Tanggamus. Media Dinamika Global. Id.- Minggu 11 agustus.2024. aku tidak bisa marah, karena bagiku kau adalah anugerah terindah yang mendekap barisan hariku penuh bahagia tumpah ruah. Sepotong senyum yang kau titipkan pada arakan senja, menghapus kesalku jadi tawa merekah, dan rinduku riba-tiba dipenuhi keindahan yang berlimpah."
"Inikah sebuah pertanda? Pertama kali tatapku yang bergulir nyata pada beningnya matamu, telah memasung bahagiaku tanpa ampun. Tak peduli seberapa lemah getar itu menyisir kalam batinku. Aku hanya tahu, ada rindu yang kujaga untukmu."
"Mengenalmu adalah anugerah. Menyakitimu serupa larangan. Pertemuan menjadi kebahagiaan."
“Kamu itu majas, terlihat rumit dan lain. Tapi penuh keindahan.”
“Kamu sangat populer di kepalaku. Bahkan saat aku tidur, kepalaku tetap disibukkan olehmu. Karena kamu selalu singgah dalam mimpiku.”
"Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar di telingamu lagi, percayalah doaku akan setia memeluk jiwamu hingga malam yang menyendiri."
"Senja tiba dengan rona bayangmu yang memenuhi semesta, sejauh mataku berkaca, wajahmu seperti lampu cahaya yang memenuhi segala."
"Terusik rindu yang menelusup di setiap kedip mata. Dua hari menapak jejak bersama, telah memagut getarku tak bersisa."
"Jika ini memang cinta, aku hanya tahu bagaimana cara mengungkapkannya dalam ketelanjangan apa adanya. Dengan segenap raga, hati, dan jiwaku yang mengulum kepasrahan tanpa syarat."
“Di malam yang diisi sunyi, ingin aku memelukmu dengan bermiliar rasa rindu. Kudekap detak kita beradu. Menatap matamu yang syahdu adalah kesukaanku.”(umar.MDG)
0 comments