Camat Langgudu Bantah Apatis Tanggani Masalah Penyegelan Sekolah SDN Rore


Langgudu Bima. Media Dinamika Global.Id.- Camat Langgudu Bantah Apatis Tanggani Masalah Penyegelan Sekolah SDN Rore. Pasalnya saat kejadian itu kami bersama Para Polpp, Kapolsek dan Korwil serta PGRI yang Membuka Pintu Gerbang Sekolah saat itu, bahkan yang Bersangkutan Saudara Abdul Gafur yang merupakan Stafnya di Panggil lalu dibuatkan Suratnya secara Resmi. Kemudian Surat tersebut kami Berikan kepada yang bersangkutan dengan Kepala Sekolah SDN Inpres Rore itu sendiri saat Beliau Datang Sendiri di Kantor Camat. Kamis, 30 Mei 2024

Camat Langgudu Melalui Washaapnya membantah Tuduhan Apatis dalam menangani Masalah Laporan Warga itu kemudian Beliau menceritakan pada Awalnya saya Terima Surat Pengaduan dari Pihak Kepala Sekolah Ismail, S. Pd yang ditujukan kepada Korwil Pendidikan Kec. Langgudu Kab. Bima NTB, saya hanya tembusannya saja. Kalau orang yang memahami Administrasi pasti tidak mau merespons laporan Pengaduan itu, tetapi saya pikir masalah ini sangat Riskan sekali yaitu terkait Penyegelan Sekolah, ya Saya harus Turun Tangan dengan Menyuruh Anggota Polpp bersama Muspika lainnya untuk Membuka Gerbang yang di Segel Masa Aksi itu. Itu yang pertama, kemudian yang

Kedua terkait dengan Saudara Abdul Gafur, memang Benar dia adalah Pegawai Sukarela yang bekerja di Kantor Saya dan saya sudah memanggil dan atau memeriksanya. Lalu Dia mengatakan bahwa Demo itu bukan mengatas namakan Staf Camat tetapi mengatasnamakan Ketua Komite Sekolah SDN setempat.

Yang ketiga, saya membantah keras adanya kata Apatis terhadap Masalah tersebut, sebab selama ada Laporan secara Resmi dari Masyarakat kami selalu layani dengan baik dan Benar.

Kemudian kembali ke Pak Ismail tadi, bahwa Beliau menekan saya agar Saudara Abdul Gafur itu" Dibinasakan " alias di pecat dari Staf Camat itu. Lah inikan Rumah Tangga Saya, yang semestinya tidak dapat di Intervensi oleh Pihak Manapun juga, kalau masalah Pelanggaran yang di lakukan olehnya, itu Sudah kami Panggil dan kirim Suratnya secara resmi dalam artian Surat Teguran.

Namun yang paling miris lagi adalah ketika Pak Ismail datang ke Kantor saya, saya berikan Surat tersebut diatas meja, bukannya dia menerima Surat itu tetapi menolak dan membiarkan Surat tersebut di atas Meja. Kebayang gak oleh kita seorang Kepala Sekolah tidak saling Hargai antara satu dengan yang lainnya.

Kemudian yang terakhir saya sampaikan bahwa yang membuka Pintu Gerbang saat itu, adalah kami dari Muspika Kecamatan Langgudu Kab.Bima, bukan Pak Ismail, itu saya Tegaskan dan Mohon di catat. Kata Camat Langgudu sedikit Kesal terhadap Kasek itu. (MDG024).
Load disqus comments

0 comments