STRATEGI PEMBIMBINGAN PTK PAUD DENGAN STRATEGI SUPERVISI DAN JEJARING (SUPER-JEJAR)


STRATEGI PEMBIMBINGAN PTK PAUD DENGAN STRATEGI SUPERVISI DAN JEJARING (SUPER-JEJAR)

                      Oleh:

                 Arifuddin

Asesor dan Penilik PAUD Kabupaten Bima

               PENDAHULUAN

Seiring dengan tuntutan penguatan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bermutu dan berdaya saing, sehingga seluruh perangkat pendukung layanan PAUD harus terus ditingkatkan untuk mencapai standar mutu salah satunya adalah mutu guru. Guru sangat berperan dalam menentukan proses dan hasil pendidikan, karena seorang guru lebih banyak berinteraksi dengan peserta didik dalam pembelajaran, memahami karakteristik peserta didik, membantu dan mengarahkan peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk itu, seorang guru dituntut dan didorong untuk memahami berbagai kompetensi yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran serta mendayagunakan faktor pendukung peningkatan mutu pembelajaran itu sendiri.

Disamping itu rendahnya kualifikasi akademik guru PAUD juga menjadi faktor yang menyebabkan rendahnya mutu guru terlihat dari data guru yang memenuhi kualifikasi guru PAUD  yang didominasi oleh tamatan SMA dan Sarjana Non Kependidikan. Masalah fundamental lain berdasarkan temuan dan pengalaman lapangan penulis selama melakukan pemantauan dan pembimbingan sebagai Penilik PAUD dapat diuraikan bahwa pemahaman guru dalam menyusun dan memanfaatkan perangkat pembelajaran rendah, guru belum sepenuhnya menguasai prinsip dan strategi pembelajaran, inovasi rendah, kesejahteraan rendah serta optimalisasi pemanfaataan sumber daya belum banyak dilakukan. Faktor lain yaitu sosialisasi regulasi dan kebijakan PAUD jarang dilakukan, strategi pembimbingan belum efektif, sinergitas dan jejaring kemitraan belum terbangun dengan baik.  

Hal ini menjadi tantangan serius sehingga diperlukan strategi jitu, terpadu, efektif dan berkesinambungan dengan melibatkan semua pihak khususnya Dinas Pendidikan, Penilik dan Organisasi Mitra Himpaudi, IGTKI dan IGRA. Khusus sebagai penilik sebagai pengendali mutu yang dapat memberikan kontribusi dalam mendesain, melaksanakan pemantauan dan pembimbingan dalam meningkatkan mutu guru baik kompetensi kepribadian, profesional, pedagogik  maupun sosial. 

Permasalahan

Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dijelaskan pada karya nyata ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah implemetasi pembimbingan dengan strategi Jejaring dalam meningkatkan mutu dan karakter guru PAUD? 

2. Bagaimanakah hasil dan dampak dari penerapan pembimbingan dengan strategi Jejaring untuk meningkatkan mutu dan karakter guru PAUD? 

3. Faktor pendukung dan kendala apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pembimbingan dengan strategi Jejaring dalam meningkatkan mutu dan karakter guru PAUD?

Strategi Pemecahan Masalah

Strategi pemecahan masalah yang dilakukan yaitu dengan menerapkan pembimbingan dengan strategi Jejaring. Strategi ini dipilih dan diterapkan karena memiliki keunggulan yaitu mudah, efektif, efisien dan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dalam meningkatkan mutu guru PAUD khususnya dalam meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogik, meningkatkan karakter serta dapat diterapkan di semua wilayah, sehingga strategi ini menjadi praktek terbaik (best practice) yang dilakukan oleh penilik sebagai pengendali mutu dengan melibatkan guru pembina dan mitra. 

Pembimbingan dengan strategi Jejaring dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan (planning), (2) pengorganisasian (organizing), (3) pelaksanaan (actuating) dan (4) pengendalian (controlling). Supervisi sebagai tupoksi penilik dilakukan melalui kegiatan pemantauan, pembinaan-pembimbingan, penilaian dan pelaporan yang disinergikan dengan strategi Jejaring. 

Untuk mendukung pelaksanaan pembimbingan dengan strategi Jejaring, juga dilaksanakan alternatif pengembangan kegiatan pembimbingan dan pembinaan melalui inovasi kegiatan-kegiatan relevan yang mampu menunjang peningkatan mutu guru PAUD. 

