Foto : Ibu dan Kedua Anaknya Pengancaman, penghinaan, dan Perbuatan tidak pantas di muka umum. |
Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id.- Terjadi Tindakan Pengancaman, Penghinaan, dan Perbuatan tidak pantas di muka umum, diduga dilakukan oleh berinisial EG DKK terhadap seorang ibu berinisial SP dan kedua anaknya, kini ibu dan anaknya resmi melaporkan kejadian dialaminya di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dir Krimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Senin, 11/12/2023. (Malam).
Korban seorang ibu enggak sebut namanya, Pakai saja inisial SP menceritakan kejadian dialaminya, pada hari Minggu 10 Desember 2023 di Jalan Sriwijaya Cakranegara kelurahan Saptamarga di depan warung sego tepatnya di sekitaran pertokoan/ruko GLORY STORY jalan Sriwijaya Cakranegara sekitar jam 19.30 Wita.
"Saya bersama kedua anak saya bermaksud untuk mengambil/menangih hutang yang dipinjam oleh terduga pelaku berinisial EG (laki-laki) pada tanggal 22 Agustus 2023," ucapnya.
Sesuai dengan perjanjian hanya pinjam selama satu minggu saja dan dia pinjam digunakan untuk membayar Rent Car sudah jatuh tempo dan akan dikembalikan setelah bisnisnya senilai 1 Milyar keluar minggu depan. Kami tunggu-tunggu ternyata setelah satu minggu dia tidak bisa membayar sesuai perjanjian. Perjanjian tersebut sampai dengan hari kejadian ini sudah masuk lima bulan.
Awal peminjaman/utang dasar rasa belas kasihan dan tidak terpikir hal yang tidak senonoh yang dilakukan terduga pelaku terhadap kami, seiring dengan berjalanya waktu saya dan kedua anak saya tetap berkomunikasi dengan terduga pelaku minta uang tersebut secepatnya dikembalikan karena kami sangat butuh uang tersebut.
"Namun terduga pelaku selalu berdalih belum ada uang dan selalu menjanjikan akan mengusahakan secepatnya," tuturnya.
Pada hari senin tanggal, 20 November 2023 anak saya menghubungi terduga pelaku menyampaikan "saya sangat butuh uang itu akan mengambilkan", lalu terduga pelaku meminta nomor rekening dan anaknya memberikan nomor rekeningnya, lalu dia transfer uang sebagian saja, itu pun belum setengah dari dia pinjam.
"Di Whatshapp anaknya saya, terduga pelaku mengatakan sisanya akan dikembalikan dalam waktu 2-3 hari lagi," bebernya.
Lanjutnya, menunggu adiknya pulang dari Jogja kami maklumi dan pada tanggal dijanjikan, terduga pelaku ingkar janji. Anak saya menghubungi dia pada tanggal 2 Desember 2023 untuk menagih sisa hutang yang dijanji-janjikan terus.
"Namun terduga pelaku malah mengabaikan kewajibanya untuk membayar hutang, bahkan mengundang kami untuk datang ke acara enam bulanan anaknya yang ke dua dan pada hari tersebut saya sempatkan untuk melintas di tempat acaranya, memang benar ada acara besar, termasuk ada gong-gong atau music, saya pun menghormatinya karena dia sedang ada acara," ujarnya.
Menurutnya, terduga pelaku sebenarnya mampu untuk membayar hutang, namun dia mengabaikan tanggungjawabnya kepada kami yang sudah membantu disaat dia kesulitan tidak ada yang mau membantu termasuk keluarganya karena dia sudah sempat kecewa dengan adiknya sendiri.
"Mohon maaf untuk diketahui bahwa uang kami yang dipinjam terduga pelaku adalah uang TASPEN Almarhum yaitu Ayah, Red dari anak-anak saya yang meninggal pada tanggal 7 Agustus 2023 lalu," terangnya.
Kemudian, Sampai dengan hari kejadian, Minggu tanggal, 10 Desember 2023 pukul 19.30 Wita, saya bersama kedua anak saya bermaksud untuk menangih sisa hutang yang dijanji-janjikan terus. Kami datang baik-baik namun dia dengan seenaknya mengatakan dengan kasar dan bernada keras, saya tidak mau mengembalikan uang dan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik atau tidak senonoh pada saat kami berada di warung sebelah rukonya terduga pelaku.
