Bima NTB. Media Dinamika Global-id.- Menjelang Idul Adha 1445 Hijriah Tahun 2024, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima tengah membahas kuota pengiriman Sapi dari Kabupaten Bima ke berbagai Daerah.
Ada pengurangan kuota pengiriman sapi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bima pada tahun 2024, hal ini sesuai pernyataan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima. Jum'at, (15/03/24).
Kadis Disnakeswan Kabupaten Bima Joko Menjelaskan, untuk tahun 2024 agak berbeda dengan tahun 2023 lalu, dimana kuota pada saat itu lebih kurang 21 ribu, namun tahun ini ada pengurangan yang sangat signifikan dari kuota tersebut, dimana pada tahun 2024 ini Pemprov NTB mengalokasikan kuota pengiriman Sapi keluar daerah sebanyak 16.300 untuk sapi sedangkan kerbau sebanyak 850.
Hal ini berdasarkan hasil rapat kami bersama Pemprov NTB bahwa Kabupaten Bima mendapat kuota sekian sesuai dengan populasi sapi saat ini, berdasarkan hitungan, jumlah itu merupakan angka jadi dan besar kemungkinan sudah tidak ada penambahan lagi.
Pengurangan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah sapi yang akan diberangkatkan keluar daerah, sehingga berpengaruh pada hasil penjualan, atau banyak yang tidak laku, semoga dengan adanya pengurangan kuota ini, sapi-sapi yang di bawa oleh para pengusaha maupun petani sapi akan laku semua, menurutnya
Selain itu, kami sudah mengusulkan empat Tol Laut untuk tahun ini, selain daripada mobil tronton, semoga ini disetujui oleh pemerintah, sehingga akan mempermudah transportasi bagi seluruh pengusaha sapi yang ada di Kabupaten Bima.
Dan yang lebih penting untuk diketahui oleh masyarakat, bahwa seperti biasa akan tetap dilakukan proses karantina, untuk memastikan kondisi kesehatan hewan yang akan dikurban, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
Terakhir, kami berharap bagi seluruh pengusaha sapi, yang hendak menjual sapi-sapinya keluar daerah, agar tetap menggunakan jalur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, karena kalau tidak mereka sendiri yang akan repot ditengah jalan, tutupnya. (Ombus MDG)
0 comments