Pemerintah Pusat Dipimpin Kemendagri Terus Berupaya Tekan Inflasi di Daerah


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.~ Pemerintah terus berupaya menekan inflasi di daerah dengan berbagai cara, di antaranya membantu melakukan operasi pasar dan pemberian pemahaman dalam Rapat Koordinasi melalui video Converensi (Vicon) dengan sejumlah Kepala Daerah dan perangkatnya. Selasa, (4/7/2023) 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bima ikut rapat bersama dengan Kementerian dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, Badan Pusat Statistik, Lembaga Terkait, dan Seluruh Kepala Daerah di Indonesia melalui Vicon yang dipusatkan di Ruang Rapat Walikota Bima dihadiri langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Drs. Abdul Gawis dan sejumlah perangkat daerah lingkup Pemkot Bima.

Abdul Gawis, menyatakan substansi pembahasan dalam vicon soal beberapa wilayah yang mengalami kenaikan harga pada beberapa komoditas, namun dapat dipastikan bahwa angka inflasi tahun ini cenderung lebih menurun dibanding tahun sebelumnya.

Saat ini kata dia, Inflasi di indonesia mencapai 3,52% meskipun cenderung lebih menurun, namun pemerintah tetap harus siaga menjaga ketersediaan pangan serta menjaga pendapatan Daerah sesuai dengan target baik secara Nasioanal maupun Daerah. “Kita harus memastikan ekonomi kita tumbuh dan berkembang dalam kurun waktu 6 bulan terkahir ini,” ungkap Gawis mengutip Menteri Dalam Negeri RI, Tito Carnavian.

Mendagri Tito Carnavian, urai Gawis,  meminta perangkat pemerintah dan jajaran yang berkaitan mendorong memperkuat Konsumsi Rumah Tangga, serta memperbanyak uang beredar, memperkuat daya beli masyarakat, belanja produk dalam negeri, memberikan bantuan sosial baik tunai maupun non tunai dengan menggunakan anggaran yang ada. Dibidang pertanian memperkuat produksi pupuk, antisipasi kemarau dan kebakaran hutan.

Data Indeks Perkembangan Harga (IPH) Nasional Juli 2023 terdapat sebagian wilayah yang mengalami kenaikan harga komoditas mulai dari telur , ayam ras , cabe rawit dan cabe merah.

Mendragri berharap agar seluruh pihak bersinergi dalam menekan inflasi. Beberapa hal yang perlu diwaspadi bahwa lingkungan global belum stabil disebabkan Covid-19 pertumbuhan ekonomi makin lamban.

Di bagian lain, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Puji Ismatini, menyatakan, terdapat beberapa komoditas yang sering menyumbang inflasi bulanan (m-to-m) selama selama semester satu tahun 2023, yaitu Rokok Kretek Filter dan bawang putih mengalami inflasi (Enam kali), Rokok Putih (Lima Kali), Beras, daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami inflasi (empat kali), dan Emas perhiasan, upah rumah tangga, kontrak rumah dan bawang merah mengalami Inflasi sebanyak (tiga kali).

Terdapat 10 kabupaten atau kota dengan inflasi tertinggi yaitu Merauke, Waingapu, Tanjung pandan, Tual, Luwuk, Sorong, Cirebon, Timika, Ternate dan Balikpapan, semantara kota dan kabupaten dengan inflasi terendah yaitu Bandung, Gunung sitoli, Tanjung Pinang, Medan, Batam, Bau-bau, Bima, Bukit Tinggi, Padang dan Meulaboh.

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi  Dr. Nyoto Suwignyo, M.M menyatakan telah berupaya menjaga ketersediaan pangan juga melakukan stabilitas pangan di beberapa daerah di indonesia.

“ Alhamdulillah sudah terlaksana launching pasar murah di 38 provinsi,  kami ucapkan terima kasih Kepada Menteri Dalam Negeri dan seluruh Dinas Ketahanan Pangan yang telah berpartisipasi dalam acara tersebut, mengingat ini sangat penting dilakukan guna menekan inflasi disetiap daerah,” urainya.

Pemerintah daerah diharapkan mampu bersinergi dan berkoodinasi membantu tepat waktu, sebab kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah merupakan kunci dalam mengatasi kerawanan pangan dan gizi.(SekjenMDG)

Load disqus comments

0 comments