Kota Bima. Media Dinamika Global-id. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dan menghargai harkat hidup serta keyakinan dan kepercayaan orang lain, Kantor Kementerian Agama Kita Bima gelar Sosialisasai dan Penguatan Moderasi Beragama yang dilaksanakan di Aula Kantor setempat. Kamis, (11/05/23).
Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta diantaranya, dari pengawas, guru, tenaga Administrasi, serta ada dari penyuluh, dan ini khusus dari Kementerian Agama Kota Bima.
Ni Made Sutriani selaku Ketua Panitia Moderasi beragama menjelaskan, moderasi beragama tidak hanya milik satu agama saja, namun lekat dengan semua agama, karena setiap agama memiliki tradisi dan tata cara masing-masing dalam beribadah maka penguatan moderasi beragama tidak cukup dilakukan secara individu, melainkan secara sistematis dan terencana secara kelembagaan.
Dan perlu dipahami dalam hal ini bukan agamanya yang dilakukan Moderasi, tetapi bagaimana kita bisa saling menghargai dan mbusa menempatkan diri terhadap keyakinan. Ujarnya.
Dikatakannya lagi, pada kesempatan ini ada beberapa konsep yang kita bahas seperti, Under Perspektif dalam moderasi beragama, setiap saat kehidupan beragama di Indonesia, konsep moderasi beragama Kementerian Agama, Internalisasi moderasi beragama Kementerian Agama, dan strategi moderasi beragama, itu menjadi pokok pembahasan.
Disisi lain kegiatan kata dia, moderasi beragama yang kita gelar hari ini pada dasarnya memiliki tujuan yaitu, untuk mewujudkan masyarakat beragama, melindungi hak-hak umat beragama dalam menjalankan kebebasan beragama, mawujudkan ketenteraman, toleransi dalam kehidupan beragama serta mewujudkan kesejahteraan umat manusia.
Terakhir, saya berharap mudah-mudahan kedepannya Negara Indonesia tetap utuh dalam keberagaman budaya dan agama, meskipun berbeda suku, ras dan agama, kita tetap berada dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena (NKRI) harga mati.
Selain itu saya juga berharap, kegiatan sosialisasi dan penguatan moderasi beragama ini dapat diikuti secara sungguh-sungguh oleh peserta, sehingga mereka memiliki pemahaman yang komprehensif bagaimana bermoderasi beragama, untuk selanjutnya dapat mengedukasi masyarakat tentang praktik-praktik moderasi keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. tutupnya. (MDG 002)
0 comments