Geliat Industrialisasi Dari Desa Hingga Ke Kampus


Mataram, Media Dinamika Global.Id._ Tenggara Barat sebagai salah satu provinsi yang kaya akan sumber daya, tentu harus di manfaatkan sebaik mungkin oleh pemerintah hingga semua pihak guna membangun daerah. Pemerintah provinsi melalui dinas perindustrian melakukan gebrakan demi gebrakan dalam menunjang program unggulan NTB Gemilang yakni Industrialisasi.

Nuryanti selaku kepala Dinas Perindustrian NTB menetapkan tiga Icon Industrialisasi sebagai fokus utama yakni Fashion Muslim Industry, Industri Kosmetik, dan Industri Kuliner Legend Kemasan Steril. 

“Dari beberapa sektor industrialisasi kami membagi menjadi tiga fokusan industri prioritas diantaranya fashion muslim industry, industri kosmetik, dan industri kuliner legend kemasan steril,” ungkap Nuryanti, (02/10). 

Dari tiga sektor industri prioritas yang Pertama, Muslim fashion industri pasti termasuk dengan kerajinan seperti pakaian, tas, sepatu, perhiasan dan lain sebagainya.

Beberapa hari kemarin tepatnya di Desa Pringgasela Lombok Timur (25/09), Kepala Dinas Perindustrian menghadiri acara Opening Ceremony Alunan Budaya. Dalam kesempatan tersebut beliau memberikan sambutannya sebagai perwakilan dari Pemprov NTB. 

Nuryanti menyampaikan sebagai bentuk nyata dalam mewujudkan Industrialisasi terlihat dari gelaran acara yang sedang berlangsung merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat desa melalui rangkaian acaranya yang memberikan pertunjukan proses penenunan yang diiringi dengan musikalisasi puisi dan fashion show menggunakan tenun. Selaras dengan salah satu industri prioritas yang digaungkan oleh dinas perindustrian menunjukan bukti nyata bahwa industrialisasi di nusa tenggara barat sudah mulai nampak di mata masyarkat, sehingga dengan kegiatan tersebut menjadikan industrailaisasi di NTB memiliki pembaharuan dari segi kerajinan dan Fashion budaya.

“Selaras dengan industri prioritas yang kami bangun yakni muslim fashion, ini merupakan salah satu bukti nyata kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat terkait” tutur Nuryanti (02/10).

Dari desa tentu lahir indusri besar, tetapi semua itu perlu kerja sama dan kesabaran untuk membangun hal yang luar biasa, salah satunya yakni industrialisasi. Industrialisasi sederhana, industrialisasi kerakyatan merupakan sesuatu hal yang sedang digencarkan oleh Pemerintah Provinsi melaului Dinas Perindustrian NTB.

Setelah dari desa, dalam membangun dan atau mempromosikan industrialisasi maupun industri prioritas yang sedang digaung-gaungkan. Nuryanti tidak henti-hentinya dalam mengkampanyekan hingga mengajak semua stakeholer dalam hal industrialisasi. Ketika beberapa hari kemarin bicara tentang Muslim Fashion dalam sektor industrialisasi di Pringgasela, maka selanjutnya dunai pendidikan dalam hal ini menjadi sasaran lembaga yang sudah digandeng oleh Dinas Perindustrian NTB yakni Kampus Poltekes Kemenkes Mataram. Dalam pertemuannya yang digelar dengan menggandeng Pendampingan, Pembinaan UMKM dan Launching Produk Penelitian PUI-PK Poltekes Mataram, (27/09).

Dalam bincang yang dilakukan oleh kedua pihak, Nuryanti menawarkan kerja sama dengan Kampus Poltekes Mataram dalam sektor indutri prioritas yang kedua yakni, Industri Kosmetik. Hal tersebut merupakan ikhtiar dari Dinas Perindustrian dalam membangun rantai ekosistem dalam sektor industri kosmetik.

“Dari tiga sektor industri prioritas yakni industri kosmetik salah satunya, kami mengajak sekaligus memilih Poltekes Mataram menjadi mitra dalam membangun ekositem industrialisasi dalam bidang kosmetik”.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Poltekes Mataram dr. Yopi Harwinanda Ardesa, M. Kes menyampaikan hal serupa yakni berterima kasih kepada Dinas Perindustrian dengan memilih Poltekse Mataram sebagai lembaga mitra dalam membangun industrialisasi kosmetik.

“Kami di Poltekes Mataram menggarap hal yang sama juga, ini merupakan sebuah keberuntungan bagi kedua lembaga dalam membangun industri kosmetik di Nusa Tenggara Barat,” Ungkap Yopi, (27/09).

Dalam kesempatan yang sama, tidak hanya Poltekes Mataram yang menjadi gandengan Dinas Perindustrian dalam sektor industri, tetapi Universitas Mataram melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) menggelar Kontes Inovasi Mahasiswa yang berbasis industri. Tentu dalam hal ini selaras dengan rencana pembangunan Industri NTB dalam 6 sektor industri prioritas serta 3 ikon industri NTB serta manajemen dan kolaborasi lintas kejuruanpun terbangun dengan baik antara Universitas Mataram dengan Dinas Perindustrian NTB.

Adapun hasil dari kegiatan tersebut terdapat terdapat 6 orang mahasiswa terpilih yang memiliki produk inovasi tersebut antara lain Adina Edian Putri dengan karya SANTARA (Produk Inovasi Sate Tanjung Khas Lombok Dengan Perpanjangan Masa Simpan dan Kemasan Terbarukan), Sarah Saravina Salman dengan karya Formulasi Ekstrak Etanol Daun Hibiscus Rosa Sinensis dengan Coconut Virgin Oil sebagai Pembuatan Ormacus (Organic Pomade Dari Hibiscus Rosa Sinensis), Taufikur Rahman dengan karya SANSAKA (Sneakers Etnik Sasak Nusantara) Perpaduan Budaya Melalui Tren Sneakers Berbalut Tenun Nusantara, Mauliani dengan karya Nutase (Solusi Inovatif Melalui Enzim Lipase Ekonomis Melalui Pemanfaatan Limbah Biji-Bijian), dan yang terakhir Puji Alamiah Insani dengan karya Sistem Monitoring Sinyal Detak Jantung Berbasis Android.

Dari semua karya mahasiwa-mahasiswa tersebut selaras dengan rancangan dan fokusan dalam pencampaian industrialisasi Nusa Tenggara Barat. Sebagai bentuk nyata dalam membangun daerah melalui industrialisasi merupakan ikhtiar bersama. Tigas sektor industri prioritas sudah mulai nampak jelas hilalnya dalam membangun dan membantu masyarakat menciptakan sebuah karya dari yang sederhana dari hal yang luar biasa.

(Surya Gempar).

Load disqus comments

0 comments