Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id._ Industrialisasi kain tenun khas daerah dalam dunia fashion bisa menjadi langkah yang positif untuk mempromosikan warisan budaya dan meningkatkan ekonomi lokal. Industri tenun daerah merujuk pada kegiatan pengembangan dan produksi kain tenun yang dilakukan di suatu wilayah atau daerah tertentu. Tenun daerah seringkali memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, baik dari segi desain, motif, warna, maupun teknik pembuatannya. Industrialisasi tenun daerah merupakan upaya untuk meningkatkan produksi tenun secara massal dan efisien, seringkali dengan memanfaatkan teknologi modern. Tenun daerah dapat membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi komunitas lokal serta membantu melestarikan warisan budaya dan seni tenun.
Kenari Fashion street berjalan sukses sesuai harapan, terlihat bagaiamana antusias masyarakat dan semua stakeholder yang terlibat dalam menyukseskan nampak bersenang ria dalam pelaksanaanya.
“Saya ingin buka dengan pantun dalam sambutan ini, "Sungguhlah Boleh Bapak Ibu Berlenggan, Sampai kapanpun Tetap Dikenang, Acara ini Mesti Diulang, Kami Siap Terima Tantangan" Ujar Nuryanti (18/11).
Pantun yang disampaikan Kepala Dinas Perindustrian Prov. NTB, Nuryanti SE.ME., saat menyampaikan laporan ketua panitia pada momentum penutupan acara Kenari Fashion Street Volume 1 ,bertempat di panggung utama, Lapangan Sangkareang mendapat sahutan yang bergumuruh dari seluruh peserta dan masyarakat yang hadir, tentu ini pertanda sebuah semangat yang membara dalam menjalankan tugas menciptakan inovasi-inovasi baru untuk daerah Nusa Tenggara Barat.
Nuryanti menyampiakan juga tentang tujuan dari dilaksanakannya Kenari Fashion Street Volume 1 Yaitu untuk membangkitkan semangat masyarakat menggunakan wasra(Warisan Nusantara) Nusa Tenggara Barat, Melestarikan budaya Wasra Nusa Tenggara Barat, Menyambut dan menyemarakkan HUT ke- 65 Provinsi NTB, Lanjut Nuryanti.
Selanjutnya penyampian dari dewan juri, acara Kenari Fashion Street dapat dilaksanakan per 4 bulan/6 bulan sekali dengan harapan akan adanya diferenfikasi model dengan bahan dan pakaian yang terus akan berkembang. Dalam penilaian yang dijadikan Indikator menentukan pemenang sekaligus menjadi evaluasi kedepannya adalah banyaknya OPD yang menggunakan Outfit keren tapi bukan merupakan 100% bahan Wasra NTB sehingga nilainya sangat menurun .
Kemudian terkait penilaiannya pada Keputusan Dewan Juri KFS Volume 1 dengan juara sebagai berikut diantaranya Terdapat 2 kelompok yaitu Kelompok OPD dan kelompok Umum. Masing-masing terpilih 6 kategori pemenang. Best Team Performance di raih oleh Dispora NTB, Best Team Costume diraih oleh RSJ Mutiara Sukma NTB, Best Innovative Designs Team diraih oleh Dinas PU NTB, Best Team Supporter diraih oleh Dinas Sosial NTB, The Most Favorite Team diraih oleh BAPPENDA NTB, The Most Inspiring Team diraih oleh Dinas Perhubungan NTB.
Kemudian untuk Pemenang kelompok umum ada 6 kategori pertama, Best Team Performance diraih oleh IWAPI NTB, Best Team Costume diraih oleh SMKN 1 Mataram, Best Innovatif designs Team diraih oleh SMKN 9 Mataram, Best Team Supporter diraih oleh Rukun Keluarga Bima, The Most Favorite Team diraih oleh Bank Indonesia NTB, dan yangbterakhir The Most Inspiring Team diraih oleh BPS NTB.
Acara penutupan KFS secara resmi ditutup oleh Ibu Pj Gubernur, Lale Prayatni dengan menyampaikan apresiasi dan harapannya kedepannya acara KFS akan dapat disajikan dengan lebih baik.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Dinas Perindustrian Ntb ibu Nuryanti yang sudah membantu menyiapkan segala kebutuhan dan dalam menyukseskan acara ini, kami berharap kedepan mampu mengahsilkan KFS-KFS yang lebih meriah lagi” Tutur Bunda Lale (18/11).
( Surya Ghempar ).