"Ia, saya datang untuk minta uang anak-anak saya yang dipinjam oleh dia agar uang tersebut dikembalikan, pasalnya uang tersebut adalah uang TASPEN milik anak-anak saya yang baru saja ditinggalkan oleh Almarhum ayahnya," jelasnya.
Saat itu, terduga pelaku mengatakan tidak mau membayar saat ditanya oleh anak saya bernisial B, lalu anak saya jawab "Kok gitu om ?", terduga pelaku tetap dengan nada yang kasar dan keras sambil menunjuk-nunjuk dengan tangan kirinya dan mengatakan ini rumah saya jangan macem-macem disini, saya tidak mau kembalikan uang.
"Akibat dari sikap dan nada keras yang diperlihatkan oleh terduga pelaku tersebut, akhirnya membuat teman-temanya yang memang sudah berada di tempat kejadian tersebut langsung datang dan membabi buta, mencaci-maki kami dan berbuat kasar dengan memukul kotak tissue dan membanting botol air di meja tempat kami duduk," bebernya.
Lanjutnya, ketika niat kami yang awalnya berniat baik untuk menyelesaikan dan menanyakan hutang yang dipinjam, terduga pelaku berubah dan keributan dipicu oleh teman-teman terduga pelaku, mereka menyerang kami dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan tidak seharusnya diucapkan.
Terduga pelaku inisial EG mengatakan “Saya incer betul kamu ya sambil menunjuk salah anak saya, aku akan membunuhmu dan juga mencekik anak saya dan disaat yang sama anak saya tanpa perlawanan bertanya kenapa aku dicekik om..? dengan posisi tangan anak saya diletakkan di belakang punggungnya.
Sedangkan, terduga pelaku oknum anggota TNI sebut saja inisial ID, laki-laki mengeluarkan kata-kata "Anjing, Sundal, "kamu !!! sambil mengangkat tangannya ingin memukul kami dan yang saya ketahui bahwa oknum anggota TNI masih aktif.
Sementara, terduga pelaku inisial PS, laki-laki pakai kaos singlet putih yang membantu penyerangan, yang ditujukan terhadap anak saya berinisial B dan ikut mencekik anak saya juga.
Kata dia, dari mulut orang-orang tersebut keluar bau minuman yang sangat menyengat dan saya berpikir bahwa orang-orang tersebut sedang mabuk dan tidak bisa di ajak bicara baik-baik, awalnya kami berniat baik untuk membantu dengan meminjamkan uang kepada terduga pelaku inisial EG agar bebanya hilang akan tetapi kenyataannya justru kami yang diperlakukan tidak baik oleh mereka, melakukan pegancaman dan penghinaan di muka umum kepada saya dan anak-anak saya.
"Menjadi pertanyaan kami, mengapa orang-orang tersebut yang tidak ada urusannya sama kami, kok justru mereka yang merasa lebih benar dan keras serta membuat kami terancam pada saat kejadian malam itu," herannya.
Ditambahkannya, kami menerima ancaman dan kata-kata kotor secara langsung dari orang-orang tersebut, membuat saya dan anak-anak saya merasa sangat tidak nyaman dan khawatir akan keselamatan saya dan keluarga saya.
"Saya datang dan melaporkan secara resmi di Polda NTB malam ini, Senin, 11/12/2023 atas kejadian dialami oleh kami," tandasnya.
Korban meminta kepada pihak kepolisian yakni Polda NTB melalui Dir Krimum Polda NTB agar menindaklanjuti surat laporan kami dan memproses para terduga pelaku sesuai dengan perbuatannya.
"Dan kami juga meminta diberikan perlindungan keamanan demi keselamatan hidup kami karena diancam, diteror, dan kami masih trauma atas peristiwa tersebut," harapannya.
Sementara, Dir Krimum Polda NTB belum bisa di konfirmasi, hingga berita dipublikasikan.
(Surya Ghempar).
0 comments