Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id._ Setiap tahun menjadi Trending topik di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) lebih khusus di kabupaten Bima, kota Bima, dan kabupaten Dompu, tepatnya di kecamatan Sanggar. Hal ini disampaikan Hendriawan merupakan salah satu aktivis muda asal Kecamatan Sanggar.
Kata Hendriawan, beberapa informasi dari masyarakat kecamatan Sanggar bahwa hampir semua pengecer pupuk subsidi di wilayah kecamatan Sanggar diduga menjual pupuk subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET)," ucap Hendriawan saat diwawancara di Lesehan Kota Mataram pada Minggu, 21/01/24.
Lanjut Hendriawan, para pengecer pupuk selama ini diduga menjual diatas HET hingga sampai saat ini.
"Artinya kejahatan ini sangat struktur dari Pemerintah ke Distributor, distributor ke pengecer untuk menindas para petani," ujar aktivis muda asal Sanggar.
Hendriawan meminta Aparat Penegakan Hukum (APH) segera melakukan investigasi terkait dengan ada dugaan para pengecer di kecamatan Sanggar menjual pupuk subsidi diatas HET.
"Ia, Kapolres Bima melalui Kasatreskrim Polres Bima untuk mendalami kasus dugaan jual pupuk subsidi diatas HET," kata Hendriawan dengan nada tegas.
Disisi lain, sambung Hendri sapaan akrabnya, beberapa hari lalu mahal dan masyarakat sanggar melakukan aksi unjuk rasa di Kantor UPT Pertanian Sanggar, menuntut persoalan banyak masyarakat tidak mendapatkan pembagian pupuk subsidi dan tidak tercatat namanya di e-RDKK.
"Inilah salah satu dugaan cara para pengecer untuk menjual pupuk subsidi diatas HET, bahkan pengecer menjual pupuk kepada masyarakat yang sudah ada namanya di e-RDKK tetap jual diatas HET, apalagi tidak punya nama di e-RDKK," jelas Hendri.
Hendri menegaskan, dalam waktu dekat akan melaporkan secara resmi ke Polda NTB terkait kasus dugaan para pengecer di kecamatan Sanggar dan Distributor pupuk subsidi wilayah sanggar.
"Ia, usai melaporkan, tetap dikawal proses hukum, dan akan melakukan aksi unjuk rasa di Polda NTB," tegas Hendri.
Senada, Sudirman pemuda asal Sanggar juga, mengatakan, dengan adanya pupuk subsidi langkah dan menjual pupuk subsidi diatas HET yang memicu konflik horizontal antara masyarakat dengan masyarakat.
"Setiap tahun petani selalu ditindas persoalan pupuk, karena pupuk merupakan kebutuhan paling utama untuk masyarakat tani," ujar Baron sapaan akrabnya saat diwawancara melalui via WhatsAppnya. Minggu, 21/01/24.
Sudirman merupakan aktivis sudah lanang buana di kota Mataram dan provinsi NTB, persoalan pupuk subsidi adalah persoalan yang urgensi dan harus atensi khusus oleh pihak kepolisian untuk menindak tegas para mafia pupuk.
"Sekarang musim tanam dimana masyarakat sedang bercocok tanam, apalagi masyarakat kabupaten Bima mayoritas petani, sangat membutuhkan pupuk untuk tanaman mereka, terutama masyarakat sanggar lagi tanam jagung dan jagung mereka membutuhkan pupuk," tutur Sudirman.
Disinggung, "Ia, jika petani tidak mendapatkan pupuk dan pupuk mahal secara otomatis nantinya petani akan gagal panen. Kalau petani gagal dimana mereka bisa hidupin keluarganya dan rata petani mengutang di Bank dan mereka tidak bisa juga membayar utang di Bank," pungkas Baron.
Para pengecer di Sanggar dan Distributor Pupuk wilayah Sanggar akan diupayakan konfirmasi oleh awak media ini. Hingga berita dipublikasikan.
(Surya Ghempar).