Kota Bima, Media Dinamika Global.id.– Menjelang tiga hari Pemilu, Pj Wali Kota Bima, Mohammad Rum meminta para pengawas pemilu dan seluruh stakeholder tetap menjaga netralitas.
“Saya meminta pengawas pemilu sampai ke tingkat tetap menjaga netralitas, profesional, dan berintegritas dalam menjalankan tugas,” kata Mohammad Rum saat Apel Siaga Patroli Pengawasan di Lapangan Wali Kota Bima, Minggu, 11 Februari 2024.
Seluruh pejabat negara diminta menghindari segala bentuk intervensi maupun konflik kepentingan selama bertugas.
“Jalin koordinasi dan komunikasi intens dengan Panwaslu kelurahan, petugas KPPS, Linmas, TNI dan Polri. Kita perlu secara bersama-sama menjaga kondusifitas saat masa tenang,” ujarnya.
Menurutnya, seluruh stakeholder berperan besar dalam memperkuat sinergi dan koordinasi. Baik dengan aparat penegak hukum, Bawaslu, KPU, Pemda.
“Masyarakat (juga berperan), untuk memastikan masa tenang berjalan dengan kondusif,” papar Mohammad Rum.
“Pengawasan yang kuat akan memperkuat pula kepercayaan rakyat terhadap proses pemilu dan demokrasi sebagai sistem politik Indonesia,” sambungnya.
Pj Wali Kota Bima turut berterima kasih kepada seluruh jajaran pengawas pemilu dan stakeholder yang turut mengawal masa kampanye selama ini.
Dia berharap, seluruh pihak juga berperan menciptakan suasana kondusif selama masa tenang.
“Seluruh bagian pengawas pemilu diharapkan berkomitmen menegakkan peraturan yang ada,” jelasnya.
Sementara Ketua Bawaslu Kota Bima sekaligus Inspektur apel, Atina menjelaskan, pihaknya telah bekerja serius untuk kesiapan dan kematangan setiap tahapan pemilu. Termasuk menyiapkan penyelenggaraan pengawasan masa tenang, pemungutan suara, penghitungan suara, dan rekapitulasi. Juga kesiapan penanganan pelanggaran dan potensi sengketa proses pemilu.
“Tugas mengawasi pemilu adalah panggilan mulia yang harus kita tuntaskan dengan baik. Karena itu, sudah sepatutnya pula kita meminta pertolongan Tuhan, agar kita dikuatkan dan dimampukan untuk menunaikan tugas dan panggilan ini dengan baik, hingga pada saatnya nanti seluruh jajaran bawaslu dapat mempertanggungjawabkan amanah ini dihadapan Tuhan dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Atina dalam sambutannya.
Perempuan berkacamata ini menyebut, masa tenang akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. Saat itu pun dianggapnya sebagai salah satu fase krusial dalam pelaksanaan pemilu. Pasalnya, hingga 14 Februari mendatang, integritas seluruh elemen bangsa termasuk Bawaslu dan peserta pemilu akan diuji.
Masa tenang disebutnya cenderung diwarnai dengan sejumlah praktek kecurangan, seperti politik uang, propaganda isu sara, penyebaran berita bohong.
“Bahkan tak jarang terjadi benturan kekerasan antar massa pendukung peserta pemilu,” ujar mantan jurnalis ini.
Menurut Atin, politik uang jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi serta meruntuhkan harkat, dan martabat kemanusiaan.
Karenanya, seluruh jajaran pengawas pemilu dan masyarakat masyarakat diminta menolak dan melawan seluruh yang berkaitan dengan politik uang.
“Demi pemilu yang bersih, berintegritas, dan bermartabat,” tegasnya.
“Hari ini, seluruh Bawaslu berdiri serentak sebagai tanda kesiapan untuk mengawasi tahapan puncak dalam pemilu tahun 2024,” sambungnya.
Atin menjelaskan, pengawasan yang dilakukan pihaknya selama hampir dua tahun akan menjadi sia-sia jika gagal pada tahapan puncak ini.
“Karena itu, saya mengingatkan kepada seluruh jajaran pengawas, untuk senantiasa menjaga integritas,” imbaunya.
Selain Pj Wali Kota Bima, Apel siaga ini turut dihadiri sejumlah pihak. Antara lain, TNI, Polri, KPU Kota Bima, Kejari Bima.
Kemudian, Kesbangpol, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Serta seluruh jajaran pengawas pemilu Panwaslu Kecamatan, PKD dan Pengawas TPS. (SekjenMDG)