PEMBAHASAN

Strategi Jejaring adalah merupakan satu cara pembimbingan yang dilaksanakan secara terpadu oleh penilik melalui kegiatan supervisi dengan strategi jejaring dengan melibatkan guru pembina dan mitra dan menjadi satu kesatuan yang saling bersinergi dalam upaya peningkatan mutu guru PAUD. Supervisi dilakukan oleh penilik melalui kegiatan pemantauan, pembimbimbingan, pembinaan, evaluasi dan penilaian untuk meningkatkan mutu sesuai dengan Permenpan RB No. 14 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya, kemudian disinergikan dengan strategi jejaring yang dilaksanakan oleh guru pembina dan mitra dibawah pengendalian penilik. Jejaring dilakukan dengan 2 cara yaitu: (1) jejaring guru pembina dan PAUD inti dengan teknik silang (cross) dan rotasi (rotation) dan (2) jejaring gugus, PKG  dan mitra. Jejaring yang dibangun mengikuti alur/peta Gugus PAUD yang ada. Implementasi Strategi Pengelolaan dengan tahapan kegiatan pembimbingan dengan strategi Jejaring dilakukan secara sistematis dengan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. 

Berikut kami uraikan secara detail prosedur kegiatan pembimbingan dengan strategi Jejaring dengan tahapan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini penilik mengumpulkan data mutu melalui pendekatan supervisi (penilaian dan  pemetaan) sebagai bahan dasar perencanaan untuk mempersiapkan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam kegiatan pembimbingan dan sebagai bahan informasi untuk mengetahui kondisi dan keadaan mutu PAUD khususnya mutu guru PAUD. 

Instrumen yang digunakan disusun oleh penilik secara representatif mengacu pada standar PAUD. Kegiatan ini menitikberatkan pada pemetaan mutu guru dan pembelajaran (proses, penilaian dan perkembangan peserta didik) sebagai faktor yang paling dominan diperankan oleh guru sedangkan manajerial digunakan untuk pemetaan mutu manajerial (kelembagaan) PAUD. Namun pada prinsipnya semua standar PAUD memiliki sumbangsih pada peningkatan mutu. Pemetaan dilaksanakan dalam konteks kebutuhan dan pemenuhan standar dengan pelibatan partisipasi guru secara optimal. Untuk itu proses pengumpulan data dan informasi dilakukan secara sistematis, aktual dan menyeluruh, sebagai berikut:

a. Penilik menyusun instrumen supervisi mutu.

b. Mengumpulkan data/profil satuan PAUD dan guru PAUD sebagai informasi dasar baik dari buku profil maupun dari laporan bulanan PAUD.

c. Penilik mengumpulkan bahan dan referensi pembinaan dan pembimbingan. 

d. Penilik mengumpulkan data awal memetakan mutu ke satuan PAUD melalui pendekatan supervisi, dibantu oleh Pengawas TK untuk satuan PAUD layanan TK, dengan metode sebagai berikut:

1) Observasi dan penilaian mutu guru PAUD dengan menggunakan instrumen supervisi yaitu: 

- ISP-A (Standar GTK)

- ISP-B (Standar Proses)

- ISP-C (Standar Penilaian) 

- ISP-D (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan)

2) Wawancara dilakukan untuk menggali data dan informasi lebih detail pada masalah dan kebutuhan (need assement) secara personal. 

3) Diskusi terfokus digunakan untuk generalisasi dan mempertajam informasi dan data yang diperoleh secara kelompok.  

4) Penilik menilai dan mengolah data mutu guru PAUD dengan klasifikasi A (sangat baik), B (baik), C (cukup) dan D (kurang). 

5) Penilik menilai dan mengolah data mutu KBM dengan klasifikasi A (sangat baik), B (baik), C (cukup) dan D (kurang). 

6) Penilik menilai dan mengolah data mutu Satuan PAUD dengan klasifikasi A (sangat baik), B (baik), C (cukup) dan D (kurang. 

7) Penilik menyusun peta mutu hasil penilaian.

8) Penilik menyusun rencana program dan buku pedoman pembimbingan terpadu dengan strategi Jejaring.  

