Dompu NTB. Media Dinamika Global. Id.- Ada sekitar ribuan ton jagung petani yang terjegal, menunda jual akibat harapan penyerapan Badan Urusan Logistik (Bulog) lebih maksimal di tahun ini, dengan harga Rp. 5000/kilogram yang mampu memberi keuntungan petani jagung, namun setelah melakukan pembelian selama dua pekan di bulan ini (15/05/2024) akhirnya Bulog di wilayah Kota Bima, Kab.Dompu, dan Kabupaten Sumbawa menyetop pembelian lagi, alasannya kapasitas gudang Bulog sudah penuh.
Dengan persyaratan yang penuh dengan kerumitan yang mampu terpenuhi oleh para petani jagung, misalnya membeli karung polos ukuran 70 kilogram, membeli mesin jahit, alat tester yang original sampai mereka terpaksa membeli mesin timbang digital. Namun sampai hari ini pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) beralasan masih menunggu gudang sewaan, dan alasan lainnya semua gudang Bulog masih penuh dengan jagung, sementara jagung petani sudah terkumpul dengan kemasan seperti syarat-syarat Bulog,
Irfan selaku ketua Serikat Tani Nelayan (STN) Nusa Tenggara Barat menuntut pihak Bulog agar segera menyerap semua jagung petani, sebab kerugian petani sangat tinggi, karena para petani masih melakukan tunda jual dan menunggu gudang Bulog dibuka kembali. Jika kendala karena gudang Bulog yang penuh kapasitasnya, maka masih ada jalan keluar lain untuk menyewa gudang lain yang sesuai standar kapasitas yang di inginkan, atau melakukan pengosongan logistik (jagung) di gudang yang masih tersedia, pada intinya pokok persoalan ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hadir sebagai penyelamat petani dan memberikan stabilitas harga untuk petani jagung. Tegasnya.
Maka Irfan meminta pada Pemerintah Provinsi NTB untuk segera berkomunikasi dengan pihak Bulog untuk mengambil tindakan sebelum kerugian petani jagung semakin besar.(Gr.Is MDG)
0 comments