Kolaborasi UNSWA-UMB Dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata


Bima NTB. Media Dinamika Global. Id.-Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Tenun Bima di Kelurahan Ntobo Kota Bima oleh Tim Pemberdayaan Wilayah (UNSWA-UMB). Kelurahan Ntobo, Kota Bima, semakin dikenal sebagai pusat pengembangan pariwisata berbasis budaya dengan kekayaan warisan tenun khas Bima. Sebagai upaya memperkuat potensi ini, Tim Pemberdayaan Wilayah dari Universitas Nggusuwaru (UNSWA)- Universitas Muhammadyah Bima (UMB) 

Bekerja sama dengan berbagai pihak mengadakan serangkaian kegiatan yang berfokus pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis tenun, sekaligus melestarikan budaya tenun yang menjadi kebanggaan daerah.

Kegiatan ini diawali dengan seminar yang menggali potensi wisata di Kelurahan Ntobo pada akhir bulan Juli 2024, yang tidak hanya terkenal dengan tenun Bima yang indah tetapi juga memiliki panorama alam yang memukau. 

Pelaksana mengundang berbagai pihak dalam kegiatan ini, termasuk Dinas Koperindag sekalu mitra kegiatan, Dinas Pariwisata, Tokoh Masyarakat, serta mitra-mitra sasaran tentunya. Seminar ini menghadirkan narasumber dari Tim Pelaksana dan Dinas Koperindag, serta tokoh masyarakat untuk berdiskusi mengenai pengembangan pariwisata berkelanjutan. 

Topik yang dibahas meliputi potensi pemanfaatan bahan baku lokal sebagai pewarna alam bahan baku benang tenun Bima, peningktan partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung industri UMKM tenun Bima di Kelurahan Ntobo, serta bagaimana memanfaatkan keindahan alam setempat sebagai daya tarik wisata.

Setelah seminar, tim pelaksana bersama dengan mitra UKM Dina melanjutkan program kerja sama dengan Dinas Pariwisata dalam menyambut kunjungan wisatawan mancanegara melalui program Yatch Rally Sail to Indonesia pada awal bulan september 2024. Para wisatawan disambut hangat dengan tarian tradisional khas Bima, yang menambah kekayaan pengalaman budaya mereka. 

Selain itu, pengunjung juga dijelaskan secara langsung gambaran proses pembuatan kain tenun Bima, mulai dari pengadaan benang,  persiapan benang sebelum diberi pewarna alam, proses ekstraksi zat pewarna alam, kemudian pewarnaan benang menggunakan bahan alami, proses penghanian, hingga penenunan kain. Proses yang penuh dengan keindahan dan kearifan lokal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan budaya Bima secara mendalam.

Melalui kesempatan ini Agrippina selaku Ketua Tim Pelaksana menyampaikan terimakasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia), karena berkat dukungan kesempatan dan pendanaan pada tahun 2024 kegiatan ini dapat terselenggara. 


Melalui program-program ini, partisipasi masyarakat setempat dalam sektor pariwisata terus meningkat, dan tenun Bima pun semakin dikenal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. 

Harapannya, dengan adanya keterlibatan berbagai pihak, pariwisata berbasis budaya di Kelurahan Ntobo dapat berkembang pesat, memberikan manfaat ekonomi sekaligus melestarikan warisan budaya Bima.(***)

Load disqus comments

0 comments