Kota Bima. Media Dinamika Global-id. Warga masyarakat Kelurahan Penaraga Kota Bima yang menjadi korban luapan banjir meminta Pemda setempat memberi perhatiannya dengan melakukan penanganan secara serius dan cepat tanggap dengan musibah yang menimpanya. Kamis, (01/03/24).
Hampir setiap tahunnya, warga Kelurahan Penaraga tepatnya di wilayah RT. 1, 3, dan 11 terdampak luapan banjir, yang memaksa mereka menyelamatkan seisi rumahnya hingga melakukan pembersihan lumpur usai banjir, kejadian ini terjadi bukan saja sekali setahun, namun 5 sampai 7 kali setahun seperti yang terjadi pada tahun 2021 lalu.
Artinya keresahan dialami warga akibat banjir ini, bukan hanya tahun ini, namun sering terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi belum ada perhatian pemerintah secara serius.
Seolah-olah warga ini menjadi langganan banjir tiap tahunnya, mereka hanya menerima sebungkus nasi usai banjir, namun sesungguhnya mereka tidak butuh sebungkus nasi, akan tetapi membutuhkan kenyamanan hidup, jauh dari banjir.
Akibat kejadian ini, mengakibatkan keresahan yang begitu serius dialami oleh sebagian warga di Kelurahan Penaraga Kota Bima.
Maka diharapkan bagi Dinas terkait terkhusus Pemda Kota Bima bisa segera merespon kejadian bencana banjir ini dengan segera mengambil langkah agar keresahan terssebut bisa berakhir.
Dalam hal ini, Kadis PUPR Kota Bima, Agus Purnama, ST,.MT dikonfirmasi Media ini di ruang kerjanya, dalam responnya menjelaskan, meminta kepada Lurah setempat (Penaraga) segera besurat agar bisa dilakukan peninjauan secara bersama-sama, baik dari pihak Kelurahan maupun Dinas terkait (PUPR), ujarnya.
Lanjutnya, terkait itu juga pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak BWS selaku yang bertugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konsevasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.
Ditempat berbeda, Lurah Penaraga Muhajir S. Sos dikonfirmasi Media ini menuturkan, terkait penanganan luapan banjir yang meresahkan warganya, sudah di bahas dan di usungkan saat Musrenbang beberapa waktu lalu.
Bahkan dirinya sudah mendesain bagaimana gambaran pintu air, serta memberikan gambaran hitungan debit air yang akan di tampung ketika pintu air itu dibuat, guna menangani luapan air banjir tersebut, namun sepertinya belum ada respon dari pihak PUPR, menurutnya.
Terakhir dikatakannya, satu-satunya mengatasi luapan air ini yakni hanya pembuatan pintu air saja, semoga kedepannya pihak PUPR dapat sama-sama dengan kita dilapangan untuk melakukan peninjauan kembali, dan bisa mempertimbangkan yang sudah diusulkan melalui Musrenbang,
Selain itu, sesuai arahan Kepala Dinas, dirinya akan segera bersurat ke PUPR agar kemudian dilakukan peninjauan terhadap dampak terjadinya luapan banjir yang begitu meresahkan warganya, semoga ini dapat direalisasikan, tutupnya. (Ombus MDG).
0 comments