Surabaya, Media Dinamika Global.id. - Video sekelompok orang meluruk RS Premier Surabaya Firal. Massa memprotes RS tersebut yang sempat menolak seorang pasien yang akhirnya meninggal karena kurang cepat mendapat penanganan.
Polisi sendiri mendengar kejadian itu dan segera melakukan pengamanan. Sebanyak 100 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut. Puluhan orang ini menyudahi aksinya setelah pihak rumah sakit menjanjikan pertemuan lanjutan pada Sabtu (29/4/2023).
Kejadian pada Kamis (27/4) itu berawal saat Selasa (25/4) keluarga Peter Manuputty datang ke UGD RS Premier Surabaya untuk meminta pertolongan setelah Peter terkena serangan jantung.
Namun dengan alasan UGD penuh, pihak rumah sakit diduga menolak pasien Peter. Keluarga kemudian membawa Peter ke rumah sakit lain. Namun sayang, Peter dinyatakan meninggal. Merasa tak terima dengan penolakan tersebut, keluarga dan kerabat Peter pun meluruk RS Premier pada Kamis.
Kapolsek Sukolilo Surabaya, Kompol M.Soleh mengatakan massa sempat ditemui dan diajak berdialog oleh pihak RS pada Kamis sore. Namun emosi beberapa orang tak terbendung ketika pertemuan berlangsung.
Dalam video yang Firal, beberapa orang ada yang mengamuk lantaran tak terima dengan keterangan yang disampaikan manajemen rumah sakit. Terlihat, ada seorang pria yang sempat melempar botol air mineral ke arah manajemen RS.
"Benar, itu kejadiannya Kamis (27/4) kemarin, sudah dimediasi juga oleh pihak RS," kata Soleh saat dikonfirmasi, Sabtu (29/4/2023).
Soleh menyatakan pada hari ini, keluarga Peter, kerabat, dan rumah sakit melakukan mediasi kedua. Soleh berharap mediasi kedua kali ini memperoleh solusi dan perdamaian dari para pihak.
"Sekarang proses mediasi, dihadiri juga oleh Direktur RS Premier, DR. Hartono Tanto bersama pihak keluarga," ujar Soleh.
Ketika disinggung perihal pernyataan massa terkait penolakan tersebut menjadi salah satu faktor nyawa Peter Manuputty tak tertolong, Soleh menegaskan bakal disampaikan langsung secara detail oleh pihak RS
(Nanti disampaikan oleh yang bersangkutan Direktur RS Premier Surabaya, tutup Soleh).
0 comments