Muhammad Amin Julia saat diwawancarai disinyalir reaksinews Id, menyampaikan mirisnya dan benar fenomena dipertontonkan oleh oknum-oknum yang terus berupaya Diduga menggerogoti Dana Desa khususnya wilayah Aceh Timur sejak beberapa tahun terakhir.
Pasalnya. Study Banding keluar daerah setiap tahun rutin berjalan, meskipun hal tersebut tidak pernah terbatas dan diagendakan, apalagi melalui proses pembahasan hingga diagendakan dalam program usulan rencana kerja pemerintah Desa maupun Musrenbang Kecamatan, kata Tokoh masyarakat Desa Alue merbo.
Senada disampaikan, Husaini, Sarana dan fasilitas kebutuhan hingga pemberdayaan masyarakat sebagian besarnya luput dari perhatian para abdi pemerintah.
Sebagai acuan untuk diperhatikan oleh Pemdes, sekiranya Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) kini bertaburan di sejumlah Desa dalam setiap Kecamatan, belum lagi Sarana transportasi yang menjadi pendongkrak roda perekonomian masyarakat kian hari semakin hancur-hancuran. Bebernya
Dugaan seperti nggak punya mata. Lubang menganga bak Kolam Ikan hampir disetiap Kecamatan menjadi Tontonan masyarakat dari tahun ke tahun.
Sementara Milyaran Uang Rakyat sumber Dana Desa per-tahun dijadikan sasaran oknum-oknum dengan dalih Pendidikan ke luar daerah. Cetus Dia.
Patut diduga, Oknum-oknum yang menjadi Aktor dan pelopor ( BIMTEK ) telah buta Mata Hatinya dan keserakahan menguasainya, melalui pulangan dari setiap agenda studi banding yang diprakarsai, sebut Tokoh masyarakat Desa Dama Pulo.
Sementara warga Meunasah Keutapang Kecamatan Darul Aman menyebutkan," Masyarakat Ka Lagee Tokoh Matee lam Kroeng" (masyarakat seumpama Tikus Mati dalam Karung padi) Pemerintah Pusat telah mengalokasikan milyaran Dana secara langsung ke masing-masing Gampong (Desa) namun sebagian besar yang rakyat digerogoti dengan berbagai dalih untuk menebalkan Kocek (Kantong) para aktor dan oknum-oknum serakah, sebut Ex Kombatan Gerakan Aceh Merdeka itu.
Terpisah, Tgk Fahmi (Imum Gampong) Menasah Ketapang mengatakan, pemandangan tidak lazim sudah acapkali dipertontonkan kepada rakyat jelata, Milyaran Uang negara yang ditujukan langsung ke Gampong. " Tidak ada azas manfaat untuk masyarakat,
Sejatinya pemerintah hadir menyahuti aspirasi dan keluhan masyarakat, Rumah layak huni, Kerusakan jalan, hingga pemberdayaan masyarakat, sepertinya senantiasa diabaikan,
Sementara kegiatan yang terkesan 'Pembaziran' saban tahun menjadi program prioritas agenda kerja incaran rutinitas. Menggelontorkan Milyaran Keuangan Gampong untuk Studi banding ke luar daerah lazimnya ada udang dibalik batu.
Kemana Wakil rakyat, Fungsi Pengawasan baik dari Inspektorat, APH dan Dinas terkait, berleluasanya pemerkosaan Dana Desa sudah sangat patut dipertanyakan, Apakah se memangnya Ada Azas manfaat dari studi banding para perangkat Gampong,
Berapa (Desa) yang telah sukses mengadopsi ilmu dari ( BIMTEK ) untuk memperbaiki perekonomian dan pemberdayaan masyarakat " Jikapun ada Berapa Desa dan dimana, Tgk Imum mempertanyakan. Pungkasnya (Razali/Tim)
Demi keseimbangan pemberitaan pihak terkait belum bisa dikonfirmasi dan Sembari menunggu tanggapan nya Selaku Ketua ABDESI Aceh Timur, berita ini dipublikasikan oleh Pimpinan Redaksi "Aryadin".
0 comments