan publik harus melalui penilaian KI di kota kabupaten. Hasil dari penilaian tersebut akan diserahkan KI untuk diverifikasi KIP.
"Tahun kemarin, NTB masuk urutan ketiga. Ini menandakan keterbukaan informasi di NTB sudah cukup baik," sanjungnya.
Sementara itu, Rektor UNU NTB, Baiq Muliyanah menyampaikan rasa bahagianya atas kedatangan KIP. Keberadaan KIP di kampus ini, merupakan tradisi NU dalam rangka silaturahmi. Baik secara fisik, fikir dan ruh. Karena, sialturahmi merupakan kekuatan NU.
"Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih. Kehadiran serta orasi ilmiah sebagai motivasi kepada mahasiswa kami, supaya tidak melupakan jati dirinya sebagai orang NU," ucap rektor.
Ditegaskan Rektor, catatan penting bagai UNU NTB, adalah bagaimana kampus tersebut bisa menciptakan sistem informasi yang terbuka, terutama soal civitas kampus, "Pelan tapi pasti, kami akan mengarah ke sana. Karena dari awal berdirinya UNU kami sudah bertekad, Itu bukti bahwa UNU bukanlah milik yayasan," tutupnya. (MDG.01).
0 comments