Sebagai tindak lanjut dari hasil pemetaan, penilik mengintegrasikan kedalam pelaksanaan jejaring perencanaan dengan sosialisasi hasil supervisi mutu di tingkat PKG PAUD dengan metode brainstorming (curah pendapat) dan focus group discussion (FGD). 

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian dilakukan berdasarkan hasil kegiatan perencanaan dan supervisi awal sehingga tersusun dan terbentuk hubungan-hubungan kerja antara penilik, guru, pengurus gugus, pengurus PKG PAUD dan mitra sehingga terwujud suatu kesatuan yang terstruktur untuk meningkatkan mutu. Adapun langkah-langkah pengorganisasian yang didilakukan, yaitu menghubungkan beberapa komponen dalam tatanan yang sistematis dan efektif, antara lain: 

a. Penilik menetapkan Guru Pembina semua satuan PAUD 1 (satu) orang dan menetapkan PAUD Inti 2 (dua) PAUD dalam 1 (satu) gugus masing-masing dari Satuan  KB dan TK. 

b. Penilik menetapkan Narasumber dari Mitra untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) guru pembina.

c. Penilik melanjutkan dengan kegiatan Jejaring melalui Bimtek guru pembina di tingkat PKG PAUD dengan melibatkan mitra sebagai narasumber.

d. Penilik memberikan motivasi dan membangun pemahaman tugas dalam melaksanakan strategi jejaring guru pembina sesuai dengan jadwal pelaksanaan. 

e. Penilik melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkompeten diantaranya yaitu kepala Korwil Pendidikan Kecamatan, Kepala Satuan PAUD, Pengawas TK, ketua PKG PAUD, ketua Gugus PAUD dan ketua organisasi mitra.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Implementasi pembimbingan dengan strategi jejaring dilaksanakan dengan teknik silang dan rotasi Guru Pembina dan PAUD Inti dan Jejaring Gugus, PKG PAUD dan Mitra. Sedangkan penilik melakukan fungsi pengendalian mutu dengan pendekatan supervisi secara berkelanjutan menyangkut pencapaian standar dan progres kegiatan yang dilakukan.  Jejaring dibangun mengikuti alur/peta gugus PAUD yang ada. 

Berikut penulis uraikan langkah masing-masing penerapan kedua strategi jejaring sebagai berikut:

a. Jejaring Guru Pembina dan PAUD Inti 

Teknik yang digunakan adalah silang (cross) dan rotasi (rotation) guru pembina dengan tujuan untuk meningkatkan mutu melalui pertukaran informasi dan pengalaman secara langsung. 

Persilangan dilaksanakan oleh guru pembina yang berkompetensi hasil dari supervisi (klasifikasi A dan B) sedangkan guru PAUD yang memiliki (klasifikasi C dan D) sebagai guru sasaran. Pertimbangan pendukung persilangan adalah mutu kelembagaan PAUD (klasifikasi A dan B) sebagai PAUD inti sedangkan satuan PAUD (klasifikasi C dan D) sebagai satuan PAUD imbas. Penilik berperan mendesain dan melakukan supervisi selama pelaksanaan persilangan dan rotasi guru pembina. 

Tahapan yang dilaksanakan pada strategi jejaring guru pembina dan PAUD inti sebagai berikut.

1) Penilik melakukan koordinasi dengan guru pembina dan pengelola satuan PAUD untuk menjamin pelaksanaan jejaring.

2) Guru pembina melaksanakan kegiatan jejaring (silang dan rotasi) sesuai dengan jadwal dan pedoman.

3) Penilik melakukan supervisi mutu selama pelaksanaan proses jejaring.

4) Penilik menyusun dan menyampaikan laporan hasil supervisi kepada Dinas Dikpora Kabupaten Bima.

b. Jejaring Gugus, PKG dan Mitra

Jejaring gugus, PKG PAUD dan mitra merujuk pada fungsi gugus PAUD dan PKG sebagai wadah peningkatan mutu utamanya dalam hal penyamaan persepsi, pertukaran informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah peningkatan mutu guru, KBM dan Satuan. Selain itu gugus PAUD dan PKG menyentuh langsung keberadaan guru maka keberadaan gugus menjadi wadah pembinaan kinerja guru yang lebih efektif dan efisien. Keterhubungan peran pada penerapan jejaring gugus dan kemitraan dapat digambarkan sebagai berikut. Adapun langkah-langkah pelaksanaan Jejaring Gugus, PKG dan Mitra sebagai berikut: 1) Penilik melakukan koordinasi dan konsolidasi kegiatan, 2) Penilik menghubungkan/membangun jejaring kemitraan dengan pihak-pihak yang berkompeten, 3) Penilik melaksanakan kegiatan pembinaan, pembimbingan bersama GTK Pembina dan Mitra dan 4) Melakukan evaluasi bersama. 

