Shalat Ibrahim(orangtua korban )resmi melaporkan ke pengaduan PROPAM Langsa dengan nomor LP 01/ 01/v/2024/ indik atas kejanggalan kejadian penganiayaan diduga dilakukan oleh oknum aparat yang tidak bertanggung jawab untuk di tindak lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.
Menurut salat diduga anaknya dianiaya diduga di keroyok oleh oknum TNI kompi , tindak pidana bersama-sama melakukan penganiayaan diduga oknum kompi telah melakukan penganiayaan terhadap almarhum Sulaiman dengan diserahkannya mayat ke Puskesmas bahwasanya anaknya sudah meninggal dan pihak keluarga tidak terima dan melaporkan ke Propam Langsa.
Kronologis kejadian "pada tanggal 18 Mei 2024 sekira pukul 03.00 WIB dini hari saya sedang beristirahat malam hari di rumah saya di Dusun Karang kuda Desa bunian Kecamatan serbajadi Kabupaten Aceh Timur di datang salah satu orang tetangga saya yang bernama saudara Kasih membangunkan saya,dan mengabarkan bahwa anak kandung saya Sulaiman mengalami kecelakaan dan kondisinya kritis, kemudian saya langsung bangun dan menuju ke Puskesmas di kecamatan Serbajadi,untuk melihat anak kandung saya,yang ternyata sudah dalam keadaan sudah tak bernyawa"".Ucap pada beberapa awak media.
Pengakuan Zainudin yang juga ada di ada di TKP pada saat kejadian yang kini di tahan oleh pihak Polres Aceh timur karena di duga terjerat dengan kasus Narkotika jenis Mariyuwana.Pada saat itu sekitar ± pukul 02:10 kami di cegat oleh beberapa orang yang saya duga dari kesatuan Kompi senapan D 111 tepat di tikungan pas jembatan lengkok Dusun Cane, Desa Rampah, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur.
Zainuddin menambahkan "pada saat itu kami langsung di ikat dan di pukuli dalam gelap secara terpisah sekitar 5 meter,dalam posisi telungkup dengan melepaskan tembakan hingga kami pun tak berkutik.hingga saya pun di tahan sekarang ini."perihal meninggalnya saudara Sulaiman saya baru tahu pada saat saya sudah di Polres Aceh timur".
Orang tua korban berharap agar pelaku yang saya duga oknum TNI bisa di hukum sesuai hukum yang berlaku." Karena saya sangat menghargai hukum dan penegakan hukum pun harus seadil-adilnya agar hal seperti ini tidak terjadi kelak di kemudian hari". Tutupnya dengan berlinang air mata atas kejadian yang merenggut nyawa anaknya secara tidak wajar itu.(TIM).
0 comments