Kepala Sekolah SDN Inpres Rore Desa Dumu Kec Langgudu Kab Bima NTB Ismail, S. Pd menceritakan Kronologis kejadiannya bahwa pada Hari Sabtu, 04 Mei 2024 sekitar pukul 09.30 Wita menanyakan tentang Nota Tugas Oknum Guru P3K itu, di sekitar emperan Sekolah sambil bercerita sekaligus Santai dengan Para Guru.
Namun saat Saya bertanya atau menyahut Saudara Oknum Guru P3K itu, pun dalam keadaan santai, sayangnya Oknum Guru P3K itu justru ekspresi wajahnya seperti sangat Marah, juga menunjukkan sikap arogansi seolah-olah sok mengatur segala.
Pada awalnya sebagai Kepala Sekolah tentunya berhak menanyakan tentang Kelengkapan Administrasinya, tetapi justru yang bersangkutan sepertinya tidak mau di atur dan seakan-akan Oknum tersebut mau mengatur Kepala Sekolah.
Ironi atau sangat menyedihkan sekali, Kepala Sekolah mau di atur oleh Guru apalagi Oknum Guru P3K itu menolak dengan menggunakan Bahasa yang tidak Sopan, tidak memiliki etika yang baik dalam berbicara dengan Atasannya.
Ini baru SK Tugas yang saya tanyakan, belum lagi masalah lain sebelum Saya seperti Dana PIP Siswa Tahun 2023 sebelum saya ditugaskan di SDN Inpres Rore ini. Usut punya usut ternyata hasil Pantauan saya ke Orangtua Siswa bahwa ada sebagian Orangtua Siswa yang tidak mau menyekolahkan Anaknya karena Dana PIP Siswa diberikan tidak sesuai dengan ketentuan Pemerintah yang sebenarnya.
Karena ada Informasi tersebut, saya pun sempat bertanya kepada Oknum Guru P3K yang sama, saat itu Oknum Guru P3K tersebut menjabat sebagai Bendahara, tetapi sayang seribu sayang, oknum Guru P3K tersebut menolak dengan menggunakan kata-kata yang kasar dan mengatakan Dana itu Bukan Urusannya Kasek yang baru diangkat seperti Bapak.
Jawaban yang tidak masuk akal sekali, sebab sebagai Guru P3K tentunya harus punya Etika, sopan santun serta tutur kata yang baik terhadap atasannya. Karena itu, saya sangat menolak kehadirannya di SDN Inpres Rore ini. Pungkasnya.(MDG024).
0 comments