Langgudu. Media Dinamika Global.Id.- Ini Bantahan Guru P3K SDN Jatibaru Kec. Langgudu Penyegel Sekolah DiLaporkan Ke Polisi. Terjadinya Penyegelan Sekolah di SDN Rore Kec. Langgudu Oleh Oknum Guru P3K Inisial Is, Oknum Guru Tersebut berawal dari adanya Permasalahan Nota Tugas dari SDN Jatibaru ke SDN Rore. Namun setelah ditanya oleh Kepala Sekolah SDN Rore tentang Nota Tugas itu, yang bersangkutan dan atau Oknum Guru P3K tersebut tidak bisa menunjukkan Surat Tugas secara resmi, malah Menyangkal dengan menggunakan Kata-kata Kasar, dan mengancam sekaligus melakukan Penyelegelan Pintu Masuk Sekolah pada saat Siswa tengah melakukan Ujian Nasional.
Semua Tuduhan itu tidak Benar Sama Sekali, justru Masyarakat sekitar yang melakukan Aksi tersebut. Malah setelah adanya Aksi dan Membubarkan diri dari Aksi tersrbut, saya Orang yang Pertama Meminta kepada Pihak Kepolisian untuk Membuka Gerbang itu agar Para Siswa dan Guru bisa masuk guna mengikuti kegiatan Ujian Sekolah Nasional.
Saya juga saat itu adalah Korban dari Adanya Aksi Massa tersebut, malah Saya berusaha agar Masyarakat tidak melakukan Aksi itu, Ini sangat aneh sekali, saya adalah Guru di SDN itu lalu kemudian dituduh menyegel Sekolah itu, ironi dan menyedihkan sekali. Kamis,30 Mei 2024
Demikian di Sampaikan oleh Guru SDN Inpres Rore Israfil, S. Pd. I pada Media ini melalui Washaapnya mengatakan bahwa pada awalnya Saya Mengajar di SDN Inpres Rore Desa Dumu Kec Langgudu Kab. Bima selama 19 Tahun sebagai Guru Sukarela, namun pada Tahun ini saya mendapatkan SK P3K dari Pemerintah dan Alhamdulillah mendapatkan Tugas di SDN Jatibaru Langgudu.
Karena melihat Saya dipindahkan ke SDN Jatibaru itu, Para Orangtua Siswa meminta kepada Pihak Dinas terkait agar Saya dapat di Pindahkan ke SDN Asal saya mengajar yaitu di SDN Inpres Rore. Dari hasil Lobi Para Orangtua Siswa akhirnya Saya di Pindahkan ke SDN Asal saya mengajar selama 19 Tahun itu.
Saya sangat bersyukur sekali dapat Tugas di Sekolah Asal saya mengajar selama 19 Tahun itu, bahkan saya tidak menyangka sama sekali peristiwa ini terjadi. Sebab saya adalah orang yang sangat berjasa di Sekolah ini. Ungkapnya agak sedih
Sambil Menangis beliau menyesalkan Peristiwa ini, bayangkan saja saya bisa melakukan Penyegelan Sekolah padahal saya mengajar di Sekolah ini. Boleh Bapak tanyakan Rekam Jejak saya di Masyarakat, saya orangnya mana-mana saja alias Penurut.
Memang saya akui sempat ditanya oleh Kepala Sekolah Bapak Ismail, S. Pd terkait dengan Proses Mengajar Saya di SDN Inpres Rore ini, Kasek Memanggil Saya di Ruangannya menanyakan tentang SK Tugas saya " Pak Israfil gimana dengan SK Tugas kamu saat ini, kan awalnya di tempatkan di SDN Jatibaru Langgudu lalu sekarang Kok Bisa Mengajar di SDN Inpres Rore ini".
Tak lama kemudian, Saya Menjawabnya bahwa saya Sudah ada SK Tugas di SDN Inpres Rore ini Bapak, kalau Bapak Tidak Percaya biar saya Ambil SKnya, lalu Saya pun bergegas Keluar mengambil SK tersebut. Lalu setelah itu Saya serahkan SK tersebut kepada Kepala Sekolah, walaupun saat itu saya di Omelin atau di bentak-bentak. Tapi saya pun sempat meminta Maaf terhadap Kepala Sekolah itu. Bahkan Mediasi di tingkat Sekolah sudah di Lakukan baik setelah Rapat maupun dalam bentuk lainnya.
Saya tegaskan sekali lagi bahwa Saya Bukan Penyegel Sekolah itu, itu Murni Masyarakat yang melakukan Demo itu, saya justru Orang Pertama yang meminta kepada pihak Kepolisian agar bisa membuka Pintu Gerbang sekolah agar Para Siswa dan Guru bisa masuk guna melaksanakan Ujian Nasional.
Dan yang terakhir terhadap Peristiwa yang terjadi ini, Saya serahkan saja Prosesnya, meskipun saat ini saya sangat sedih karena baru Memperoleh SK Saya, bayangkan 19 Tahun Mengajar baru kali ini dapat SK itu. Pungkasnya. (MDG024).
0 comments