Dae Leo Arogan Di Facebook, Cahyo : Jangan Seolah-olah Jadi Dewan

Opini : Penulis: Cahyo (Ketua GMNI kabupaten Bima.

Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id - Magrib tadi (17/10) saya menerima screenshot dari seorang teman, yang isinya postingan status dari salah seorang Anggota DPRD Provinsi NTB Ahmad Dahlan/Leo. Isi dari postingan status tersebut cukup berksesan gak etis dan langsung berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat Bolo, oleh karena Leo sekarang berstatus sebagai "Wakil Rakyat".

Arogansi Leo yang tersebar di Facebook lewat postingan statusnya memancing emosi para Facebooker, dan insiden ini di nilai membawa dampak yang berkecamuk pada masyarakat Bolo. Apakah itu wakil rakyat yang kita harapkan bersama ? Menurut hemat saya, jelasnya tidak. Leo, oleh karena dirimu anggota DPRD Provinsi jangan beranggapan kau memiliki kuasa yang sakti. Ahahah ingat, jabatan yang engkau emban hanyalah jembatan dari "Amanat Penderitaan Rakyat", semua ada batasnya, jangan keblablasan. Camkan itu.

Menurut kajian politik saya, jika nanti hasil pemilukada 27 November 2024 di nyatakan Yandi-Ros kalah di 14 Desa di kecamatan Bolo, berarti Leo akan otomatis mengucilkan seluruh masyarakat kecamatan Bolo, terutama sakit yang paling terasa adalah masyarakat Desa Rato, sebagai desa Basisnya Leo. Program Leo yang termaktub dalam pokir tidak akan di distribusikan secuil pun di kecamatan bolo, apabila Ady-Irfan menang keliling di 14 Desa. 

Ini sungguh miris, semasa pileg februari lalu, masyarakat bolo jelasnya mengetahui bentuk Kampanye dan Janji politiknya Leo. Ironisnya, Leo akan rela menghianati komitmennya dengan masyarakat Bolo, apabila nanti Ady-Irfan landslide victory (menang telak). Artinya, Leo rela menghianati komitmennya dengan masyarakat Bolo apabila nanti Yandi-Ros crushing defeat (kalah telak).

Tulisan ini hanya sebagai warning dan edukasi dari rakyat kepada wakil rakyat, agar supaya wakil rakyat yang kita sebut "Dewan" ini tidak keblablasan dan gak seolah-olah dalam bertutur kata.

Penulis: Cahyo (Ketua GMNI kabupaten Bima.

Load disqus comments

0 comments