Kota Bima. Media Dinamika Global-id. wartabumigora.id - Harapan agar Festival Rimpu 2023 menjadi sumber cuan bagi UMKM lokal, nampaknya tercapai. Hal ini seiring dengan meningkatnya penjualan tenun yang diproduksi di 11 kelurahan di Kota Bima.
“Di Kota Bima ini kan ada 11 Kelurahan. Semua kelurahan yang ada sentra tenunnya habis terjual untuk kebutuhan festival ini,” kata Ketua Dekranasda Kota Bima Hj. Ellya H. Muhammad Lutfi dalam jumpa pers, Minggu, (07/05/23).
Ludesnya penjualan tenun ini tidak lepas dari animo semua lapisan masyarakat yang terlibat dalam event tersebut. Ellya mengaku mendapat laporan, Festival tahun ini diikuti 70.000 peserta, melonjak dari tahun sebelumnya yang mencapai 50.000 peserta.
Meningkat drastis penjualan tenun ini memang menjadi harapan UMKM lokal Kota Bima yang selama ini bergantung dari sentra kerajinan tenun. Sebab itulah yang menjadi salah satu esensi dari festival yang sudah masuk tahun ke tiga ini.
“Inilah yang diharapkan UMKM – UMKM kita. Luar biasa yang dirasakan dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi penenun kita di 11 kelurahan,” ujar Ellya.
Selama ini apresiasi dan atensi Dekranasda terhadap para penenun sudah dilakukan beberapa tahun terakhir, karena menyadari bahwa mensukseskan Festival tentu butuh dukungan organisasinya sebagai perpanjangan tangan Pemkot Bima.
Tahun 2022 dan beberapa tahun sebelumnya, menurut Ellya, Dekranasda memberikan support pembinaan dan bantuan benang kepada para penenun di seluruh kelurahan. Tahun ini bantuan yang sama akan diberikan berdasarkan permintaan.
“InshaAllah ada 1.500 proposal yang masuk. Mereka adalah penerima manfaat yang akan diberikan bantuan oleh Dekranasda Kota Bima, InshaAllah,” tegas Ellya.
Karena itu, istri Wali Kota Bima H.M Lutfi ini melihat ada dua sektor yang sangat diuntungkan dengan Festival Rimpu 2023, yakni sektor pariwisata dan sektor UMKM. (MDG 002)
0 comments