Derita Perempuan Yang Dipaksa Layani Nafsu Bejat Sang Ayah di Banyumas, Sempat Lahirkan 7 Bayi


BAYUMAS,JATENG,- Media Dinamika Global,Id,- Heboh penemuan Kerangka Bayi hasil hubungan inses antara ayah dan anak di Kabupaten Bayumas, Jawa Tengah meninggalkan cerita menyedihkan.

Ternyata E (26) perempuan yang melahirkan bayi-bayi tersebut diancam Rudi sang ayah dengan senjata tajam kala berhubungan badan.

Rudi sendiri saat  ini telah ditangkap petugas Polresta Banyumas dan menjalani pemeriksaan intensif.

Derita E ini disampaikannya saat menjalani pemeriksaan bersama Psikolog UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Pemkab Banyumas, Rahmawati Wulansari.

Kepada Rahmawati, E mengaku mau tak mau harus melayani Rudi karena diancam menggunakan golok setelah sempat menolak.

"Memang benar ada ancaman ketika ayahnya mengajak dan ditolak. Dia (E) bilangnya dipapag ngangge bendo (dihalangi menggunakan golok)."

"Sehingga, mau tidak mau melakukan dengan ayah kandung," ungkap Rahmawati saat pers rilis di Mapolresta Banyumas, dilansir TribunJateng.com, Jumat (30/6/2023).

Hal senada turut diungkapkan Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta.

"Ketika melakukan hubungan badan ini di bawah tekanan dan diancam akan dibunuh," ungkap Edy, Jumat, dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Rahmawati merasa yakin kondisi psikologis E kala itu pasti terganggu.

Mengingat E saat itu masih di bawah umur dan dipaksa melayani sang ayah.

"Kalau melihat kondisi kejiwaannya pada 2013 tentu saya bisa membayangkan betapa di sangat tertekan."

"Itu sangat mengagetkan, pertama kali melakukan dan kebetulan ayah sendiri," urainya.

Namun, E, termasuk ibunya, sama-sama tidak punya pilihan karena berada di bawah ancaman Rudi.

Karena terus berada di bawah tekanan, E pun melayani ayahnya selayaknya seorang istri hingga melahirkan anak ketujuh pada 2021 silam.

"Dia (E) bilang, 'Saya tidak menikmati. Tapi, saya tidak punya pilihan'."

"'Jadi ya sudah lah, melayani kebutuhan biologis ayah, melayani ayah makan'," ujar Rahmawati menirukan perkataan E.

"Mungkin di awal saya prediksi pasti trauma, tapi lama-kelamaan tidak ada pilihan untuk terus melakukan sampai tujuh kali," imbuhnya.

Ibu E yang merupakan istri ketiga Rudi, turut bungkam soal aksi bejat sang suami terhadap anaknya.

Sama seperti E, ibu E juga diancam akan dibunuh jika berani membongkar aksi inses Rudi.

Bahkan, ibu E juga membantu persalinan E hingga anak terakhir.

Pencarian Kerangka Bayi ke-7

Polisi dibantu warga masih terus melakukan pencarian terhadap kerangka bayi ketujuh hasil hubungan inses Rudi dan E.

Sebelumnya, kerangka kelima ditemukan pada Senin (26/6/2023) dan kerangka keenam pada Rabu (28/6/2023).

Kerangka-kerangka itu ditemukan sudah tak utuh lagi dan berbentuk serpihan.

Kapolsek Purwokerto Selatan, Kompol Puji Nurohman, mengatakan kerangka bayi keenam ditemukan dalam kondisi dibungkus kain merah.

"Yang keenam ditemukan dibungkus kain merah dan seperti serpihan," ungkap Puji kepada TribunJateng.com, Jumat.

Diketahui, Rudi mengaku membunuh bayi hasil inses dengan anak kandungnya lantaran mendapat perintah dari guru spiritualnya, Bambang.

Hal ini bermula saat Rudi bekerja sebagai kuli bangunan di Klaten pada 2011.

Kala itu, ia bertemu dengan Bambang dan mendapat perintah harus berhubungan dengan anaknya.

Setelahnya, Rudi juga diminta membunuh bayi-bayi hasil hubungan inses untuk mendapatkan uang.

"Selama tujuh kali berturut-turut. Nanti kalau sudah, datangi kuburan anakmu, maka akan ada yang mengantarkan uang," ungkap Kombes Edy Suranta mengulangi pengakuan Rudi.

Meski demikian, pengakuan Rudi itu masih didalami untuk memastikan kebenarannya.

Lantaran, sosok Bambang yang disebut Rudi diketahui sudah meninggal.

"Tapi, hal ini akan dikaji lagi apakah karangan atau apa," lanjut Edy.

"B ini sudah almarhum, kita akan dalami kebenarannya," pungkas dia.

Kesaksian Tetangga soal Sikap E

Warga sekitar tempat ditemukannya kerangka bayi hubungan inses E dan Rudi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, membeberkan sikap E.

Warga berinisial T (35) mengatakan para tetangga sudah sejak lama curiga pada hubungan E dan Rudi.

Meski demikian, E terlihat biasa saja lantaran masih kerap bergaul dengan tetangga sekitar.

Namun, keluarga E sempat diusir lantaran warga setempa tahu E melahirkan anak hasil hubungan dengan ayah kandungnya, pada 12 tahun silam.

"E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu. Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu."

"Makanya sempat diusir sama warga," ungkap T kepada Media Dinamika Global,Id,

Kendati suka bergaul, sikap E berubah drastis sejak penemuan kerangka bayi beberapa waktu lalu.

E tak lagi main ke rumah tetangga dan sulit ditemui.

Diketahui, kasus inses dan pembunuhan ini terungkap saat kerangka bayi pertama ditemukan oleh Slamet (50), warga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas pada Kamis (15/6/2023).

Saat itu, ia diminta oleh pemilik lahan untuk menguruk bekas kolam ikan.

Setelahnya, pemilik lahan meminta Slamet untuk meghentikan pekerjaannya dan melapor ke polisi.

Polisi yang kemudian menyisir lahan tersebut, menemukan kerangka bayi kedua pada Selasa (20/6/2023), lalu kerangka ketiga dan keempat pada Rabu (21/6/2023).

Kerangka-kerangka bayi itu ditemukan dalam keadaan terbungkus kain dan tengkoraknya utuh.

Tak berselang lama, polisi langsung mengamankan Rudi pada Sabtu (24/6/2023).

( Tim MDG ).

Load disqus comments

0 comments