Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id._ Polda NTB melalui Bidang Humasnya, terus bergerak menjalin sinergitas dan kolaborasi dengan lembaga lain. Itu dibuktikan, Senin (18/9/2023), dengan silaturrahmi bersama Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (Perhumasri) NTB dan awak media, di Lesehan Green Asri Kota Mataram.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Arman A. Syarifuddin, S.I.K. menjelaskan, silaturahmi itu bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dengan para mitra kerja. Tidak saja dengan para wartawan juga dengan Humas di instansi pelayanan publik seperti rumah sakit.
"Kita ingin menjalin kolaborasi dengan bidang kehumasan lembaga lain di provinsi ini. Harapannya, selain silaturahmi juga saling mengisi dalam bidang yang menjadi tugas kami," kata Kombes Pol Arman.
Kabid Humas Polda NTB berharap, ke depan kolaborasi itu perlu ditingkatkan tidak hanya sebatas sharing informasi, juga kerjasama dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti baksos, sunatan masal dan lain lain.
"Sinergitas, interaksi dan kolaborasi itu akan meningkatkan rasa persaudaraan antar kita," ungkapnya.
Sementara Ketua Pengurus Wilayah Perhumasri NTB Shinta Desiyana Fajarica, menilai positif kegiatan yang digelar Bid Humas Polda itu. Menurutnya, silaturahmi dan kolaborasi sesuai dengan konsep kehumasan.
"Sebenarnya semua kita humas, tidak saja bagi instansi masing masing juga humas bagi diri kota sendiri, " kata Perhumasri yang juga dosen Unram itu.
Pada acara silaturahmi tersebut, hadir pula Humas Rumah Sakit RSUD Provinsi NTB, Rumah Sakit Siloam, RSJ dan humas rumah sakit yang lain.
Ketua SMSI NTB HM. Abdus Syukur yang diminta memberikan sambutan, menjelaskan sedikitnya ada dua masalah yang terjadi dan dihadapi perusahaan media khususnya para wartawan saat ini. Pertama kesejahteraan dan kedua profesionalitas.
Kesejahteraan wartawan saat ini menjadi perhatian utama dalam industri media.
"Meski berperan penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, kenyataannya wartawan seringkali menghadapi berbagai tantangan dan tekanan," katanya.
Banyak media, lanjut Wakil Ketua PWI NTB itu, menghadapi tekanan finansial yang berdampak pada pemotongan gaji atau kontrak kerja yang tidak jelas. Hal ini menyebabkan kekhawatiran akan kemampuan wartawan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Selain masalah kesejahteraan, profesionalisme wartawan juga menjadi perhatian wartawan senior itu. Dimana menurutnya, dewasa ini media sosial dan perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara jurnalistik dilakukan.
"Banyak wartawan menjadi terlalu terburu-buru dalam melaporkan berita, tanpa melakukan verifikasi yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi wartawan untuk memperkuat profesionalisme mereka. Mereka harus mengedepankan integritas, objektivitas dan etika," sebutnya.
Untuk meningkatkan kesejahteraan dan profesionalitas, kata Abdus Syukur, wartawan perlu dukungan dari lembaga pemerintah termasuk Polri dalam hal ini Polda NTB dan pihak Rumah Sakit.
Diantaranya mensupport kegiatan uji kompetensi wartawan atau UKW secara mandiri, juga bisa dengan meningkatkan wawasan wartawan melalui workshop atau diskusi dalam bidang ilmu kepolisian dan kesehatan," jelasnya.
(Surya Gempar).
0 comments