4. Pengendalian (Controlling) 

Pada tahap penilaian dan pengendalian mutu dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Penilik melakukan pemantauan dan penilaian secara terus menerus selama proses berlangsung untuk mengetahui pencapaian perkembangan kegiatan khususnya peningkatan kompetensi profesional dan pedagogik guru PAUD. 

b) Penilik mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan evaluasi diri (self evaluation). 

c) Evaluasi bersama penganggaran secara partisipatif, transparan dan akuntabel. 

d) Merumuskan pengembangan program dan menyusun rencana tindak lanjut.

HASIL YANG DICAPAI

Dari berbagai rangkaian kegiatan perencanaan dengan beberapa teknik dan metode pengumpulan informasi yang dilakukan baik melalui pemantauan, pengamatan/observasi, FGD maupun wawancara maka dihasilkan peta mutu PAUD. Hasil ini merupakan acuan penting bagi penilik untuk menyusun peta program pembimbingan secara efektif dan efisien. Selain tersusunya peta mutu sebagai acuan merumuskan kegiatan pembimbingan khususnya dalam penerapan jejaring, juga terbangun koordinasi dan kerjasama antara supervisor dan guru PAUD. Lebih lanjut dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) GTK Pembina dan pengelola satuan PAUD. Kegiatan ini dibina langsung oleh Penilik, Kepala Seksi PAUD Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Bima, Ketua HIMPAUDI Kabupaten Bima dalam rangka memberikan penguatan kompetensi bagi Guru Pembina dalam pelaksanaan pembelajaran dan membantu membimbing Guru Sasaran melalui kegiatan Jejaring dalam upaya peningkatan mutu guru PAUD khususnya kompetensi profesional dan pedagogik serta membangun karakter. 

1. Supervisi Mutu

Bertolak dari pelaksanaan pembimbingan melaui supervisi mulai dari perencaan pengendalian, pelaksanaan pemantauan, pembimbingan dan pembinaan, evaluasi dan penilaian yang dilakukan oleh penilik yang ditunjang oleh kegiatan Jejaring menunjukan adanya peningkatan mutu guru PAUD secara signifikan khususnya standar yang mempengaruhi kompetensi profesional dan pedagogik. Hasil kegiatan yang diperoleh berupa data, dokumen dan informasi-informasi yang diperoleh sebagai hasil dan acuan dan rencana tindak lanjut peningkatan mutu melalui penerapan pembimbingan yang efektif. Disamping itu menjadi bahan refleksi pihak-pihak yang berkepentingan dengan PAUD khususnya guru dan penilik sebagai ujung tombak peningkatan mutu. 

Kemudian selain hasil diatas, juga guru PAUD termotivasi untuk meningkatkan kualifikasi akademik dan melalui pencapaian indikator kompetensi sebagai guru PAUD sesuai dengan standar guru PAUD. Dari komponen proses guru PAUD mampu menyusun dan mengembangkan perencanaan pembelajaran, memahami dan melaksanakan prinsip pengembangan pembelajaran, pengorganisasian dan pelaksanaan, serta memahami dan mampu melakukan penilaian pembelajaran dari teknik, prinsip, proses, pengelolaan hasil dan tindak lanjut hasil penilaian.  

2. Jejaring Mutu 

a. Jejaring Guru Pembina dan PAUD Inti

Strategi ini mampu membangun suasana saling belajar antara guru dan satuan PAUD untuk meningkatkan kompetensi dan mutu, dimana Guru Pembina mampu memberikan contoh dan pembimbingan secara langsung bagi Guru Sasaran dalam meningkatkan mutu. Disamping itu juga menjadi bahan pembanding keunggulan dan kelemahan antara guru dan antar satuan PAUD. Terjadinya interaksi guru dengan satuan PAUD yang berbeda akan semakin memperkaya informasi dan pengalaman sehingga guru bisa terus mengembangkan kemampuan dalam meningkatkan mutu.

