PEKANBARU,Media Dinamika Global. Id.-- Kepala SMKN 7 Pekanbaru , Padmi Riana, S.Pi, M.Pd, buka suara terkait dengan video Siswa Berjoget Di Sekolah Bagikan Diskotik yang jadi viral di media sosial. Dia mengakui siswa yang berjoget tersebut anak didiknya kelas XII bidang jurusan broadcasting dan perfilman
Lebih lanjut dikatakan, Padmi peristiwa itu terjadi pada hari Rabu 17 Januari 2024 dilakukan setelah jam mata pelajaran selesai dan sudah jam pulang pada pukul 15.15 Wib.namun disaat anak didiknya akan pulang,hujan pun turun dibarengi dengan petir,sehingga anak – anak tersebut baru keluar dari dalam studio,karena hujan kembali masuk kedalam studio lagi.
Sambil menunggu hujan reda muncul ide dari beberapa siswa tersebut untuk membuat tugas akhir mereka yakni membuat film pendek dengan judul kenalan remaja dimana film tersebut dibuat adegan ada sekelompok remaja sedang dugem,sebagai peran pemain dari para siswa yang ada didalam studio tadi.
Jadi apa yang dilakukan siswa serta yang didengar pihak luar adalah merupakan bagian tugas praktek pembuatan film,namun sangat disayangkan ada dari anak – anak ini yang iseng di posting dimedsos dan akhirnya menjadi viral dan menimbulkan padangan negatif masyarakat terhadap dunia pendidikan di Riau khususnya di SMKN 7 Pekanbaru.,”kata Padmi Riana yang baru satu bulan menjabat Kepsek di SMKN 7 kepada awak media diruang kerjanya,Senin (29/01/2024)
Dan perlu kami jelaskan bahwa pada saat kegiatan pembutan flim arus lisrik dari PLN mati di sekolah,jadi tak mungkin alat mixer broadcasting yang terlihat seperti alat DJ diruangan studio bisa dihidupkan dan kami tidak punya alat DJ apalagi Pak Indra yang disebut punya alat DJ itu tidak benar,karena Pak Indra tidak punya alat DJ.
Sedangkan musik yang dalam video beredar itu musik editan dalam instagram bukan musik sebenarnya.,"tegasnya
Video tersebut disebar melalui instagram, sambung Padmi, Video diambil dari posting-an @ IG dwolv_18 dan riskachya.t.Dalam video itu terlihat beberapa orang siswa menggunakan seragam lengkap pramuka berjoget dengan suasana remang – remang seperti di ruang diskotek dan menggunakan alat Disjoki (DJ)
Padmi mengaku mengetahui kejadian video viral siswa berjoget di sekolah pada hari Kamis pagi tanggal 18 Januari 2024 dari salah satu guru jurusan broadcasting mendapat informasi tersebut,saya langsung memanggil siswa yang ada didalam video beserta guru wali kelasnya untuk dimintai keterangan terkait siswa berjoget disekolah.
Selanjutnya kami berikan sanksi berat kepada siswa dengan membuat surat pernyataan yang disaksikan oleh orang tua murid,untuk guru kami lakukan pembinaan,"ungkap Padmi
Menurut Padmi permasalah ini kami anggap selesai, karena sudah ada sanksi, pembinaan dan perjanjian, oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Riau, tak ketinggalan kita juga sudah menjelaskannya dengan kronolgis kejadiannya kepada beberapa media
Terkait video viral siswa berjoget di sekolah,sudah kami menjelaskan kronogis kejadian yang sebenarnya kepada beberapa awak media yang datang kesekolah pada hari Senin tanggal 22 Januari 2024,namun kami sangat disayangkan dua hari setelah pertemuan kami dengan awak media ,muncul berita dibeberapa media online terkait video viral Siswa Bejoget di sekolah.
Lanjut kata Padmi semua kronologis kejadian secara detil baik kepada pihak Disdik maupun kepada beberapa media yang datang langsung ke sekolah,tapi saya sangat menyayangkan dalam pemberitaan yang sudah tayang, sedikitpun yang sudah saya sampaikan tidak ditulis bahkan yang ditulis malahan diluar yang saya sampaikan, tentu ini tanda tanya bagi saya, kenapa yang saya sampaikan tidak ditulis, apa gunanya datang mewawancarai saya," ungkap Padmi
Sebelum pemberitaan viral siswa berjoget disekolah pada hari Selasa tanggal 23 Januari 2024, Kepala Cabang Dinas Wilayah III Aldela, S.Ag, M.Pd.I, datang ke sekolah menindak lanjuti permasalahan yang terjadi.
Kepala sekolah didampingi Pengawas, Waka Kesiswaan, Guru Jurusan, Wali Kelas dan Guru BK, bersama sama menjelaskan kronologi secara lengkap dan jelas.
Kepala Cabang Dinas Wilayah III Aldela, S.Ag, M.Pd.I, memberikan arahan, masukkan dan pembinaan kepada sekolah dalam menyelesaikan masalah yang terjadi serta meminta pengawasan yang ketat agar hal yang sama tidak terulang kembali.
Pada hari Senin tanggal 29 Januari 2024, awak media kembali mendatangi Kepsek dengan formasi awak media yang berbeda dengan yang sebelumnya. Kepala sekolah berserta jajarannya kembali menjelaskan kronologi secara lengkap serta menjelaskan kenapa sampai viral.
Pada kesempatan yang sama Padmi menjelaskan, program jurusan broadcasting perfilman merupakan salah satu program keahlian yang bergerak di bidang seni dan ekonomi kreatif. Jurusan Broadcasting dan perfilman berkonsentrasi dibidang perfilman yang salah satunya membuat video. Jurusan Broadcasting dan perfilman di SMKN 7 Pekanbaru mempunyai 4 ruangan yaitu 3 Labor dan 1 Studio, jumlah siswa dijurusan broadcasting dan perfilman sebanyak 209 siswa, dengan rincian kelas XII 66 siswa, kelas XI 68 siswa dan kelas X 75 siswa.
Diakhir wawancara Padmi, "jangan ada lagi yang memperbesar masalah ini, kami sudah menyelesaikannya dengan prosedur yang diarahkan oleh pimpinan kami, kepada mitra kami awak media, kami rasa sudah cukup lengkap keterangan kami, saat ini kami ingin fokus bagaimana meningkatkan kwalitas anak anak didik kami untuk meraih prestasinya," harapnya.
Diwaktu yang sama, awak media konfirmasi dengan Kabid SMK Disdik Riau Arden Semeru, lewat sambungan whatshappnya 081374xxxxxx, ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah menanyakan langsung ke pihak SMKN 7 Pekanbaru, diperoleh informasi memang benar video viral itu di SMKN 7 Pekanbaru. Namun peristiwa itu terjadi pada saat jam pelajaran sudah berakhir, karena hujan siswa tidak bisa pulang, iseng iseng merekam buat video seperti seolah olah dalam diskotik.
"Saya pertegas bahwa kejadian tersebut bukan di tempat hiburan malam, melainkan di labor multimedia SMKN 7 Pekanbaru dan alat alat yang digunakan pun adalah peralatan praktek siswa yang biasa digunakan di Labor Multimedia SMKN 7 Pekanbaru," terang Kabid SMK Arden (**)
0 comments