Bima NTB. Media Dinamika Global. Id. - Anggota DPRD Kabupaten Bima, Fraksi Partai Gerindra Ma'rif Takwa dari Daerah Pemilihan (Dapil IV) Ambalawi - Wera mendesak Bupati Bima untuk segera membangun Dam Mbelu Desa Nipa serta Jembatan Dusun Mawu Dalam, Desa Mawu, dan jaringan handphone (HP) masyarakat Desa Mawu dan Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Desakannya muncul, setelah dirinya mendengar langsung keluhan bercampur sedih yang menghampirinya saat melakukan reses Masa Sidang II (Dua) Tahun 2023 dengan menyisir di sejumlah Desa di Kecamatan Ambalawi-Wera sejak 8 Mei sampai/dengan 13 Mei 2023 kemarin.
"Saya mendesak pemerintah eksekutif untuk segera atensi keluhan masyarakat Kecamatan Ambalawi - Wera yang sudah saya dengar dan ketahui langsung dan benar-benar memprihatinkan,," kata Ma'rif kepada wartawan, Senin (15/5) dini hari.
Menurut dia, sangatlah tidak proporsional kebijakan pemerintah jika seluruh kebutuhan mendesak eah urgensi bagi masyarakat Ambalawi - Wera umumnya tidak akan dilirik hingga dibangun secepatnya. Pasalnya, masyarakat Ambalawi -Wera yang merupakan masyarakat yang memiliki hak yang sama di hadapan pemerintah dan negara ini dengan masyarakat di Kecamatan yang lainnya. Namun, kenapa pemerintah abai selama ini
Dia mengaku benar-benar prihatin dengan kondisi yang dialami masyarakat Ambalawi-Wera umumnya dan khususnya Desa Mawu dan Desa Talapiti. Bayangkan saja, sampai detik ini masyarakat Desa tersebut belum memiliki jaringan hp dan dengan kondisi seperti itu mesti pemerintah sudah melakukan berbagai terobosan agar harapan masyarakat tersebut dapat diwujudkan.
Selain soal jaringan hp di Desa Mawu dan Talapiti, juga pembagunan jembatan Dusun Mawu Dalam yang menghubungkan Dusun Mawu Dalam Dengan Induk Desa Mawu mesti sudah dituntaskan oleh pemerintah. Sebab, jembatan itu adalah satu-satunya jembatan yang dilalui oleh ribuan para petani menuju lahannya di atas bukit gunung yang cukup jauh dari pemukiman warga yang menjadi satu-satunya lahan untuk menggaet kebutuhan pangan dan sandang keluarganya.
"Jika jembatan itu tidak segera dibangun pemerintah, maka saya dapat memastikan bahwa separuhnya hasil usaha masyarakat petani pada lahan itu akan dihabiskan untuk jasa angkutan dan sebagiannya kecil saja untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarganya. Oleh karenanya, saya minta pemerintah segera bangun jembatan itu," tegasnya.
Dia menambahkan, selama ini bukan rahasia umum lagi kalau jembatan itu kerap dijadikan alat dan instrumen politik oleh para politikus dan masyarakat pun sangat merasa gembira ria kala itu. Tapi, pada kenyataannya bagikan air yang jatuh di atas daun talas.
"Saya mewakafkan jabatan ini tidak untuk pribadi, kelompok, golongan. Tapi, untuk rakyat karena bagi saya, kekuatan bangsa dan negara adalah kekuatan rakyat yang harus dirawat dan dijaga secara utuh," pungkas Moris sapaan akrabnya itu.
Begitu pun persoalan Cekdam Mbelu Desa Nipa Kecamatan Ambalawi, sambung dia, di sana ada ratusan hektar lahan tidur yang tidak bisa dimanfaatkan oleh para petani, karena tidak ada air yang mengairinya, tentu hal ini harus menjadi perhatian khusus dan atensi pemerintah daerah untuk membangun Cekdam agar rakyat petani di desa tersebut bisa sejahtera, serta angka pengangguran berkurang.
"Saya berharap pihak Eksekutif dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati Bima untuk segera mengatensi serius persoalan ini. Sebab, ini adalah keluhan yang sangat perioritas bagi rakyat Kecamatan Ambalawi, sehingga aspirasi ini wajib diindahkan sebelum sabdah rakyat bersuara," pungkas Duta Gerindra ini dengan nada keras.(***)
0 comments