Kesinambungan dan peningkatan frekuensi kegiatan persilangan dan rotasi akan semakin menjamin akselerasi peningkatan mutu guru, peningkatan kualitas KBM maupun mutu kelembagaan PAUD. 

b. Jejaring Gugus, PKG dan Mitra

Penilik mengarahkan layanan dan penanganan yang dilakukan sesuai dengan Pedoman Pembinaan Gugus PAUD yang disadur Penilik. Pedoman ini dapat dijadikan rujukan bagi para pengurus gugus PAUD dan pembina teknis dalam mengembangkan dan memfasilitasi gugus PAUD sesuai dengan potensi dan kondisi wilayahnya. Untuk itu penilik melakukan pembimbingan atau pembinaan di Gugus PAUD, PKG maupun personal guru dibantu oleh Guru Pembina. 

Dengan keragaman latar belakang kemampuan guru, layanan dan potensi kelembagaan menjadikan program gugus PAUD menjadi wadah pendukung peningkatan mutu KBM. Penilik sebagai pembina langsung program gugus dan PKG PAUD kecamatan melakukan kordinasi dan kerjasama dengan jejaring kemitraan yang relevan dengan materi dan agenda pertemuan gugus dan PKG PAUD. 

Berikut kami uraikan beberapa hasil kegiatan pembinaan dan pembimbingan guru melalui Jejaring Gugus, PKG dan Kemitraan yaitu: 1) Pembimbingan perangkat kurikulum dan strategi pembelajaran, 2) Pembimbingan teknik penilaian dan evaluasi diri berbasis TIK, 3) Pembinaan dan penguatan pemahaman pada regulasi, kebijakan dan informasi PAUD, 4) Pembimbingan melalui penyediaan sumber belajar berbasis TIK, 5) Pembimbingan melalui fasilitasi materi dan referensi pembelajaran, 5) Pembimbingan dalam mendorong kreatifitas cipta sumber belajar lokal, 6) Pembinaan dan penguatan kapasitas guru PAUD melalui jejaring mitra dengan Dinas Dikpora Kabupaten Bima, dan 7) Pembinaan guru PAUD melalui jejaring mitra dengan Forum PAUD Kabupaten Bima dan Organisasi Mitra (IGTKI dan Himpaudi). 

Sebagai alternatif pengembangan kegiatan yaitu langkah tindak lanjut untuk mencapai hasil dan dampak yang optimal yaitu sebagai berikut: 1) Study Banding di PAUD Percontohan terdekat, 2) Diseminasi pembingan dengan strategi Super-Jejar, 3) Pengaturan partisipasi diklat peningkatan kompetensi guru PAUD, 4) Memberikan penghargaan bagi guru PAUD berprestasi, kreatif dan inovatif, dan 5) Pembimbingan administrasi kelembagaan Satuan PAUD.

PENUTUP

Kesimpulan berdasarakan uraian karya nyata ini yaitu pembimbingan guru dengan strategi Jejaring merupakan strategi yang dilaksanakan dengan sistematis, mudah dan bersinergi. Pembimbingan dengan strategi Jejaring memberikan hasil yaitu adanya peningkatan mutu guru PAUD khususnya kompetensi profesional dan pedagogik, memberikan dampak positif yaitu meningkatnya motivasi, kemandirian dan kesejahteraan guru PAUD, dan kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan pembimbingan dengan strategi Jejaring yaitu keterbatasan waktu pembinaan dan pembiayaan, sedangkan fakktor pendukung yaitu tingginya komitmen, dukungan dan partisipasi aktif semua pihak serta ketersediaan bahan dan referensi yang representatif mampu menunjang pelaksanaan pembimbingan. 

Adapun tindak lanjut yang bisa disampaikan yaitu perlu adanya penguatan konsep dan pengembangan strategi dan model sebagai panduan penerapan pembinaan guru yang efektif dari berbagai strategi dan aspek pendekatan, sehingga diharapkan dapat didiseminasikan oleh semua guru PAUD, satuan PAUD, dan pemangku kepentingan dalam mendorong peningkatan mutu KBM pada satuan PAUD.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, Undang-Undang Sistem Pendidikan   Nasional, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anonim, 2010, Salinan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya. Jakarta.

Depdikbud, 2012, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini.

Depdikbud, 2014, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini.(***).

Load disqus comments

0 comments