Diduga Maling Motor Milik Warga Sanggar, Ini Ungkap Kepala Balai KPH Tambora, Kadis LHK Provinsi NTB memilih Bungkam


Bima, Media Dinamika Global id ~ Salah satu Aktivis Mataram yang tidak ingin namanya tercantum dalam lampiran pemberitaan media ini, saat dikonfirmasi oleh wartawan. Dirinya menyampaikan, saya juga sangat mendukung kegiatan dari satuan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Polisi Hutan (Polhut) provinsi Nusa tenggara barat (NTB) dalam bentuk menindak tegas ketika ada persoalan.

Lanjut dia, Panggil saja ( Ncuhi Punti Moro ) nama samarannya, kini kita masih merasa bingung bahwa dilakukan oleh oknum PolHut tersebut, Diduga telah melakukan tindakan diluar dari pada ketentuan hukum yang berlaku, karena sebagai mana mestinya aturan yang dilaksanakan oleh oknum Kesatuan Polisi Hutan (KPH) Provinsi NTB melakukan kegiatan pada saat malam menjelang pagi.

Bahwa yang terjadi. Diduga Kuat Kini telah mengambil motor masyarakat secara sengaja tanpa ada pemiliknya, disaat sedang terparkir karena mencari ikan di kali, coba bayangkan ini menunjukkan sekitar pukul 2:00 pagi. Ungkap Ncuhi Punti Moro.

Nah, saya rasa, ini hanya untuk kepentingan pribadi bukan tujuan  dari titik koordinat dalam mengembangkan pengoperasian terhadap masyarakat melakukan pembabatan hutan, agar dijadikannya sebagai tersangka.  

Apabila tidak ada kejelasan dari pihak Balai KPH Tambora dan Dinas LHK Provinsi NTB, tentang beberapa motor milik warga tersebut. Karena sungguh kasian kepada masyarakat kalau memang diatas namakan masyarakat, maka yakin dan percaya kami lakukan audiensi dengan Gubernur NTB, Cetusnya 

Tambah dia. Hal ini kami menegaskan akan tetap melakukan aksi Demonstrasi didepan kantor Dinas Lingkungan hidup dan kehutanan, beserta kantor Gubernur NTB. Apa bila tidak ada itikad baik untuk mengembalikan motor tersebut.

Perlu diketahui bernama, bahwa motor tersebut, jangan sampai dijadikan barang bukti ( BB ) oleh petugas PolHut atau Balai KPH Tambora, karena di anggap milik orang yang membabat hutan lindung. Maka kami segera laporkan langsung di Polda NTB. Pungkasnya.

 Aryadin Pimred MDG: Saya hanya melakukan klarifikasi dan memintai tanggapan nya bapak, saat dikonfirmasi. 

Izin, bagaimana tanggapan nya bapak selaku kepala balai KPH Tambora.

Terkait dari mana saya dapat informasi tersebut. Kami juga masih merahasiakan karena dia adalah narasumber

Menanggapi pertanyaan wartawan saat dikonfirmasi pada hari Senin [13/11 14.23] Pak Andang KPH Tambora: Untuk Diketahui bahwasanya itu kejadian berada di Dalam Kawasan Hutan Lindung serta kendaraan yang dianggap diambil tersebut membawa chainsaw dan patut diduga digunakan untuk melakukan penebangan dalam kawasan hutan.

Seiring dengan itu ada juga bekas penambangan serta kayu yang sudah ditebang namun belum sempat diolah karena kemungkinan operasi yang kami lakukan bocor.

Kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Dinas LHK Propinsi. Untuk lebih lanjut mungkin bisa konfirmasi ke Dinas LHK Cq. Bidang PHKSDAE. Pungkasnya kepala balai KPH Tambora.

Saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp pribadinya oleh Wartawan Media ini, kepada kepala dinas. Julmansyah ( Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB ), saya atas nama Aryadin Pimpinan Redaksi Media Dinamika Global Id, dan Media tangkap.update24jam.id 

ingin meminta klarifikasi adanya anggota Balai KPH Tambora, terkait dugaan pengambilan beberapa motor milik masyarakat di atas gunung desa Kore wilayah Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima.  

Adapun informasi yang beredar dikalangan masyarakat sanggar, bahwa anggota balai KPH Tambora melakukan giat operasi sekitar pukul 2:00 pagi. 19 Oktober lalu dan bahwa Diduga membawa beberapa motor milik masyarakat yang sedang mencari ikan di kali  wilayah gunung kecamatan sanggar, kabupaten bima.
 
Pertanyaan saya selaku pimpinan Redaksi Media Dinamika Global Id, kepada kepala dinas LHK Provinsi NTB, apakah ada surat perintah operasi kegiatan malam hari tanpa koordinasi dengan pemerintah kecamatan atau desa, dilakukan oleh anggota Balai KPH Tambora yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai. Andang Makhdir, S. Hut dengan sejumlah personil.

Diduga mengakibatkan motor dan mesinnya milik masyarakat di angkut untuk dijadikan sebagai barang bukti (BB) oleh pihak balai KPH Tambora.

Demi keseimbangan pemberitaan Media ini terus melakukan klarifikasi dan memintai tanggapannya pihak kepala dinas LHK Provinsi, Bapak Julmansyah. Agar tidak terjadi miskomunikasi antara kami dengan pihak Balai KPH Tambora. 

Bahwa Kami sudah berupaya untuk melakukan konfirmasi dan klarifikasi terkait tersebut kepada kepala balai KPH Tambora Bapak Andang Makhdir, S. Hut. Namun demikian progres tersebut direspon dengan baik dan tanggapannya. Terkait apa yang sebenarnya terjadi.

Maka dengan hal ini kami dari Media ini, sangat membutuhkan tanggapan nya Pak Kadis LHK Provinsi NTB, dan pihak Balai KPH Tambora. Guna pemberitaan 

Bahwa memang diduga kuat Tudingan Masyarakat dan para Aktivis. Namun Mirisnya Kadis LHK Provinsi NTB memilih Bungkam saat dikonfirmasi.(Aryadin)
Load disqus comments

0 comments