Langgudu Bima. Media Dinamika Global. Id.- Diduga Korwil Pendidikan Dan Camat Langgudu Apatis Atasi Masalah Guru Dan Pegawai Penyegel Sekolah, pasalnya selama adanya Laporan dari kami selaku Pengelola Sekolah merasa ada suatu kejanggalan yang signifikan dari mereka. Padahal Mereka adalah Lembaga Tinggi Negara di tingkat Kecamatan Langgudu, harusnya setiap ada Laporan Pengaduan, cepat di tindaklanjuti atau di responsibility dengan baik dan Cepat. Karena nya kami sangat menyesalkannya. Kamis,30 Mei 2024 Sebelum adanya Aksi Demontrasi di Sekolah ini, kami sudah melaporkan kepada Masing-masing OPD yaitu Dinas Pendidikan Kecamatan Langgudu dan Camat Langgudu terkait adanya Salah Satu Guru P3K dan Staf Camat Langgudu yang menjadi Koordinator Aksi itu.
Rupanya Laporan tersebut tidak di dengar oleh Kedua Lembaga Tinggi Negara di tingkat Kecamatan Langgudu ini, justru apatis aias Acuh tak acuh terhadap Upaya Pencegahan terhadap Perbuatan yang di lakukan oleh Guru dan Pegawainya. Karena Laporan tersebut tidak dianggap oleh Kedua Petinggi Negara ditingkat Kecamatan Langgudu, akhirnya kami didampingi oleh Kuasa Hukum mendatangi Kantor Kepolisian Negara Republik indonesia tepatnya di Mapolresta Bima guna mendapatkan Kepastian Hukum yang benar-benar adil.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN Inpres Rore Desa Dumu Kec Langgudu Kab Bima NTB Ismail, S. Pd pada Media ini sekitar Pukul 11.00 Wita pada Kamis, 30 Mei 2024 di Kota Bima beberapa saat yang lalu. Beliau mencerikan yang sebenarnya bahwa sebelum kejadian itu, sebagai Kepala Sekolah tentunya berhak menanyakan tentang Kelengkapan Administrasu Para Guru apalagi ada Guru yang Lulus Baru P3K itu.
Setelah ditanya ke Guru yang bersangkutan atas Pak Israfil, S. Pd,,Saya tanya Pak Israfil Mohon Lengkapi Administrasinya agar bisa di Data di SDN ini, hanya itu saja. Lalu kemudian Pak Israfil menjawab dengan Nada Tinggi seolah-olah tidak mau diatur oleh Saya selaku Kepala Sekolah" Bapak ini tidak Percaya sama Saya ya,,Saya sudah mengajar 19 Tahun di Sini"
Karena Suara Pak Israfil agak Tinggi dan Keras, akhirnya Para Guru dan Siswa berhamburan Lari dan Mengancam akan melakukan Aksi tersebut dengan Menyewa Masyarakat.
Akhirnya Saya pun merasa luar biasa Sikap yang ditunjuk oleh Pak Israfil kepada Saya, dan saya putuskan untuk menolaknya agar tidak mengajar di sini. Ya sebagai seorang Guru harusnya bersikap Sopan, punya etika otonumnya yang baik apalagi sedang berhadapan dengan Atasannya. Sesalnya
Namun demikian, saya selaku Kepala Sekolah menyadari bahwa dibalik ini semuanya pasti ada Hikmanhnya, tetapi yang saya sesalkan tidak ada satupun Petinggi Negara ditingkat Kecamatan Langgudu ini yang Perduli terhadap adanya keterlibatan Guru dan Pegawainya yang telah melakukan Penyegelan Sekolaj tersebut.
Ataukah ada Konspirasi Busuk yang dilakukan oleh Petinggi Negara ditingkat Kecamatan Langgudu ini, yang jelas-jelas apatis terhadap Laporan kami. Karena itu, kepada Orang atau Pemerintah di atas Kedua Lembaga Tinggi Negara di tingkat Kecamatan Langgudu ini untuk diberikan pemahaman tentang apa si Tugas dan Fungsinya dengan baik dan benar.
Apabila dalam waktu dekat Kedua Lembaga Tinggi Negara di tingkat Kecamatan Langgudu ini tidak responsibility terhadap laporan kami, maka kami akan melaporkan ke Pihak APH terkait dengan adanya dugaan Pembiaraan terhadap Oknum Penyegel Sekolah itu bahkan kami segera kirimkan Surat secara Resmi kepada Kementerian Pendidikan Republik Indonesia. Kesalnya.
Sementara itu, para Pihak belum dapat dikonfirmasi hingga Berita ini diturunkan. (MDG024).
0 comments