Ciamis,- Media Dinamika Global,Id,- Bahasa Sunda merupakan bahasa darah dari Jawa Barat yang sangat kaya dengan kosata, logat dan frasa. Hampir setiap daerah memiliki keunikan dan ciri khas. Bila tidak tahu artinya, maka orang dari daerah lain yang mendengarnya akan bingung atau salah paham.
Di wilayah Priangan misalnya, ternyata ada banyak perbedaan. Ada sejumlah pembeda seperti ungkapan khas atau idiom, kata ajakan, kata istilah, kata tunjuk, dan lainnya. Hal tersebut menunjukkan keanekaragaman bahasa Sunda yang memiliki kekhasan.
Salah satunya kata yang digunakan untuk mengajak. Di Ciamis ada kata cuang yang biasa digunakan warga Tatar Galuh untuk mengajak seseorang ke suatu tempat atau melakukan kegiatan. Namun kata cuang tidak juga harus berarti ayo tapi hanya sebagai kata tambahan. Tapi bukan juga uang atau cuang. Jadi kalau ada orang Ciamis bilang cuang, jawabnya setuju ikut atau tidak.
Contoh kalimatnya, 'cuang ngabaso di Ratmin, panas kieu mah enakna ngabaso' (ayo makan bakso di Ratmin, panas begini enaknya makan bakso). Atau 'cuang jalan-jalan ka Alun-alun Ciamis, cuang nangkring di ditu' (ayo jalan-jalan ke Alun-alun Ciamis, nongkrong di sana'.
Kata cuang ini juga tidak hanya digunakan di Ciamis namun juga di Kota Banjar dan sekitarnya. Mengingat sebelum berpisah menjadi daerah otonomi baru, Banjar termasuk bagian dari Kabupaten Ciamis.
"Kata cuang itu kalau di Banjar masuk kata ajakan, seperti cuang dahar, cuang nonton wayang, cuang sare. Biasa juga pakai kata hayu (ayo), tapi banyaknya bilang cuang," ucap Fajar, warga Kota Banjar,Senin, (5/6/2023).
Sedangkan di Tasikmalaya, tidak dikenal kata cuang. Namun Tasikmalaya tetanggaan dengan Ciamis, jadi orang Tasikmalaya pun sudah memahaminya. Ketika orang Ciamis menyebut cuang, orang Tasikmalaya merespons dengan kalimat persetujuan atau penolakan.
"Cuang itu kalau orang Ciamis biasanya ngajak. Tapi kalau di Tasikmalaya itu bukan cuang tapi urang. Contohnya, 'urang ka Ciamis yu' (ayo ke Ciamis). Tapi kata urang juga artinya orang," ucapnya.
Di Sukabumi juga tidak mengenal kata cuang. Kata ajakan warga Sukabumi hampir sama dengan Tasikmalaya. Biasanya memakai kata hayu atau urang.
"Tidak ada kata cuang, kalau ngajak biasanya urang atau hayu," ujar Ilah, warga Kampung Sinagar, Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapa Nunggal, Kabupaten Sukabumi.(Morex Bima).
0 comments