Bima NTB. Media Dinamika Global.Id.- Salah satu Mahasiswa H. Rusdin Sayangkan Sikap Mahasiswa UM Bima Terhadap Rektornya. Puluhan Mahasiswa melakukan Aksi di Depan Kampusnya, aksi dipicu oleh adanya masalah kenaikan SPP dan banyaknya Mahasiswa dan Mahasiswi yang tidak diberikan dan atau diberi ijin mengikuti Ujian Tengah Semester ( UTS ) karena dianggap belum Melunasi Uang Administrasi Kampusnya. Aksi tersebut membuat Pihak Manajemen Kampus merasa terusik sekali apalagi saat ini Para Mahasiswa dan Mahasiswi tengah melaksanakan Ujian itu, kebebasan berpendapat itu diatur oleh Undang-undang. Namun harus di lihat konteksnya, saat ini tengah melakukan UTS lalu Tidak Bayar SPP kemudian ingin mengikuti Ujian, ini Sekolah bukan sembarang Sekolah. Kamis, 12-01-2024.
Puluhan Mahasiswa dan Mahasiswi melakukan Aksi di Depan Kampus ternama di Bima yaitu Universitas Muhammadiyah Bima ( UM Bima ). Aksi tersebut mempertanyakan kepada pihak Kampus tentang Kenaikan SPP dan tidak diberikan ijin masuk, mengikuti Ujian Tengah Semester ( UTS ) sebagaimana di lakukan oleh Mahasiswa dan Mahasiswi lain yang saat ini ?
H. Rusdin Atau Biasa disapa H. Ongki pada Media ini menyayangkan Sikap Mahasiswa dan Mahasiswi yang melakukan Orasi di Depan Kampus. Pasalnya kita sedang melaksanakan Ujian Tengah Semester ( UTS ) lalu tiba-tiba saja ada Aksi beberapa Mahasiswa dan Mahasiswi di luar. Ini sungguh diluar Nalar kita.
Memang Aksi tersebut diatur oleh Undang-undang Dasar 1945 dan Undang-undang lainnya, namun harus di lihat Konteksnya. Ini sedang berlangsung UTS lalu ada Orasi, sepertinya masalah yang disampaikan itu sangat penting padahal kesalahan itu adalah murni dari Mahasiswa dan Mahasiswi itu sendiri.
Contohnya saja saya baru bisa ikuti Ujian, ya harus bayar Lunas SPP, ya gak bisa lah kalau mau ikuti Ujian sementara SPPnya belum di Lunasi. Ini Kampus yang mendidik kita, yang memberikan Edukasi tentang Pentingnya Belajar Ilmu. Ungkap H. Ongki
Masih menurutnya, bahwa hari ini saya mewakili Para Mahasiswa dan Mahasiswi yang ada di Kampus UM Bima Menyayangkan sikap mereka ( red ) yang melakukan Aksinya di depan Kampus, seolah-olah yang dijadikan Sasaran adalah Rektornya. Padahal di Kampus ini sudah banyak melahirkan para Cendekiawan, Ilmuwan, pengamat dan Pakar Hukum.
Karena itu, sesuai dengan pernyatakan seperti di kutip dari Wakil Ketua Rektor kemarin lewat Video Streaming nya bahwa Mahasiswa dan Mahasiswi yang melakukan aksi itu bukan saja orasi tetapi juga membawa Sajam, ini Orasi atau apa namanya. Ya kalau Orasi yang dibawa adalah Megaphonenya tetapi kenapa Sajam juga di bawa.
Lalu Apa Salahnya Kampus ini ? Ini pertanyaan sangat sederhana sekali, jika di maknai secara mendalam bahwa di Kampus ini, ada Aturan atau Mekanisme yang Wajib di Ikuti dan atau di taati dengan Seksama.
Ya kalau mau ikut UTS, maka wajib lunasi SPPnya, kemudian masalah kenaikan SPPnya juga hal yang wajar sekali. Ini Kampus bukan lagi Kampus yang sekedar Kampus saja tetapi salah satu Kampus ternama di Bima yang banyak melahirkan para Cendekiawan, Ilmuwan, Pengamat, dan Pakar Hukum termasuk melahirkan Para Lawyer dll. Ujar H. Rusdin
Yang terakhir adalah bahwa kami sangat mendukung apapun yang dilakukan oleh Kampus dan Rektornya sebab kita harus berterima kasih kepada Kampus ini yang telah memberikan Ilmunya, mencurahkan segala apapun Pengetahuannya. Namun jarang antara kita yang berterimakasih kepada Kampus, bukan malah melakukan Orasi yang justru bertentangan dengan Undang-undang Dasar seperti membawa Senjata Tajam.
Secara jujur H.Rusdin sayangkan sikap premanisme oknum mahasiswa UMB bima Menuntut hak,,Dan kewajiban tidak penuhi. Padahal Pak Rektor telah banyak memberikan Ilmu, membantu kita dalam sebuah kebijakan, tetapi tidak ada niat baik para Mahasiswa dan Mahasiswi tersebut. Kampus ini bukan anti kritik tetapi harus dilihat konteksnya, ini sedang berlangsung UTS. Kesalnya
Dan Alhamdulillah Aktivitas Kampus tidak terpengaruh dengan adanya Orasi Beberapa Mahasiswa itu, kita tetap melakukan Kegiatan UTSnya, bagi mereka yang lunas SPPnya saja, kalau yang belum bayar ya gak bisa ikut Ujian. Itu aja ya Pak Media. Pungkas H. Ongki Sembari meninggalkan Wartawan itu.
Dan Alhamdulillah Aktivitas Kampus tidak terpengaruh dengan adanya Orasi Beberapa Mahasiswa itu, kita tetap melakukan Kegiatan UTSnya, bagi mereka yang lunas SPPnya saja, kalau yang belum bayar ya gak bisa ikut Ujian. Itu aja ya Pak Media. Pungkas H. Ongki Sembari meninggalkan Wartawan itu.
Sementara dibagian lainnya Rektor UM Bima Prof. DR. Ridwan, SH. MH melalui Chat Washaapnya mengatakan bahwa Di Kampus ini, kami tidak sedikitpun ada inisiatif untuk Menaikkan SPP sebagaimana yang telah di sebutkan oleh Mahasiswa dan Mahasiswi tersebut. Selain itu, kami sampaikan pula bahwa di Kampus ini juga Tidak lagi menggunakan KIP untuk Tahun ini. Ungkapnya Singkat. ( Team MDG).
0 comments