KOTA BIMA, Media Dinamika Global,Id,-Masih di bulan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 dan Hari Ulang Tahun ke-78 Perempuan Berperan (PUAN), Kota Bima Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan Khitanan Massal dengan target 100 Orang di SD 59 Rasalewi Jatibaru, Minggu (27/8/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kota BIMA Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ny.Hj.Eliya.yang juga selaku Ketua PUSPA Kota BIMA dengan didampingi pengurus TP PKK dan turun langsung untuk meninjau pelaksanaan Khitanan Massal tersebut.
"Sebagai seksi aksi sosial dalam Rangka Peringatan HUT ke 78 RI, kami mengadakan Sunatan Massal dengan target 100 anak. Tapi hari ini sudah terdaftar 80 anak dan Alhamdulilah anak-anak yang datang ini berasal dari Kec, Asakota, kota Bima . Setelah dikhitan, peserta juga kita berikan bingkisan," ungkapnya.
Dalam khitanan massal kali ini terdiri dari anak - anak dengan berbagai usia yakni paling besar usia 9 Tahun dan yang paling kecil ternyata ada yang berusia 4 Tahun.
"Jadi pelaksanaan khitanan massal ini gratis dan anak-anak dari mana-mana saja ramai sekali untuk mengikuti sunatan massal ini, kita tidak hanya sampai disini saja tapi akan berlanjut dengan mencari anak-anak lainnya untuk kita ikut sertakan pada program khitanan massal seperti ini," Pungkasnya.
"Untuk tenaga medis kita datangkan dari Dinas Kesehatan kota Bima, Bulan sabit merah Indonesia kota Bima ( BSMI), Ikatan Dokter Indonesia kota Bima (IDI) , Ikatan Apoteker Indonesia kota Bima (IAI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia kota Bima(PPNI) . Di sini banyak ruangan dan bed ada 8, jadi 1 anak itu ada yang 1 dan ada yang 2 tenaga kesehatannya. Apabila ada anak yang meronta (menangis saat akan disunat) kita siapkan 3 sampai 4 tenaga kesehatannya," ungkapnya, Deti.
Sementara itu, Jaitun orang tua dari anak bernama Alfajrin yang melaksanakan khitanan massal menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh penyelenggara kegiatan ini.
"Kegiatan ini bagus, jadi semuanya terarah dari segi jam nya sesuai dan cepat penanganannya, dan ramah - ramah juga. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan banyak lagi yang bisa khitanan massal. Kepada perempuan berperan ( PUAN) saya ucapkan terima kasih sudah melaksanakan kegiatan ini dan sangat membantu bagi kami," ucapnya.(Jtn)
Terkait Perempuan Berperan ( PUAN ) Kota Bima, Founder Esha Wadahnia Nurfathonah. Menyampaikan Perempuan Berperan Merupakan Wadah Eksistensi Perempuan yang aktif memperjuangkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di semua tingkatan.
Hal ini merupakan perwujudan atas prinsip-prinsip kesetaraan, keadilan, dan demokrasi
serta merupakan kondisi esensial bagi terwujudnya masyarakat yang demokratis, sejahtera, beradab, dan berkeadilan yang dapat
dipertanggungjawabkan legitimasi, transparansi dan akuntabilitasnya.
Dalam kenyataannya, perempuan terutama Kelompok Arus Bawah masih menjadi korban
ketidakadilan dan mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik, psikis, seksual dan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan masyarakat. Ungkapnya.
Selain itu, perempuan juga menanggung beban yang berlebihan, dinomorduakan dan disingkirkan dari arena proses proses politik, dibedakan, dipinggirkan, dan dieksploitasi, serta menjadi korban dari berbagai bentuk pelabelan negatif masyarakat. Kenyataan tersebut
tidak dapat dibiarkan terus berlangsung, karena hal ini tidak hanya mengancam kehidupan, keselamatan,
dan kesejahteraan perempuan, serta mengancam kemanusiaan dan sendi-sendi kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian penegakan prinsip-prinsip keadilan dan demokrasi merupakan
tanggung jawab bersama perempuan dan laki-laki tanpa kecuali. Etic of care, etic of justice dan etic of right harus Kita perjuangkan Bersama baik laki2 maupun perempuan. Terangnya.(Guntur).
0 comments